
National Geographic Indonesia
55.2K subscribers
Verified ChannelAbout National Geographic Indonesia
Channel WhatsApp resmi #natgeoindonesia. Dengan kekuatan ilmu pengetahuan, penjelajahan, dan kisah, kita mampu mengubah dunia. Part of GRID NETWORK Nationalgeographic.grid.id Website: nationalgeographic.grid.id Facebook: www.facebook.com/NatGeoMagazineID Twitter: www.twitter.com/NGIndonesia Instagram: www.instagram.com/natgeoindonesia
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

Lembut, menggemaskan, dan sering disebut "paw", bantalan kakiĀ kucingĀ ternyata punya fungsi yang jauh lebih kompleks daripada sekadar pemanis penampilan. PawĀ atau bantalan bulat kecil di telapak kaki kucingāyang juga sering disebutĀ toe beansĀ karena bentuknya mirip kacangābukan hanya lucu, tapi juga hasil evolusi luar biasa diĀ dunia hewanĀ yang memiliki banyak fungsi penting. Apa saja fungsinya? https://nationalgeographic.grid.id/read/134257216/dunia-hewan-mengapa-kucing-memiliki-bantalan-kaki

BintangĀ Jurassic World, petarung mapan dan pemilik cakar pembunuh,Ā velociraptorĀ memiliki reputasi yang cukup menyeramkan. Meski ukurannya hampir sama dengan kalkun,Ā dinosaurusĀ ini dikenal ganas. Penemuan fosil velociraptor pertama pada 11 Agustus 1923 di Gurun Gobi di Mongolia. Sejak itu, kita telah belajar banyak tentang predator seukuran kalkun ini. Peneliti dinosaurus di Natural History Museum, Dr. David Button, akan memberi tahu kita lebih banyak tentang sang bintang di filmĀ Jurassic WorldĀ itu. https://nationalgeographic.grid.id/read/134258232/velociraptor-kisah-dinosaurus-yang-jadi-bintang-jurassic-world

Jejak kehidupan purba sering kali tersembunyi dalamĀ fosilĀ yang tertanam jutaan tahun silam. Namun, ketika satu spesies baru ditemukan, itu bisa mengubah cara kita memahami seluruh cabang pohon evolusi. Itulah yang terjadi ketika para ilmuwan mengidentifikasi reptil laut berzirah berusia 250 juta tahun dari Tiongkok selatan. Bagaimana penjelasan para paleontolog? https://nationalgeographic.grid.id/read/134257584/temuan-reptil-laut-era-dinosaurus-dari-tiongkok-buka-petunjuk-evolusi

TyrannosaurusĀ rexĀ atauĀ T-rexĀ kerap digambarkan sebagai predator pemakan daging yang besar. Namun, pada awalnya mereka tidak sebesar itu. Kerabatnya dariĀ Jurassic Tengah sepertiĀ ProceratosaurusĀ panjangnya sekitar tiga meter dan beratnya hanya sekitar 30 kilogram, yang hampir sama dengan anjing Dalmatian.Ā ProceratosaurusĀ sendiri merupakanĀ dinosaurusĀ tyrannosauroid awal yang berukuran kecil dan dianggap sebagai nenek moyang langsung dariĀ T-rex. Kerabat-kerabat berikutnya bahkan bisa jadiĀ lebih kecil. Misalnya,Ā DilongĀ yang berusia 125 juta tahunĀ hanya memiliki berat 10 kilogram. Bagaimana TyrannosaurusĀ yang lebih besar memang sudah ada sejak awal zaman Kapur, tetapi mereka baru tumbuh menjadi makhluk raksasa setelah peristiwaĀ Cretaceous Thermal Maximum (Pemanasan Maksimum Kapur) sekitar 92 juta tahun silam? https://nationalgeographic.grid.id/read/134258446/dulu-kecil-apa-penyebab-tubuh-t-rex-berevolusi-menjadi-besar

SetiapĀ dinosaurusĀ yang pernah hidup selama Era Mesozoikum menetas dari telur. Terkubur jauh di masa lampau, masih banyak yang belum kita ketahui tentangĀ telur dinosaurus. Namun kita telah belajar cukup banyak dari catatanĀ fosil. Catatan fosil menunjukkan, misalnya, bahwa telur dinosaurus diletakkan dalam kelompok besar. Kemungkinan karena sangat sedikit telur yang berhasil bertahan hidup dari rahang predator. Lewat catatan fosil, para ahli paleontologi berhasil mengungkap sejumlah fakta unik seputar telur dinosaurus. https://nationalgeographic.grid.id/read/134257678/ragam-fakta-unik-seputar-telur-dinosaurus-yang-diungkap-catatan-fosil

Apakah semuaĀ dinosaurusĀ punah, terbunuh ketika sebuah asteroid menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu? Atau mungkin beberapa dari mereka, entah bagaimana, selamat dari peristiwa kepunahan massal itu? Mungkinkah ada keturunan dinosaurus yang masih hidup hingga saat ini? Sungguh mengasyikkan membayangkan bahwa dinosaurus raksasa masih bergemuruh dan berkeliaran di beberapa bagian dunia yang terpencil. https://nationalgeographic.grid.id/read/134257679/apakah-mungkin-dinosaurus-masih-hidup-di-suatu-tempat-di-dunia

Di tengah lanskap kering dan berdebu di India tengah, jejak masa lalu muncul dari dalam tanah.Ā Fosil-fosil telurĀ dinosaurusĀ raksasa terawetkan dengan baik, memberikan petunjuk penting tentang bagaimana makhluk purba ini berkembang biak. Temuan ini tidak hanya menyimpan cerita tentang kehidupan prasejarah, tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam memahami perilaku dinosaurus dari sudut pandang modern. https://nationalgeographic.grid.id/read/134257819/fosil-telur-dinosaurus-di-india-ungkap-cara-titanosaurus-berkembang-biak

"Ini adalah sebuahĀ ekspedisiĀ lintas generasi dari sebuah perkumpulan Pecinta Alam Universitas Trisakti sehingga diperlukan waktu didalam penyelarasan visi dan misi," ujar Anto Koesharjanto yang memaparkan tantangan dalam memimpinĀ Jelajah Laut NusantaraĀ 2025. Dia menambahkan bahwa ekspedisi ini digagas oleh Mahasiswa Pecinta AlamĀ Aranyacala Trisakti. Bukan suatu kebetukan bila pelaksanaannya bersamaan dengan musim angin dari Timur yang bersahabat. Selain keterampilan dalam mengarungi lautan, sepanjang perjalanan tim ekspedisi menempa ketabahan dan ketangguhan fisik. https://nationalgeographic.grid.id/read/134258978/aranyacala-trisakti-mendayung-kayak-menuntaskan-jelajah-laut-nusantara?page=all

Aksi kampanye menggunakan tagar "SaveĀ Raja Ampat" sedang meramaikan linimasa media sosial Indonesia.Ā Ā Aksi digelar untuk menyuarakan dampak buruk pertambangan dan hilirisasi nikel yang membawa nestapa bagi lingkungan hidup dan masyarakat. https://nationalgeographic.grid.id/read/134258888/di-balik-tagar-save-raja-ampat-dan-ekspansi-nikel-yang-kian-gawat

FosilĀ predatorĀ raksasa penghuni rawa yang ada 40 juta tahun sebelumĀ dinosaurusĀ pertama berevolusi ini ditemukan oleh peneliti di Formasi Gai-as di Namibia. Mereka terkejut manakala melihat bentuk tengkorak unik makhluk tersebut, yang pada akhirnya diberi nama Gaiasia jennyae. https://nationalgeographic.grid.id/read/134257308/peneliti-temukan-fosil-makhluk-rawa-besar-hidup-sebelum-era-dinosaurus