Alvi Syahrin
27.7K subscribers
About Alvi Syahrin
Just in case nggak ada yang chat kamu di Whatsapp, I want to be your support system here on Whatsapp! ๐ฅบ Anyway, aku adalah penulis buku 'insecurity', 'loneliness', 'overthinking', dan 'jika kita' series.
Similar Channels
Swipe to see more
Posts
GUYS! Aku kembali โบ๏ธ
'KE MANA AJA, KAK?' Aku nggak ke mana-mana, kok. I've always been here in my room, writing for you guys! Aku butuh waktu lama untuk nulis, so that's why I disappear, jadi aku bisa menghasilkan karya yang berkualitas untuk kamu nikmati.
*CURHAT SAMA ALLAH vs CURHAT SAMA MANUSIA* Curhat sama Allah, kadang rasanya capek, kayak ngomong sendiri, tanpa ada feedback langsung. Kalau curhat sama manusia, at least, kamu tahu kalau kamu lagi didengar, bahkan kamu bisa dengar suaranya, nasihatnya, responsnyaโyang bikin kamu langsung nggak merasa sendiri lagi. Curhat sama Allah, nggak bisa dapat dukungan secara fisik. Kalau curhat sama manusia, kamu bisa dipeluk, bisa digenggam tangannya. Kamu bukan benci berdoa kepada Allah. Kamu cuma butuh sosok manusia di samping: pendengar yang nyata, pendukung secara langsung. So, here's the thingโฆ Curhat sama manusia tuh kayak menuang air di tanah yang kering. Kamu adalah tanah keringnya, temanmu adalah airnya. Memang bisa langsung lega, tapi apakah tanah yang telah disiram ini tidak akan kering lagi? Memang instan, tapi apakah basahnya bertahan selamanya? Sedangkan curhat sama Allah kayak menanam benih di tanah yang sunyi. Doa-doamu adalah benih-benih yang tak langsung tumbuh. Masih belum terlihat hasilnya karena masih dalam tanah. Tapi, berproses, bergerak, mendekat. Dan, saat tumbuh, ia bisa berbuah bertahun-tahun, seperti pepohonan rindang di jalanan. Memang, curhat kepada Allah tidak langsung mendapatkan feedback, tapi itu mengajarkanmu untuk mengontrol ekspektasi, belajar lapang dada, menghargai proses dan penantian. Sedangkan, curhat kepada manusia, kamu memang langsung dapat feedback, tapi feedback itu bisa aja: โKamu yang sabar ya.โ โTetap semangat!โ Atau, kata-kata penenang yang tak ingin kamu dengar. Karena kamu cuma butuh didengar. Curhat kepada Allah adalah sesungguhnya didengar. Karena saat kamu memanjatkan doamu di malam yang sepi, tak ada siapa pun yang bisa memotong ucapanmu, tak perlu kata-kata penenang, tak perlu pelukan hangat, tapi tiba-tiba air mata mengucur, hati melembut, dan jawaban dari doa-doamu, meski belum terlihatโฆ tapi sedang.โฆ berproses, bergerak, mendekat ke arahmu, dengan cara yang tak perlu kamu tahu bagaimananya. --Alvi Syahrin
Kamu pernah nggak ngerasa kayak... Capek berdoa sama Allah, kayak... ngomong sendiri, tanpa ada feedback langsung? Kamu bukan capek berdoa Allah. Kamu cuma butuh sosok manusia di sampingmu, mendengarmu, menggenggam tanganmu. Pernah di posisi ini? Atau lagi?
Banyak yang vote ๐๏ธ Tapi aku lagi males ngomong ๐ฅฒ Ketik aja gapapa ya ๐คก Gapapa ga nih? ๐
So, here's the thing... ๐ช
Kamu lagi ngapain? Coba tunjukin pake emojii
Haloooo ๐๐๐
Bentar, aku mau kamu jawab jujur dulu.
Btw, aku mau cerita. Mau dengar? Nulis aja? Apa voice note? Vote dulu: ๐: ketik aja ๐๏ธ: voice note