LINTASAN FAEDAH

LINTASAN FAEDAH

2/13/2025, 4:16:11 AM

بسم الله الرحمن الرحيم *MALAM NISHFU SYA’BAN* 👉 Telah masyhur tentang keutamaan malam _nishfu Sya’ban_ (pertengahan bulan Sya’ban). ➡️ Sebagian negeri memperingatinya secara besar-besaran sampai menandingi malam _lailatul qodar_ di bulan Romadhon. Siangnya berpuasa dan malamnya dirayakan dengan sholat malam berjamaah dan ibadah lainnya secara khusus. ‼️ Akan tetapi, tidak ada dalil shohih tentang hal itu, sehingga amalan tersebut termasuk _bid’ah muhdatsah._ 👉 Yang paling mending dari hadits tentang malam nishfu Sya’ban adalah sabda Nabi ﷺ: *إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ* _“Sesungguhnya Alloh akan melihat kepada hamba-Nya pada malam nishfu Sya’ban, maka Alloh mengampuni seluruh hamba-Nya, kecuali musyrik atau orang yang bermusuhan.”_ (HR. Ahmad dari Abdulloh bin Amr dan Ibnu Majah dari Abu Musa, dihasankan oleh Al-Albani dengan jalan-jalannya) ✅ Dalam hadits ini tidak terdapat dalil akan perayaan malam tersebut, baik dengan puasa maupun sholat malam tertentu. ✅ Pengampunan dosa tersebut tidak dikaitkan dengan puasa maupun sholat, akan tetapi berkaitan dengan tauhid dan sucinya hati seseorang dari rasa permusuhan terhadap sesama mukmin. ✅ Dalam hadits ini terdapat peringatan dari kesyirikan dan fitnah dunia, yang banyak menyebabkan permusuhan dan kebencian antar sesama. ✅ Wajib atas seorang hamba untuk merasa takut terjatuh pada dosa kesyirikan, sehingga terus mewaspadainya. Demikian juga waspada terhadap fitnah dunia yang membinasakan. _Wallohul muwaffiq._ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

2/13/2025, 4:42:11 AM

بسم الله الرحمن الرحيم *KENAPA VALENTINE TIDAK BOLEH DIRAYAKAN?* 🎙 Syaikh Ibnu Utsaimin _rohimahulloh_ ditanya sebagai berikut: "Belakangan ini, perayaan Hari Valentine semakin menyebar, terutama di kalangan para pelajar putri. Ini adalah salah satu hari raya kaum Nasrani, di mana mereka mengenakan pakaian serba merah, termasuk baju dan sepatu, serta saling bertukar bunga merah. Kami mengharapkan penjelasan dari Anda mengenai hukum merayakan hari seperti ini, serta arahan Anda bagi kaum muslimin dalam masalah semacam ini. Semoga Alloh senantiasa menjaga dan melindungi Anda." ✅ *Beliau menjawab:* "Merayakan Hari Valentine tidak diperbolehkan karena beberapa alasan: 👉 Itu adalah hari raya bid'ah yang tidak memiliki dasar dalam syariat. 👉 Perayaan ini mengajak kepada cinta dan keromantisan yang tidak terarah. 👉 Perayaan ini menyibukkan hati dengan hal-hal yang remeh dan bertentangan dengan petunjuk Salafus Sholih _rodhiyallohu 'anhum._ ‼️ Maka tidak diperbolehkan untuk mengadakan perayaan apa pun pada hari ini, baik dalam bentuk makanan, minuman, pakaian, saling memberi hadiah, atau hal lainnya. ✅ Seorang muslim harus bangga dengan agamanya dan tidak menjadi pengikut yang hanya mengikuti setiap seruan tanpa berpikir. 🕋 Saya memohon kepada Alloh Ta’ala agar melindungi kaum muslimin dari segala fitnah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, serta membimbing kita dengan pertolongan dan taufik-Nya.” 📚 _Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Utsaimin_ (16/199). ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

2/5/2025, 9:53:25 AM

بسم الله الرحمن الرحيم *NADZAR MAKSIAT & YANG BUKAN MILIKNYA* 📚 Kisah istri penggembala unta-unta Rosululloh ﷺ dari suku Ghifar yang ditawan di perang *Dzi Qorod,* dikisahkan dalam Shohih Muslim dari Imron bin Husoin _rodhiyallohu ‘anhu_, beliau berkata: 🔗 “Seorang wanita dari kalangan Anshor ditawan dan unta milik Rosululloh ﷺ yang bernama Al-‘Adhbā’ juga tertangkap. Wanita itu diikat dengan tali, sementara orang-orang (yang menawannya) menggembalakan ternak mereka di sekitar rumah mereka. 🌌 Suatu malam, wanita itu berhasil melepaskan diri dari ikatannya. Ia kemudian mendatangi unta-unta mereka. Setiap kali ia mendekati seekor unta, unta itu mengeluarkan suara (mengerang), sehingga ia meninggalkannya. Hingga akhirnya ia sampai pada unta _Al-‘Adhbā’_, dan unta itu tidak mengeluarkan suara. Wanita itu berkata, _“Unta ini sudah terlatih (jinak).”_ Maka ia pun duduk di bagian belakangnya, lalu menggiringnya. Unta itu pun berjalan. Orang-orang menyadari kepergiannya dan segera mengejarnya, tetapi mereka tidak mampu menangkapnya.” 🎙 Imron berkata: “Wanita itu bernadzar kepada Alloh: _“Jika Alloh menyelamatkanku dengan unta ini, aku akan menyembelihnya.”_ 🏴 Ketika ia tiba di Madinah, orang-orang melihatnya dan berkata, “Ini _Al-‘Adhbā’_, unta Rosululloh!” Wanita itu pun mengatakan bahwa ia telah bernadzar untuk menyembelihnya jika Alloh menyelamatkannya. Maka mereka mendatangi Rosululloh ﷺ dan menyampaikan hal itu kepada beliau. Beliau ﷺ bersabda: *سُبْحَانَ اللَّهِ بِئْسَمَا جَزَتْهَا نَذَرَتْ لِلَّهِ إِنْ نَجَّاهَا اللَّهُ عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا، لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةٍ، وَلَا فِيمَا لَا يَمْلِكُ الْعَبْدُ.* وَفِي رِوَايَةِ: *لَا نَذْرَ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ.* _“Subhanalloh! Sungguh buruk balasan yang ia berikan! Ia bernadzar kepada Alloh bahwa jika Alloh menyelamatkannya dengan unta itu, maka ia akan menyembelihnya? Tidak ada pemenuhan nadzar dalam maksiat, dan tidak dalam sesuatu yang bukan milik seorang hamba.”_ 👉 Dalam riwayat lain disebutkan: _“Tidak ada nadzar dalam maksiat kepada Alloh.”_ 📖 _Tahqiq Al-Fushul_, *Syaikh Salim Al-Hilali.* ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

2/6/2025, 10:17:26 AM

بسم الله الرحمن الرحيم *PEMBANGKANG TERSELUBUNG* 📚 Imam Ibnul Qoyyim _rohimahulloh_ berkata: "Banyak orang yang jahil bersandar pada rahmat, ampunan, dan kemurahan Alloh, lalu mereka menyia-nyiakan perintah dan larangan-Nya. Mereka lupa bahwa Dia Maha dahsyat siksa-Nya dan bahwa hukuman-Nya tidak dapat ditolak dari kaum yang dzolim. Siapa yang bersandar pada ampunan Alloh sementara tetap bersikeras dalam dosa, maka ia seperti orang yang *membangkang*." 📜 _Ad-Dā’ wa Ad-Dawā’,_ *Ibnul Qoyyim.* 📲 *Qonat As-Salafiyyah* ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

2/5/2025, 10:09:11 AM

بسم الله الرحمن الرحيم *MAKAR KAUM MUNAFIK* 📚 Dalam perjalanan pulang dari perang *Bani Mushtholiq*, Rosululloh ﷺ mendengar bahwa si jahat pimpinan kaum munafikin Abdulloh bin Ubay bin Salul, berkata: “Jika kita kembali ke Madinah, pasti orang yang mulia akan mengusir orang yang hina darinya.” Ucapan itu dimaksudkan untuk merendahkan Rosululloh ﷺ dan para sahabat. 👉 Perkataan ini kemudian disampaikan oleh Zaid bin Arqom kepada beliau ﷺ. Lalu, Abdulloh bin Ubay datang dengan alasan dan bersumpah bahwa ia tidak pernah mengucapkannya. Rosululloh ﷺ pun diam dan tidak menanggapinya, hingga Alloh ﷻ menurunkan wahyu yang membenarkan ucapan Zaid bin Arqom dalam Suroh Al-Munafiqun. _(HR. Bukhori & Muslim dari Zaid bin Arqom)._ ➡️ Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa kejadian Abdulloh bin Ubay tersebut terjadi pada perang *Tabuk*, akan tetapi riwayat yang menunjukkannya terdapat keganjilan di sana _(syadz)_, diriwayatkan secara bersendirian _(tafarrud)_ oleh perowi bernama Ibnu Abi Adiy. Yang menguatkan akan hal itu adalah bahwa perang Tabuk tidak diikuti oleh kaum munafikin. _(Syaikh Yahya Al-Hajuri)._ 💡 *Faedah:* Dalam kisah ini, terdapat dalil bahwa boleh menyampaikan suatu perkataan meskipun tidak disukai oleh orang yang dikatakan, dan hal itu tidak dianggap sebagai _namimah_ (adu domba) yang tercela, kecuali jika tujuannya semata-mata untuk menimbulkan kerusakan. 👉 Namun, jika terdapat kemaslahatan yang lebih besar dibandingkan kerusakannya, maka hal itu diperbolehkan. _(Fathul Bari, Ibnu Hajar)._ 📖 _Al-Fushul_, tahqiq *Syaikh Salim Al-Hilali.* ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

1/31/2025, 3:59:32 PM

بسم الله الرحمن الرحيم *MENDATANGI TEMPAT KEMATIAN ATAU KEMATIAN MENDATANGI TEMPATNYA* 📚 Ketika beberapa kaum Muslimin terbunuh dalam Perang *Uhud,* orang-orang munafik berkata, “Seandainya mereka tidak pergi (berperang), tentu mereka tidak akan terbunuh.” Maka Alloh Azza wa Jalla berfirman membantah mereka: *قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ* _“Katakanlah: “Sekiranya kalian berada di rumah kalian, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan terbunuh itu tetap akan keluar menuju tempat kematian mereka.”_ (Ali ‘Imron: 154). 👉 *Artinya,* seandainya kalian tetap tinggal di rumah, tetapi ajal kalian telah tiba, maka pasti kalian akan keluar untuk bertempur hingga ajal kalian terpenuhi. 📖 Alloh Ta’ala juga berfirman: *أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ* _“Di mana pun kalian berada, kematian akan mendatangi kalian, sekalipun kalian berada di benteng yang tinggi lagi kokoh.”_ (An-Nisa’: 78). 👉 *Artinya*, meskipun seseorang berada di benteng yang kokoh dan telah mengambil segala bentuk perlindungan, jika ajalnya telah tiba, maka ia pasti akan mati. 📚 _Syarh Aqidah Salaf,_ *Ar-Rojihi & Nashir Al-Aql.* ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

2/13/2025, 5:04:19 AM

بسم الله الرحمن الرحيم *TIDAK IKUT MEMBANTU PERAYAAN VALENTINE* 📖 Pertanyaan yang diajukan kepada _Al-Lajnah Ad-Da’imah_ (Komite Tetap untuk Fatwa): "Sebagian orang merayakan tanggal 14 Februari setiap tahun Masehi sebagai Hari Valentine (Valentine’s Day). Mereka saling bertukar bunga merah, mengenakan pakaian berwarna merah, saling mengucapkan selamat, dan beberapa toko kue membuat kue berwarna merah dengan gambar hati di atasnya. Beberapa toko juga mengadakan promosi khusus untuk barang-barang terkait perayaan ini. ➡️ Bagaimana pendapat Anda sekalian tentang hal berikut: 👉 Hukum merayakan hari ini? 👉 Hukum membeli dari toko-toko pada hari ini? 👉 Hukum menjual barang yang biasa dijadikan hadiah pada hari ini oleh pemilik toko yang tidak ikut merayakannya? 📝 *Jawaban:* "Dalil-dalil yang jelas dari Al-Qur’an dan Sunnah—dan telah menjadi ijma’ (kesepakatan) Salaf umat ini—menunjukkan bahwa hari raya dalam Islam hanya ada dua, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Selain keduanya, baik yang berkaitan dengan individu, kelompok, peristiwa, atau makna tertentu, semuanya merupakan hari raya yang diada-adakan (bid‘ah). Tidak boleh bagi kaum muslimin untuk merayakannya, mengakuinya, menampakkan kegembiraan terhadapnya, atau membantu dalam bentuk apa pun, karena itu termasuk melampaui batas yang telah Alloh tetapkan. ‼️Siapa yang melampaui batas Alloh, maka dia telah mendzolimi dirinya sendiri. Jika hari raya yang diada-adakan itu berasal dari perayaan orang-orang kafir, maka dosanya semakin besar karena hal itu termasuk tasyabbuh (menyerupai mereka) dan bentuk loyalitas kepada mereka. Alloh telah melarang kaum mukminin untuk menyerupai dan berloyalitas kepada orang-orang kafir dalam kitab-Nya yang mulia. Rosululloh ﷺ juga bersabda: *من تشبه بقوم فهو منهم* _"Siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka."_ 👉 Hari Valentine termasuk dalam jenis perayaan yang disebutkan sebelumnya, karena merupakan hari raya pagan yang berasal dari tradisi Nasrani. Maka, tidak halal bagi seorang Muslim yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhir untuk merayakannya, mengakuinya, atau mengucapkan selamat atasnya. Bahkan, yang wajib adalah meninggalkannya dan menjauhinya sebagai bentuk ketaatan kepada Alloh dan Rasul-Nya serta agar terhindar dari hal-hal yang mendatangkan murka dan adzab Alloh. 👉 Demikian pula, haram bagi seorang Muslim untuk membantu dalam perayaan ini atau perayaan haram lainnya dalam bentuk apa pun, seperti makan, minum, menjual, membeli, memproduksi, memberi hadiah, mengirim pesan, mengiklankan, atau bentuk partisipasi lainnya. Semua itu termasuk dalam perbuatan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan serta perbuatan maksiat kepada Alloh dan Rosul-Nya. Alloh ﷻ berfirman: *وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان واتقوا الله إن الله شديد العقاب* _"Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh sangat berat siksaan-Nya."_ (QS. Al-Ma’idah: 2) ✅ Seorang Muslim wajib berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah dalam setiap keadaan, terutama di saat fitnah dan semakin banyaknya kerusakan. Ia harus cerdas dan waspada agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan orang-orang yang dimurkai, orang-orang yang sesat, serta orang-orang fasik yang tidak memiliki rasa hormat kepada Alloh dan tidak peduli terhadap Islam. ✅ Seorang Muslim juga harus memohon kepada Alloh Ta’ala agar diberikan hidayah dan keteguhan di atasnya, karena tidak ada yang dapat memberi petunjuk kecuali Alloh, dan tidak ada yang dapat meneguhkan hati kecuali Dia. 🕋 Hanya kepada Alloh segala taufik. Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya." 📚 _Fatawa Al-Lajnah Al-‘Ilmiyyah,_ 2/263-264). ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

1/31/2025, 2:39:35 PM

بسم الله الرحمن الرحيم *KETIKA AJAL TELAH TIBA* 👉 Tidak ada satu jiwa pun yang akan mati hingga ia menyempurnakan rezekinya dan ajalnya yang telah Alloh tetapkan untuknya. Ketika ajal seseorang telah tiba, tidak ada yang tersisa kecuali kematian. Firman Alloh ta’ala: *وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ* _“Alloh sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang jika telah datang ajalnya. Alloh Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.”_ (Al-Munafiqun: 11) ➡️ Ayat ini bersifat *umum* untuk setiap orang yang meninggal, baik ia mati karena suatu sebab maupun tanpa sebab yang jelas. *Misalnya,* seseorang meninggal karena dibunuh, diracun, jatuh dari gunung, mengalami kecelakaan, sakit, atau meninggal di tempat tidurnya atau di tempat sujudnya. *Semua itu* tidaklah terjadi kecuali karena ajalnya memang telah tiba. 📚 _Syarh Aqidah Salaf,_ *Ar-Rojihi.* ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

1/31/2025, 3:46:19 PM

بسم الله الرحمن الرحيم *BISAKAH AJAL ITU DIPUTUS ?* 📚 Imam Ash-Shobuniy _rohimahulloh_ berkata: “Para Salaf Ahli Hadits bersaksi bahwa siapa pun yang mati atau terbunuh, maka sungguh ajalnya telah berakhir sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan baginya.” ✅ Ini membantah keyakinan sebagian kaum *Mu’tazilah* dan *Qodariyah*, yang menyatakan bahwa orang yang terbunuh telah terputus ajalnya. Seandainya ia tidak dibunuh, ia akan tetap hidup. 👉 Menurut mereka, orang yang terbunuh memiliki dua ajal: *Pertama,* ajal yang panjang, jika ia tidak dibunuh. *Kedua,* ajal yang pendek, jika ia terbunuh. Mereka beranggapan bahwa jika seseorang dibunuh, maka ajalnya yang panjang telah terputus, sehingga ia mati sebelum ajal yang telah ditakdirkan oleh Alloh. 👉 Hal ini kembali kepada filosofi buruk mereka tentang keburukan. Mereka berpendapat bahwa keburukan -termasuk pembunuhan- bukan bagian dari takdir Alloh, tetapi sepenuhnya merupakan perbuatan manusia, dilakukan secara independen tanpa keterkaitan dengan ketetapan dan penciptaan Alloh ta’ala. 👉 Dari sinilah mereka mengklaim bahwa seseorang yang terbunuh, maka terbunuh tanpa adanya takdir dari Alloh. Seolah-olah, kematiannya terjadi sebelum Alloh menetapkannya, atau dengan kata lain, perbuatan si pembunuh mendahului ketetapan Alloh. ‼️ Pendapat ini adalah termasuk *kebatilan yang paling batil*, karena sesungguhnya Alloh ta’ala telah menetapkan bahwa ia akan mati dengan sebab tersebut. 📚 _Syarh Aqidah Salaf_, *Ar-Rojihi & Nashir Al-Aql.* ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah

LINTASAN FAEDAH

2/6/2025, 7:06:01 AM

بسم الله الرحمن الرحيم *TANGGUNG JAWAB PARA PEMIMPIN & PENGURUS* ✅ Para pemimpin memiliki tanggung jawab yang beragam dalam mengurus orang-orang yang berada di bawah kepemimpinan mereka. Ada yang memiliki tanggung jawab besar dan luas, sementara yang lain memiliki tanggung jawab yang lebih kecil dan terbatas. 👉 Oleh karena itu, Nabi ﷺ bersabda: *الأمير راع* _"Seorang pemimpin adalah pengurus."_ (HR. Bukhori & Muslim dari Ibnu Umar). ➡️ *Artinya* ia bertanggung jawab atas apa yg dipimpinnya. 👉 Seorang *laki-laki* juga adalah pemimpin, tetapi cakupan tanggung jawabnya terbatas; ia bertanggung jawab atas keluarganya—istrinya, anak laki-lakinya, anak perempuannya, saudara perempuannya, bibinya dari pihak ayah, bibinya dari pihak ibu—setiap orang yang ada di dalam rumahnya. ➡️ Ia harus menjaga mereka dengan sebaik-baiknya karena ia bertanggung jawab atas mereka. 👉 Demikian pula seorang *wanita* adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas orang-orang di bawah asuhannya. ➡️ Ia harus mengatur rumah tangga dengan baik, termasuk dalam memasak, menyajikan kopi dan teh, serta mengelola perlengkapan rumah. Jangan memasak berlebihan atau menyajikan teh lebih dari yang dibutuhkan. ➡️ Seorang wanita harus hidup hemat karena sikap hemat adalah setengah dari penghidupan. Ia tidak boleh boros dalam hal yang tidak perlu. ➡️ Ia juga bertanggung jawab atas anak-anaknya—mengasuh dan memperbaiki keadaan mereka—seperti memakaikan pakaian yang bersih, mengganti pakaian yang kotor, mengganti alas tidur mereka, menutupi mereka di musim dingin, dan sebagainya. ➡️ Ia bertanggung jawab atas semua itu, termasuk memasak dengan baik dan memastikan makanan matang dengan sempurna. Demikian pula, ia bertanggung jawab atas segala urusan rumah tangga lainnya. 📖 _Syarh Riyadhus Sholihin_, *Ibnu Utsaimin*. ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📡 *LINTASAN FAEDAH* •https://whatsapp.com/channel/0029VaTsqqqInlqYc3W8JP1H •https://t.me/lintasanfaedah