
Sahabat Habib Ali Alkaff
81.6K subscribers
About Sahabat Habib Ali Alkaff
โSelamat datang di saluran WhatsApp [Habib Ali Alkaff]! Di sini, kami berbagi penjadwalan acara dakwah, kalam-kalam inspiratif, dan kata-kata mutiara untuk memperkuat iman dan meningkatkan pengetahuan agama. Bergabunglah dengan kami untuk mendapatkan informasi terkini tentang kegiatan dakwah dan inspirasi harian yang menenangkan jiwa.โ * Info penjadwalan * kalam hikmah * Update kegiatan * Tips dan nasehat * tanya jawab
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

https://www.instagram.com/p/DGiRQi0zAP4/?igsh=NDZ1dmtqcjZmeHd2

Keberanian bukan diukur dari suara yang lantang atau sikap yang menantang. Jika keberanian hanya dinilai dari panjangnya kumis, maka kucing pun memilikinya. Begitu pula dengan kemuliaan, ia bukan sekadar tentang nasab atau gelar, bukan tentang pakaian mewah atau harta melimpah. Sebab, sejatinya kemuliaan terletak pada akhlak dan kerendahan hati. Jangan tertipu oleh apa yang tampak. Yang bersuara keras belum tentu benar, yang berpenampilan gagah belum tentu kuat. Kehebatan sejati ada pada hati yang kokoh dalam kebenaran, meski tanpa sorotan dan tepuk tangan.

https://www.youtube.com/live/2_2y2UJedfo?si=PGoKstsurnJ6baB0

Disini juga ๐ซถ๐ป

https://www.instagram.com/p/DFpNVebxkGJ/?igsh=NGdqYWY4aWM2bTRk Jangan lupa pagi ini ya kawan ๐ซถ๐ป

https://www.instagram.com/reel/DFzioBxyAp9/?igsh=MTdqaW94YW5xYmU2Yg==

Salam Sahabat ๐ซถ๐ป Salah Seorang sahabat saya pernah bertanya, โApakah boleh saya merindukan atau menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain? Setiap kali melihat orang punya sesuatu, saya jadi ingin juga.?โ๐ Sahabatku, Sesekali menginginkan apa yang dimiliki orang lain itu wajar, bahkan manusiawi. Namun, ketika keinginan itu berubah menjadi tujuan utama hidupmu, saat itulah kedamaian mulai menjauh. Memaksakan diri untuk mengikuti standar hidup orang lain hanya akan membuatmu terjebak dalam perlombaan tanpa akhir. Karena setiap kali kamu mencapainya, akan selalu ada hal baru yang membuatmu merasa kurang. Hidup dalam perlombaan seperti ini tidak membawa ketenangan, justru hanya melahirkan kelelahan. Tak ada salahnya menikmati atau menginginkan sesuatu, tapi jadikan itu sebagai bagian kecil dari perjalananmu, bukan pusat tujuan hidupmu. Hidup ini bukan tentang bersaing, tetapi tentang menemukan kebahagiaan dalam dirimu sendiri. Syukuri apa yang ada, jalani hidup dengan sederhana, dan fokuslah pada apa yang benar-benar bernilai. Kebahagiaan sejati tidak datang dari apa yang kamu miliki, tetapi dari bagaimana kamu menikmatinya dengan hati yang tenang.โ


Sahabat๐ซถ๐ป Prasangka baik adalah cermin jiwa yang bersih. Dengannya, kita mampu melihat kebaikan dalam diri siapa saja, bahkan dalam keadaan yang tampak kelam sekalipun. Prasangka baik menghidupkan hati, menguatkan iman, dan menghadirkan ketenangan yang tak ternilai. Ia adalah jalan menuju kasih sayang Allah dan pintu untuk menemukan kedamaian yang sejati. Namun, prasangka buruk bagaikan api yang menghanguskan ketulusan. Ia membuat hati gelisah, memerangkap jiwa dalam kegelapan dugaan, dan menjauhkan diri dari kebahagiaan. Ia bukan hanya merusak pandangan terhadap orang lain, tetapi juga merampas ketenangan dari hati kita sendiri. Sebagaimana yang pernah diungkapkan Ummi saya Syarifah Bint Hamid Yusrain : โOrang yang terus berburuk sangka, hanya akan melihat dunia dengan mata kecurigaan. Kebaikan akan tampak buram, seolah semua orang bersalah di hadapannya. Padahal belum tentu apa yang ia sangka itu benar. Hatinya akan lelah menerka-nerka, gelisah dalam dugaannya sendiri, dan jauh dari ketenangan jiwa.โ
