
Me and the underworld : Hell Hound
74 subscribers
About Me and the underworld : Hell Hound
Novel fantasi fiksi berlatar didunia sihir yang dibuat oleh penulis dengan nama pena "bitbit" Kisah seorang gadis bernama yumelia yang kehilangan keluarganya dua kali. Hingga membuatnya mencoba balas dendam. Namun dia menemukan suatu keanehan dibalik semua yang dia lakukan tersebut Genre : Aksi, fantasi, medieval, psikologis, angst, seinen penasaran? ikutin donk kisahny Hiatus persiapan season 2 ๐พ๐ ๐๐๐ ใ๐ซงใ : ษนวสสฤฑษนส ๐ฐ๐๐๐๐ ใ๐ใ : Violeta (Season 1 : Hell Hound) Find me on โข Instagram : https://www.instagram.com/tsbbtmntvn?igsh=ZWh6eTBpY3ptMDNm โข Twitter https://x.com/RheaTheaa?t=RdxLVBt9JfwSIyy8amE86Q&s=09 โข WhatsApp https://wa.me/qr/ZDQBUDWZ23ESD1 Kritik, saran, tanya persoalan novel di Ngl : https://ngl.link/rhea67950 Tempat baca Novelku - Gdrive : https://drive.google.com/drive/folders/1E-TLg4mT_WDBriSw6ESAhPruS9ehtY6M - Wattpad : https://www.wattpad.com/story/377173070?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=tsabbitmantovani - WebNovel : http://wbnv.in/a/d1iqxM7
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

๐ซง : Dipikir pikir, pas nulis cerita ini. Aku kadang nangis sendiri njir, nangis karena kasian liat si gadis bintang (gadis yang di ramalan)

Tapi bukankah kehilangan mereka semua itu membuatmu menjadi begitu kuat? "Aku tak pernah meminta menjadi sekuat ini"

Top 10 entitas terkuat yang pernah muncul di cerita. 1. Unknown silver hair woman 2. Unknown Black hair Elf 3. Nevanesce 100% power 4. Isabelle, Pimpinan tertinggi 5. Nevanesce 24% Power 6. Unknown Shadow 7. Pemimpin Hell Hound 8. Nevanesce 5% Power 9. Yvonne Isabelle C. 10. Zeno > Top 1-2 mereka muncul di chapter 15. Nomer 6 Muncul di chapter 28

Disini, aku sebagai penulis dengan nama pena ษนวสสฤฑษนส mengucapkan terimakasih karena kepada pembaca atas semua dukungannya. Terimakasih terhadap berbagai pihak yang membantu mempopulerkan dan memberi masukan atas karya Novelku. Disini saya sebagai penulis akan undur diri (hiatus) untuk beberapa waktu. Tujuannya untuk mempersiapkan alur cerita yang berkualitas dan matang Dari awal udah kutentuin alurnya kemana. Season 2, season 3, season 4 hingga 7 semuanya udah kutentukan alurnya. Namun, aku tetap perlu mengisinya dengan beberapa hal. Makanya kujamin hiatus ini takkan lama. Sekian, terimakasih.

Ramalan : Seorang gadis penguasa bintang akan datang. Anak sang pahlawan. Dia mendapatkan kekuatan dari langit. Di masa depan dan masa lalu. Hewan hewan suci bersamanya. Dia berakhir dengan membawa kedamaian

Cordelia melakukan serangan balik yang cukup efisien. Dia menyuruh bawahannya masuk ke dalam organisasi Assailant milik Yvonne. Tentu jika sudah masuk, dia akan kesulitan keluar dari sana. Tapi itu tetaplah langkah terbaik yang bisa dilakukan Cordelia. Disaat Cordelia memikirkan rencananya, disini ditempat lain Yvonne ingin berbicara dengan para petinggi High elf. Dia berencana menemui mereka untuk mendiskusikan sesuatu. Entah rencana apa yang dimilikinya. Hal mengejutkan apa yang akan dia pikirkan kali ini. "Tuan tuan sekalian. Nona Isabelle dan para tetua telah berkumpul. Biarkan saya mengantarkan kalian ke ruangan mereka" Ajak seorang pelayan. Nampaknya dia High elf yang terlihat cukup ramah. Sistem pemerintahan kerajaan High Elf cukup unik. Pemegang kuasa tertinggi mereka disebut Pimpinan tertinggi. Dia adalah Isabelle. Lalu, ada juga tujuh orang yang disebut para tetua. Jika di kerajaan lain, mereka disebut sebagai menteri. Tujuh tetua memiliki kekuasaan yang sama besar dengan pimpinan tertinggi. Tapi, pimpinan tertinggilah yang mengusulkan keputusan atau kebijakan apapun. Lalu jika pimpinan tertinggi memutuskan sesuatu, dia harus mendapatkan persetujuan lebih dari setengah tetua agar bisa mengesahkan putusan tersebut. Kekuatan pimpinan dan tujuh tetua itu seimbang. Tak hanya memegang kendali dalam politik, masing masing dari tetua juga berperan besar dalam militer. Masing masing memiliki kekuatan yang bisa dibilang sangat kuat. Bahkan kekuatan mereka tak bisa dideskripsikan dengan kata kata. Dan yang lebih hebatnya lagi, untuk mendapat jabatan pimpinan tertinggi harus memiliki kekuatan yang jauh jika dibandingkan dengan para tetua. Yvonne begitu gugup saat ini. Dia memikirkan berbagai situasi yang akan dihadapinya untuk melawan mereka. "Tentu, aku hanyalah seorang bayi dihadapan mereka yang berumur ratusan tahun. Ini akan menjadi pertarungan yang sangat sulit bagitu" Pikir Yvonne. Akhirnya mereka mencapai ruangan tujuan mereka. Sebelum membuka pintu, Yvonne berbicara dengan dirinya sendiri. Yvonne, diriku sendiri. Ini akan menjadi pertarungan yang sangat sulit. Mungkin lebih sulit dari semua hal yang telah kulalui. Mereka bisa menekanmu dan membuatmu bergetar ketakutan. Oleh karena itu kau tak boleh terlihat lemah. Mereka menilaiku dalam tiga detik pertama saat aku memasuki ruangan. Postur tubuh, aura, dan wibawa. Semua hal itu berbicara lebih keras daripada kata kataku. Berdirilah dengan tegap, duduklah di kursi dengan tenang. Kuasai atmosfer ruangan. Maka mereka akan mendengarkanku bahkan sebelum aku berbicara. "Aku sekarang berada di hadapan kalian untuk menawarkan sesuatu. Aku ingin menawarkan sebuah solusi untuk mengakhiri perang dengan kekaisaran Claudia" Tawarnya. Di meja yang begitu luas, Yvonne mengatakan hal itu dengan sangat tegas. Tapi yang dihadapannya adalah salah satu penyihir yang termasuk dalam yang terkuat. Dia adalah Isabelle, dia juga pimpinan tertinggi dari High elf. di meja yang begitu panjang, Yvonne saat itu duduk berhadapan dengan Isabelle. Keduanya berada di sisi terjauh. Selain Isabelle, ada juga tiga tetua yang berada di hadapan Yvonne. Satu tetua berada di sebelah kiri Isabelle. Dan dua lainnya berada di sebelah kanan. Para tetua menggunakan sebuah topeng kayu berwarna putih untuk menyembunyikan identitas mereka. Inilah perlakuan mereka kepada orang luar yang terlihat berbahaya. "Pertama tama, aku harus menjelaskan rincian permasalahan pada mereka. Aku juga harus sedikit memuju semua tindakan yang mereka lakukan. Membuat lawan bicara senang itu juga diperlukan" Pikir Yvonne. "Seperti yang semua orang ketahui. Saat ini kalian sedang berperang melawan kekaisaran Claudia. Pangeran Dante yang memimpin perang ini. Dia begitu cerdas dalam taktik perang. Apapun yang kalian lakukan, selalu bisa diatasi olehnya. Strategi yang kalian lakukan, entah kenapa selalu bisa dia hadapi dengan cukup baik" Ungkap Yvonne. "Lanjutkan bicaramu" Kata Isabelle. Penyihir tua dengan mata dan rambut berwarna merah darah, dan ada sedikit keriput di wajahnya. Isabelle menunjukkan sedikit ketertarikan dengan hal yang dikatakan Yvonne. "Jadi, solusi apa yang akan kau tawarkan. Perang ini sudah berlangsung selama empat tahun. Ini juga menimbulkan banyak kerugian untuk dua pihak" Ungkap Tetua ketujuh. "Perlahan lahan saja Yvonne. Santai, pelan dan berikan kesan yang tegas. Berbicara terlalu cepat? Mereka akan mencium rasa gugupku" Pikir Yve di benaknya. "Tentu, Elf adalah ras yang begitu tergila gila dengan sihir. Tapi kalian para High Elf itu lebih bijaksana. Kalian menjaga pohon dunia dan air suci. Hal yang kutawarkan mungkin terkesan sedikit merendahkan kalian" Ucap Yve. Yvonne saat itu menunjukkan telapak tangannya. Dia mengendalikan mana miliknya. Membuat sebuah api yang berkobar diatas telapak tangannya. Ini adalah sihir sederhana, tapi dilakukan tanpa rapalan mantra. Dipikiran semua orang ini jelas sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan. "Aku berniat mengajarkan kalian teknik ini. Tentu, aku juga perlu bayaran tinggi yang sepadan. Ini adalah hal yang tak bisa dilakukan orang lain" Cibir Yve. "Memangnya apa hubungan trik ini dengan menyelesaikan perang" Tanya Tetua ke 1. "Apa kalian tahu suatu hal yang paling diperlukan dalam sebuah pertarungan. Itu adalah kecepatan. Dan sama seperti yang sekarang kukatakan, dengan menggunakan tanpa rapalan itu tak akan membuang buang waktu. Jeda sekitar lima detik dengan penyihir lain, kalian yang jauh lebih kuat dariku pasti menyadari hal ini" Desis Yve. "Ahahaaa, yang kau tawarkan cukup menarik. Tapi, apa menurutmu kami tak bisa mempelajari hal ini sendiri. Kami sekarang sudah mengetahui jika ternyata bisa melakukan sihir tanpa rapalan. Maka kami akan mulai meneliti hal itu" Sanggah Isabelle. Dia melawan argumen Yvonne. "Selain itu, kami juga bisa menyiksamu untuk mendapatkan informasi. Itu jauh lebih mudah bukan?" Gertak Isabelle padanya. Yvonne cukup terpojok saat ini. Tapi dia juga sudah memprediksi situasi macam ini. "Ya, lakukan semau kalian. Sekarang ini ada naga yang melindungiku. Bahkan jika Nevanesce terbunuh, aku sudah menyiapkan rencana kedua. Aku sudah memasang racun di mulutku, jika aku mengigitnya aku bisa langsung tewas. Kalian takkan mendapatkan apapun" Gertak Yvonne pada Isabelle. Serangan balik yang tak bisa diguga. Siapa sangka, dia berani untuk mati demi melindungi informasi ini. "Tak ada ketakutan, tak merasa di tekan. Jiwanya benar benar bebas ya. Dia persis seperti orang itu. Arabelle, sang pahlawan sekaligus penyihir terkuat" Pikir Isabelle di benaknya. Tapi, Tetua ketiga tampaknya tak bisa menahan amarahnya. Dia merasa jika diremehkan karena dibandingkan dengan Nevanesce yang jauh melemah. "Bocah, kau berani beraninya menekan kami ya" Bentak Tetua ketiga. Dia mengendalikan beberapa mana di udara untuk menekan Yvonne. "Ugh. Walau tak sekuat milik isabelle, tapi ini cukup kuat. Aku tak sanggup menahannya selama terus menerus" Pikir Yvonne. Melihat hal itu, Isabelle mengetuk meja dengan jari telunjuknya. Tapi tekanan yang dia berikan sanggup membuat tetua ketiga berhenti melakukan tindakannya. "Hentikan ini tetua ketiga. Apa kau tak malu menunjukkan taringmu di hadapan bocah" Ucap Isabelle. Tetua ketiga pun menarik kembali kekuatannya. Akhirnya dia berhenti melakukan hal itu. Tapi dia tak menjawab perkataan Isabelle, dia hanya diam membisu. "Aku setuju dengan Nona Isabelle sang pimpinan tertinggi" Ucap Tetua ke tujuh. "High Elf adalah ras yang berumur panjang. Kami bisa meneliti hal ini dengan sendirinya, walau perlu menunggu ratusan tahun lagi" Ucap Tetua ke tujuh. "Ck, mereka tak tertarik dengan solusi perang. Kalau begitu aku perlu menggunakan rencana kedua" Pikir Yve di benaknya. "Baiklah baiklah. Kuakui, aku sama sekali tak peduli dengan perang kalian melawan Dante. Aku disini ingin menawarkan sebuah Nama ataupun gelar pada kalian" Ungkap Yvonne. "Sebagai ras yang menemukan teknik tanpa rapalan. Hal ini akan membuat kalian mendapatkan keuntungan yang begitu banyak. Ras lain akan mengantri untuk membangun hubungan diplomasi dengan kalian. Kalian juga akan mendapatkan banyak kehormatan. Dengan hal ini saja, Kekaisaran Claudia akan mundur dengan sendirinya karena takut dengan aliansi yang akan datang. Aliansi antar kerajaan dengan kalian sebagai pusatnya. Apa aku salah?" Ungkap Yvonne. "Gadis ini benar benar cerdas. Kupikir aku cukup menyukainya" Pikir Isabelle. "Jadi dengan memberikan kami hal ini. Apa yang kau minta sebagai bayarannya?" Tanya Para Tetua. "Aku ingin hak atas air suci. Tiap hari sejumlah dua liter" Ungkap Yve. "Baiklah, jadi bagaimana kami bisa mengantar air suci itu padamu?" Tanya Isabelle. "Aku akan mengambilnya sendiri tiap sepuluh hari" Sahut Yvonne. "Hanya itu, baiklah kontrak kita disetujui" Kata Isabelle. "Tunggu, siapa bilang permintaanku cuma itu. Aku ingin perjanjian air suci ini berlangsung seumur hidupku. Jadi kalian akan terus mengirimkannya hingga aku mati" Tawar Yvonne. "Ditolak, air suci ini terlalu berharga. Aku tak setuju" Ucap Tetua ke satu. "Ohh ayolah, kalian benar benar bajingan. Padahal dampak dari gelar 'penemu teknik tanpa rapalan' itu akan berlangsung hingga akhir zaman. Tapi kalian tak menyetujui hal ini. Ini berat sebelah" Ungkap Yvonne. "Ucapanmu masuk akal. Jadi, apa hanya itu saja?" Tanya Isabelle. "Aku juga ingin sepuluh keping uang kalian sebagai bayarannya. Sepuluh keping koin kayu suci pertahun dalam pengajaranku pada kalian" Pinta Yvonne. "Jadi ini yang dia inginkan dari awal. Satu keping koin kayu suci ini setara dengan 35.729 koin emas. Inilah yang dia inginkan dari awal" Pikir Isabelle di benaknya. "Lima koin kayu suci pertahun. Kami tak bisa memberikan lebih dari itu" Tegas Isabelle. "Aku setuju" Ucap Tetua satu, tiga, dan tujuh secara bersamaan. "Tak kusangka dia ingin harta. Kupikir dia ingin memanfaatkan kekuatan dari air suci. Tapi nampaknya koin kayu suci milik kami yang paling dia inginkan" Pikir Isabelle. "Tujuh koin pertahun. Aku tak terima jika kurang dari ini" Tegas Yvonne. "Tak bisa, lima atau tidak sama sekali" Tegas Isabelle. "Kalau begitu pembicaraan kita berakhir disini. Nampaknya kalian tak bisa diajak berbisnis. Keuntungannya terlalu berpihak pada kalian, bukan padaku" Ucap Yvonne. Dia mulai beranjak dari kursinya. Dia mulai berjalan menuju pintu keluar ruangan. Yvonne ingin meninggalkan Isabelle dan para tetua yang ada di sana. "Tunggu" Desak Isabelle. Perkataannya menghentikan langkah kaki Yvonne. "Apa?" Kata Yve dengan singkat. "Enam koin pertahun. Kami tak bisa memberikan lebih dari ini" Tawar Isabelle. Yvonne pun mulai tersenyum. Dia kembalu duduk di kursinya dan berkata "Aku setuju". Dia mendapatkan hal yang paling dia butuhkan saat ini. "Kena kalian. Aku sengaja mengatakan koin suci diakhir agar kalian berpikir itu hal utama yang kuincar. Tapi yang kucari dari awal adalah air suci. Air suci itu memiliki efek yang bisa menghilangkan sihir buruk dan kutukan" Pikir Yvonne di benaknya. "Baiklah, mari kita bahas kesimpulannya. Aku akan mengajarkan ras kalian teknik tanpa rapalan mantra. Kalian akan mendapatkan gelar sebagai penemu teknik ini. Lalu kalian akan membayarkan hal ini dengan dua hal. Air suci dua liter tiap hari dan enam koin kayu suci pertahun. Jangka waktu air sucinya adalah hingga aku mati, dan koinnya hingga masa pengajarannya selesai" Kata Yvonne. "Apa pihak kalian setuju?" Tanya Yvonne. "Ya, kami setuju" Ucap Isabelle. Para tetua juga menyetujui hal ini. "Aku juga setuju. Karena dua pihak telah setuju, maka kesepakatan kita akan langsung dilakukan" Ucap Yve. "Kapan kau akan memulai mengajari kami?" Tanya Tetua ke satu. "Hari ini" Tegas Yvonne. "Segera kalian kumpulkan semua generasi muda milik dari ras kalian. Aku akan datang menemui mereka jika sudah berkumpul" Pinta Yvonne. "Nevanesce, terimakasih telah berdiri disampingku" Bisik Yvonne. "Aku hanya melakukan sesuai kontrak" Imbuh sang naga. "Baiklah, situasi disini sudah terkendali. Kau bisa kembali ke wilayahmu, aku akan disini untuk beberapa waktu" Ucap Yvonne. "Selamat tinggal" Setelah ucapan kepergian itu, Nevanesce langsung hilang dari hadapannya. Dia sudah berteleportasi kembali ke wilayahnya. Seluruh orang di kerajaan Ethiopia terlihat begitu sibuk saat itu. Para High elf terlihat mengerjakan sesuatu. Entah petinggi politik maupun warga biasa. Mereka mondar mandir membawa suatu barang barang. Dan ada juga yang mengikat bendera kecil di tiang tiang. "Apa ada acara besar?" Pikir Yvonne saat melihat mereka. "Hei, apa ini. Apa akan ada festival?" Tanya Yvonne pada Isabelle. Selesai dari ruang rapat, Isabelle berniat mengantar Yvonne untuk mulai bekerja. "Ya, sekarang tanggal 357. Hari ini ada hari peringatan yang dilakukan untuk menghormati pahlawan. Ini sebuah festival tahunan" Kata Isabelle padanya. "Festival ini disebut festival lentera. Nantinya semua orang akan berkumpul untuk menerbangkan lentera. Kami melakukan ini untuk menghormati kemenangan para pahlawan yang berhasil mengalahkan raja iblis saat 800 tahun lalu. Dipikir pikir, waktu itu benar benar masa kekacauan" Imbuh Isabelle. "Jadi begitu. Para pahlawan sepertinya orang yang benar benar hebat" Puji Yve. "Begitulah. Kau nanti juga harus datang" Suruh Isabelle. "Tapi, aku tak punya sebuah gaun" Katanya. "Tak masalah, aku bisa menyiapkannya. Akan ada banyak makanan enak loh, sia sia jika kamu tak datang" Bujuk Isabelle. "Baiklah. Aku akan datang" Jawabnya. "Nahh, begitu. Jangan terlalu kaku" "Nanti aku akan menyiapkan kamar untukmu juga" Ucap Isabelle. Mereka berdua berjalan diantara kerumunan para pelayan. Mata merah milik Yvonne dan Isabelle terasa begitu tenang dan anggun. Mereka berdua terlihat begitu anggun dan tenang. "Festivalnya sepertinya besar ya" Puji Yve. "Tentu. Kami ini termasuk ras yang paling kaya" Puji Isabelle pada kerajaannya. "Nahh, sudah sampai. Kau bisa masuk. Mereka adalah anak muda di kerajaan kami, umurnya kisaran 50 hingga 100 tahunan" Ungkap Isabelle sambil mempersilahkan Yvonne untuk masuk. Saat Yvonne mulai memasuki ruangan yang begitu megah dan luas, para high elf itu tampak mengamati Yvonne. Mereka seolah tak percaya jika gadis pirang yang dihadapan mereka akan menjadi guru yang membimbing mereka. "Atas perintahku, kalian jangan membuat masalah. Patuhi dan ikuti semua yang dia katakan. Jangan menghina harga diri ras kita" Suruh Isabelle. Mereka semua hanya menunduk dan berniat menurutinya. Mereka benar benar ras yang disiplin dan terhormat, jauh berbeda dari para elf yang rasis. "Apa kau tak pergi?" Tanya Yvonne pada Isabelle. Yvonne saat itu sudah berada di antara para calon muridnya. "Tidak, aku mengawasi jika mungkin akan ada anak anak yang membuat masalah" Tegas Cordelia. "Bohong. Dari awal dia memang berniat mengawasiku. Dia ingin melihat metode yang kugunakan. Yahh, itu tak masalah. Toh dia akan tahu cepat atau lambat" Pikir Yvonne di benaknya. Yvonne pun mulai mengangkat kedua tangannya keatas. Dia menciptakan ratusan kertas tebal. Setelah itu semua kertas itu dia kendalikan dengan presisi. "Kalian semua, ambil kertas yang ada di hadapan kalian ini" Suruh Yvonne. Dia mengendalikan ratusan kertas yang sedang terbang itu. Setelah itu dia menaruh kertas kertas itu di hadapan semua muridnya. "Ck, pada umumnya penyihir itu memang bisa mengendalikan banyak objek. Penyihir bisa mengendalikan ratusan objek dengan cara membuat mereka menuju ke satu arah atau tempat. Tapi bocah ini, dia memberikan pola gerakan yang berbeda di tiap kertas" Pikir Isabelle. "Aku tak bisa berkata kata. Semakin kuamati, dia semakin mirip dengan Arabella sang pahlawan" Pikir Isabelle. Dia mengamati Yvonne dengan begitu teliti tanpa terlewat seujung rambut. "Tugas pertama kalian adalah mengambar. Kalian bebas mengambar apapun itu. Gunakan imajinasi kalian sekreatif mungkin. Gambarlah sebagus mungkin" Suruh Yvonne pada semua murid High elfnya. "Guru, ini sedikit tak adil. Yang bisa mengambar yang akan mendapat nilai lebih tinggi nantinya" Tegas salah satu muridnya. "Siapa namamu?" Tanya Yvonne. "Bianca, namaku Bianca". "Baiklah bianca. Kamu tak perlu khawatir. Yang kunilai nantinya adalah imajinasi kalian, bukan gambarnya" Ungkap Yvonne. Para Higf Elf yang disana pun mulai mengambil kertas yang ada dihadapan mereka. Mereka begitu antusias mulai mencoret coret. Tentu, mereka adalah ras yang cukup haus dengan ilmu. Karena itu, walaupun metode pengajaran yang dilakukan Yvonne cukup aneh, mereka mau melakukannya. Dua jam telah berlalu saat itu. Para murid menunjukkan hasil gambaran mereka. Ada yang mengambar gunung, dewa dewi, sebuah altar suci, kelinci dan banyak lainnya. Gambaran mereka terlihat lumayan, tapi bukan itu point yang menjadi tujuannya. "Okee, akan kujelaskan sekarang. Menurut kalian, apa itu sihir?" Tanya Yvonne. "Sihir itu ajaib". "Sihir itu karunia dewa". "Sihir itu menyenangkan". "Sihir itu tentang membantu sesama". " Sihir itu manifestasi dari mana yang disimpan di jantung mana" Jawab mereka semua. "Benar, yang kalian bilang itu benar. Lalu, apa itu mantra. Biar kujelaskan" Ucap Yvonne. "Mantra adalah serangkaian ucapan sebuah kalimat yang dilakukan agar kita bisa melakukan sebuah sihir. Lalu, kenapa mantra itu perlu dilakukan. Karena kalian perlu melakukan sihir itu sendiri" "Sebenarnya apa itu sihir. Sihir itu ajaib, ya itu memang benar. Sihir tak memiliki batas. Semua hal bisa dilakukan dengan sihir. Salah satu hal yang menjadi batasan adalah kapasitas jantung mana dan imajinasi" "Sebenarnya semua orang itu tak perlu melakukan rapalan mantra. Kalian perlu memiliki imajinasi dan kesadaran yang kuat untuk bisa melakukan sihir. Tapi semua orang tak bisa melakukan itu, jadi mereka menciptakan mantra. Mantra sihir digunakan untuk membantu kita membayangkan di otak" Ucap Yvonne. "Itu, sangat masuk akal" Pikir Isabelle saat mengamatinya dari jauh. "Guru, lalu apa alasan kita semua tak bisa melakukan rapalan mantra?" Tanya Bianca. "Itu karena sebuah stigma. Kalian terjebak di sebuah kebiasaan mengucapkan mantra. Lalu kebiasaan itu menjadi turun temurun hingga menjadi sebuah kewajiban. Jika kalian menganggap teorinya perlu melakukan mantra, maka kalian hanya selamanya akan terjebak di level itu" Tegas Yvonne. "Begitu. Jadi alasan dia menyuruhku mengumpulkan generasi muda, itu karena mereka yang paling sebentar terpengaruhi stigma yang sudah turun temurun. Logika bocah ini begitu tinggi" Pikir Isabelle di benaknya. "Kalian mengucapkan mantra sambil memuji para dewa. Seperti yang akan kulakukan sekarang. God of the wind, Fuugaku. Wind magic. Mini Tornado". Setelah merapalkan hal itu, terbentuklah sebuah angin topan kecil di telapak tangan Yvonne. "Tapi sesungguhnya kalian bisa melakukannya tanpa merapal" Ungkapnya. Yvonne menggunakan sihirnya. Kini di depan Yvonne terbentuk sebuah bola api biru yang begitu panas. Dia juga membuat sebuah bola air dengan sihirnya. "Yahh, jadi untuk beberapa tahun kedepan. Aku akan melatih imajinasi kalian" Katanya dengan nada sombongnya. Malam mulai datang. Para petinggi pemerintahan sudah datang ke pesta. Semua Tetua juga hadir di sana tanpa terkecuali. Tentunya para Tetua juga mengenakan topeng disana, mereka masih berniat menyembunyikan identitasnya dihadapan Yvonne. Isabelle sebagai pimpinan tertinggi juga menghadiri jamuan itu, dia sebagai pemimpin menjadi figur yang sangat penting. Malam itu, Yvonne mengenakan gaun putih yang begitu mewah. Itu adalah gaun yang sudah dipersiapkan oleh Isabelle. Yvonne tak mendekati siapapun, dia hanya duduk di mejanya sendirian sambil memakan sepotong kue. Kue krim putih dengan potongan stroberi diatasnya. "Festival lentera ini menjadi peringatan atas jasa besar para pahlawan. 800 tahun yang lalu, mereka berhasil mengalahkan raja iblis yang telah mengancam dunia. Dan festival tahunan ini menjadi pengingat atas jasa mereka semua" Pidato Isabelle saat itu. "Huhh, terserah deh. Aku hanya ingin memakan kue ini. Lalu kembali untuk menemani Vio kecil" Pikir Yvonne di benaknya. Beberapa menit telah berlalu. Yvonne hanya menyibukkan dirinya sendiri. Melihat Yvonne yang duduk sendirian, Isabelle mendekatinya. "Wah, apa kau tak ingin menjadikan acara ini sebagai kesempatan untuk mendekati petinggi lain?" Tanya Isabelle. "Tidak, aku tak tertarik" Jawab Yvonne. "Tuhkan, semakin dilihat dia semakin mirip dengan orang itu" Pikir Isabelle. "Tapi yahh, ini tak mungkin sama seperti yang kupikirkan" Pikirnya sekali lagi. "Yvonne, siapa nama lengkapmu?" Tanya Isabelle. "Ahh, kau dari tadi mengangguku. Kau hanya ingin membahas sesuatu kan? Langsung ke intinya saja" Suruh Yvonne. "Baiklah, ayo pergi ke balkon istana. Di sana kita bisa berbicara berduaan" Ajak Isabelle. Balkon yang dia maksud itu berada di lantai yang sama dengan pesta itu. Saat mereka berdua sudah berada di tempat itu. Yvonne menengok kebawah, dia melihat banyak masyarakat High Elf yang berpesta pora. Mereka semua nampam begitu bahagia dan tentram. "Benar benar meriah" Pikirnya. "Ehh, kenapa semua orang tiba tiba masuk ke rumahnya" Pikir Yvonne. Semua orang yang berada disana sudah menyiapkan satu hal, yaitu lentera. "Wahh, sekarang sudah pukul sembilan. Ini sudah waktunya" Ucap Isabelle. Semua masyarakat menyalakan lentera mereka. Mereka semua menerbangkan lentera itu. Hal itu terlihat begitu indah di langit. Seperti ada ribuan bintang di depan mata. Dekat, tapi tak sanggup digapai. Ini benar benar pertunjukan yang memukau. "Yvonne, apa kau tahu. Semakin kulihat kau itu semakin menarik. Aku jadi berpikir jika kau itu sedikit istimewa, cerdas dan bebas" Puji Isabelle. "Apa kau tahu. Zaman ini banyak sekali bocah bocah yang terlahit mempunyai bakat luar biasa, banyak para genius telah lahir saat ini. Dengan kata lain, ini adalah era keemasan" Ungkap Isabelle. "Menurutku, semua kelahiran itu memiliki sebuah makna. Para genius di era ini juga begitu, mereka semua lahir hampir di waktu yang bersamaan. Ini adalah tanda tanda. Dunia sedang berperang, dunia sedang melawan sesuatu yang sangat kuat, makanya mereka lahir demi keseimbangan" Ucap Isabelle. "Begitukah?" Tanya Yvonne. Dia sama sekali tak tertarik dengan obrolan ini. Malahan, dia seolah waspada akan sesuatu. "Kau tahu hal ini dari mana?" Tanya Yvonne. "Aku ini berumur 9 abad, aku sudah melihat banyak orang genius, tapi ini pertama kalinya aku melihat genius di suatu zaman yang begitu melimpah. Zaman yang kumaksud adalah di garis waktu sekarang ini" Jawabnya. "Selain itu, pohon dunia juga memberitahuku" Ucap Isabelle. Wajar jika pohon dunia memberitahu ras High Elf, karena mereka adalah ras yang menjaga pohon itu. "Tapi, apa kau tahu. Kau itu berbeda. Kau itu bisa mengalahkan para genius. Dirimu itu genius diantara genius, dengan kata lain. Kau adalah sebuah monster" Puji Isabelle. "Aku tak suka ini. Ini semakin menyesakkan. Aku sudah merasakan perasaan ini dari tadi. Tapi menjadi semakin pekat" Pikir Yvonne. "Apa kau tahu Yvonne, 800 tahun lalu itu turun sebuah ramalan. Ramalan itu berbunyi seperti ini" Ucap Isabelle. "Seorang gadis penguasa bintang akan datang. Anak sang pahlawan. Dia mendapatkan kekuatan dari langit. Di masa depan dan masa lalu. Hewan hewan suci bersamanya. Dia berakhir dengan membawa kedamaian" Mendengar ramalan itu, Yvonne menjadi begitu terkejut. Itu karena Yvonne menyadari seberapa gawat situasi ini. "Tunggu, bukankah itu berarti. Jangan bilang yang kupikirkan ini benar" Ucap Yvonne dengan sedikit gugup. "Ya, sesuai dugaan kau ini memang cerdas. Yang kau pikirkan itu kenyataan. Para pahlawan itu tidak berhasil mengalahkan raja iblis. Malahan, mereka semua tewas mengenaskan. Hanya Arabelle yang berhasil kembali dengan selamat" Ucap Isabelle. "Hanya orang tertentu yang mengetahui ramalan ini. Bagaimana menurutmu dengan ini?" Tanya Isabelle padanya. "Ini gawat. Ini sangat gawat. Kenapa aku merasakan hawa membunuh yang sangat kuat, terlebih lagi ini ditujukan padaku. Sosok ini mengawasiku dari tadi. Terlebih lagi sosok ini sangat kuat. Apa dia Isabelle? atau dia tetua ke 4 yang mengawasiku dari jauh itu? Atau sosok ini adalah tetua ke 6 yang berada di balik pilar. Yang pasti, sosok ini mendengarkan pembicaraanku dengan Isabelle". "Tenanglah Yvonne. Jangan gugup. Bersikaplah natural. Kemungkinan dia itu iblis yang menyamar, jadi jika aku memiliki tanda tanda menjadi gadis di ramalan. Dia pasti akan membunuhku saat ini juga. Tenanglah, tetaplah rasional" Pikir Yvonne mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Ini buruk, tapi masalah ini pasti akan diatasi. Orang di ramalan itu pasti akan datang, dia akan memimpin para genius di era ini" Ucap Yvonne dengan sedikit gugup. "Kau benar, aku juga memikirkan hal yang sama" Puji Isabelle. "Apa aku boleh menanyakan sesuatu?" Tanya Yve. "Ya, tanya saja. Apapun itu" Balas Isabelle. "Ahh, perasaan membunuh itu sudah hilang" Pikir Yvonne. "Kenapa kau seolah begitu familiar dengan para pahlawan. Aku merasa kau punya hubungan dengan mereka" Tanya Yvonne. Saat itu, Yve dan Isabelle sama sama menatap langit dimana ada ribuan lentera yang menghiasi malam. "Aku memang punya hubungan dengan salah satu pahlawan. Arabelle, dia adalah kakakku. Kami saudara kembar" Ungkap Isabelle. "Wahh, kau pasti begitu bangga memiliki keluarga sehebat itu" Ledek Yvonne. Tapi, Yvonne menyadari sesuatu saat melihat ke muka Isabelle. Raut wajah itu, ekspresi itu. Itu bukanlah berisi kebahagiaan dan kasih sayang. Wajahnya terlihat begitu benci dan dengki. "Jadi begitu, aku memahaminya. Arabelle itu penyihir terkuat, makanya dia sebagai adik pasti sering dibandingkan dengannya. Isabelle hanya menjadi bayangan Arabelle" Pikir Yvonne di benaknya. "Yahh, sepertinya aku harus mengubah topik" Pikir Yve. "Isabelle, aku akan melatih mereka dari pagi jam 8 hingga sore jam 4. Lalu aku akan berisirahat di kamar yang telah kau siapkan. Tapi, apakah aku boleh pergi ke tempatku jika aku selesai mengajari mereka" Tanya Yvonne. "Untuk apa?" Jawabnya singkat. "Ada banyak urusan, aku juga pemimpin sepertimu. Aku juga ingin tidur bersama putri kecilku" Ungkap Yvonne. "Loh, kau punya anak?" Tanya Isabelle dengan wajah yang cukup ramah. "Aku mengadopsinya" Jawabnya. "Bocah punya bocah" Ledeknya. "Lakukan saja, asalkan kau tak melanggar kontrak" Imbuh Isabelle. "Terimakasih" Jawab Yvonne singkat. Mereka berdua menikmati momen itu. Keduanya melihat lentera oranye yang mulai terbang menjauh. Lentera itu menari di angkasa seolah mereka hidup didalamnya. "Langitnya indah" Ucap Yvonne. "Iyaa, kamu benar" Jawab Isabelle.

Setuju ga sih kalo aku ngespill top 10 karakter terkuat yang muncul sejauh ini?