Ngaji.de WhatsApp Channel

Ngaji.de

115 subscribers

About Ngaji.de

Install aplikasinya di Play Store Artikel Keislaman dari Mesin Pencari Islami: Mencari segala sesuatu tentang Islam dengan mudah yang bersumber pada referensi-referensi terpercaya sesuai al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman para Shahabat/Salaf secara lengkap, Biidznillah. Web: https://ngaji.de Play Store: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zakki.islamsearch

Similar Channels

Swipe to see more

Posts

Ngaji.de
Ngaji.de
5/23/2025, 5:43:23 AM

Saat miskin/kesusahan: 1. Berbaik sangka kepada Allah 2. Tawakkal kepada Allah 3. Qona'ah 4. Tidak boleh Hasad/dengki kepada orang lain 5. Syukur 6. Istighfar 7. Sungguh-sungguh ibadah 8. Banyak berdoa https://m.youtube.com/watch?v=q4Ah1QCm3G4&pp=0gcJCdgAo7VqN5tD

๐Ÿ™ 1
Ngaji.de
Ngaji.de
5/15/2025, 7:26:29 AM

https://m.youtube.com/watch?v=D6Hhs_C-1d4&pp=ygUgYW1hbGFuIG1hc3VrIHN1cmdhIHRhbnBhIGRpaGlzYWI%3D

Ngaji.de
Ngaji.de
2/24/2025, 12:00:14 AM

๐ŸŽง Nikmati Lantunan Tilawah Al-Qur'an Berkualitas Jernih Secara Gratis! ๐Ÿ“– Ingin mendengarkan tilawah Al-Qurโ€™an dengan kualitas terbaik? Kunjungi QuranicAudio.com, koleksi terbesar rekaman tilawah Al-Qurโ€™an dengan kualitas CD di internet. โœ… Gratis untuk keperluan pribadi โœ… Beragam qari dari berbagai sumber โœ… Tidak ribet dan mudah diakses ๐ŸŒŸ Yuk, tingkatkan ibadah dengan mendengarkan lantunan ayat suci! Kunjungi sekarang: QuranicAudio.com (Mohon diperhatikan: File tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial sesuai dengan regulasi yang berlaku.)

Ngaji.de
Ngaji.de
2/15/2025, 5:36:53 AM

*Manfaat dan Keutamaan Mengikuti Manhaj (Metode Pemahaman) Salaf* ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ุŒ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†ุŒ ุฃู…ุง ุจุนุฏ Prolog Manhaj salaf adalah satu-satunya manhaj yang diakui kebenarannya oleh Allah taโ€™ala dan Rasul-Nya shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, karena manhaj ini mengajarkan pemahaman dan pengamalan islam secara lengkap dan menyeluruh, dengan tetap menitikberatkan kepada masalah tauhid dan pokok-pokok keimanan sesuai dengan perintah Allah taโ€™ala dan Rasul-Nya shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, Allah berfirman: {ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽุงุจูู‚ููˆู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ููˆู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูู‡ูŽุงุฌูุฑููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุงุชู‘ูŽุจูŽุนููˆู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุถููˆุง ุนูŽู†ู’ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุนูŽุฏู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฌูŽู†ู‘ูŽุงุชู ุชูŽุฌู’ุฑููŠ ุชูŽุญู’ุชูŽู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ู‡ูŽุงุฑู ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฃูŽุจูŽุฏุงู‹ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ููŽูˆู’ุฒู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู…ู} โ€œOrang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari (kalangan) orang-orang muhajirin dan anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.โ€ (Qs. At Taubah: 100) Dalam ayat lain, Allah taโ€™ala memuji keimanan para sahabat radhiyallahu โ€˜anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam firman-Nya: ููŽุฅูู†ู’ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุจูู…ูุซู’ู„ู ู…ูŽุง ุขู…ูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุจูู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู ุงู‡ู’ุชูŽุฏูŽูˆู’ุง โ€œDan jika mereka beriman seperti keimanan kalian, maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk (ke jalan yang benar).โ€ (Qs. Al Baqarah: 137) Dalam hadits yang shahih tentang perpecahan umat ini menjadi 73 golongan, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda: โ€œSemua golongan tersebut akan masuk neraka, kecuali satu golongan, yaitu Al Jamaโ€™ahโ€œ. Dalam riwayat lain: โ€œMereka (yang selamat) adalah orang-orang yang mengikuti petunjukku dan petunjuk para sahabatku.โ€ (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ad Darimy dan imam-imam lainnya, dishahihkan oleh Ibnu Taimiyyah, Asy Syathiby dan Syaikh Al Albany. Lihat โ€œSilsilatul Ahaaditsish Shahihahโ€ no. 204) Maka mengikuti manhaj salaf adalah satu-satunya cara untuk bisa meraih keselamatan di dunia dan akhirat, sebagaimana hanya dengan mengikuti manhaj inilah kita akan bisa meraih semua keutamaan dan kebaikan yang Allah taโ€™ala janjikan dalam agama-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam: โ€œSebaik-baik umatku adalah generasi yang aku diutus di masa mereka (para sahabat radhiyallahu โ€˜anhum), kemudian generasi yang datang setelah mereka, kemudian generasi yang datang setelah mereka.โ€ (HR. Al Bukhari dan Muslim) Berkata Imam Ibnul Qayyim dalam menjelaskan hadits di atas: โ€œRasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam memberitakan (dalam hadits ini) bahwa generasi yang terbaik secara mutlak adalah generasi di masa Beliau shallallahu โ€˜alaihi wa sallam (para sahabat radhiyallahu โ€˜anhum), dan ini mengandung pengertian keterdepanan mereka dalam seluruh aspek kebaikan (dalam agama ini), karena kalau kebaikan mereka (hanya) dalam beberapa aspek (tidak sempurna dan menyeluruh) maka mereka tidak akan dinamakan (oleh Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam sebagai) generasi yang terbaik secara mutlakโ€. Maksud terbaik secara mutlak yaitu kebaikan yang ada pada mereka adalah kebaikan yang sempurna dan menyeluruh pada semua aspek kebaikan dalam agama. (Lihat Kitab Iโ€™laamul muwaqqiโ€™iin, 4/136- cet. Daarul Jiil, Beirut, 1973) Untuk lebih jelasnya pembahasan masalah ini, berikut ini kami akan menyebutkan dan menjelaskan beberapa contoh/poin penting yang menunjukkan besarnya manfaat dan keutamaan yang bisa kita capai dengan berusaha memahami dan mengamalkan manhaj salaf dengan baik dan benar, serta mustahilnya mencapai semua itu dengan mengikuti selain manhaj yang benar ini. Keteguhan iman dan keistiqamahan dalam agama di dunia dan akhirat Allah taโ€™ala berfirman: {ูŠูุซูŽุจู‘ูุชู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุจูุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู„ู ุงู„ุซู‘ูŽุงุจูุชู ูููŠ ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽูŠูุถูู„ู‘ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู…ููŠู†ูŽ ูˆูŽูŠูŽูู’ุนูŽู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุง ูŠูŽุดูŽุงุกู} โ€œAllah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan โ€˜ucapan yang teguhโ€™ dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.โ€ (Qs. Ibrahim: 27) Makna โ€˜ucapan yang teguhโ€™ dalam ayat di atas ditafsirkan sendiri oleh Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh seorang sahabat yang mulia Al Baraโ€™ bin โ€˜Aazib radhiyallahu โ€˜anhu, bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda: โ€œSeorang muslim ketika ditanya di dalam kubur (oleh Malaikat Munkar dan Nakir) maka dia akan bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah (Laa Ilaaha Illallah) dan bahwa Muhammad shallallahu โ€˜alaihi wa sallam adalah utusan Allah (Muhammadur Rasulullah), itulah (makna) firman-Nya: {Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan โ€˜ucapan yang teguhโ€™ dalam kehidupan di dunia dan di akhirat}.โ€. (HR. Al Bukhari dalam Shahih Al Bukhari, no. 4422- cet. Daar Ibni Katsir, Beirut, 1407 H. Hadits yang semakna juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim, no. 2871- cet. Daar Ihya-it turats al โ€˜araby, Beirut) Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa keteguhan iman dan keistiqamahan dalam agama hanyalah Allah taโ€™ala anugerahkan kepada orang beriman yang memiliki โ€˜ucapan yang teguhโ€™, yaitu dua kalimat syahadat yang dipahami dan diamalkan dengan baik dan benar. Maka berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bagi kita salah satu keutamaan dan manfaat besar mengikuti manhaj salaf, karena tidak diragukan lagi hanya manhaj salaf-lah satu-satunya manhaj yang benar-benar memberikan perhatian besar kepada pemahaman dan pengamalan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar, dengan selalu mengutamakan pembahasan tentang kalimat Tauhid (Laa Ilaaha Illallah), keutamaannya, kandungannya, syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, hal-hal yang membatalkan dan mengurangi kesempurnaannya, disertai peringatan keras untuk menjauhi perbuatan syirik dan semua perbuatan yang bertentangan dengan tauhid. Demikian pula perhatian besar manhaj salaf terhadap kalimat syahadat (Muhammadur Rasulullah), dengan selalu mengutamakan pembahasan tentang keindahan dan kesempurnaan Sunnah Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, disertai peringatan keras untuk menjauhi perbuatan bidโ€™ah dan semua perbuatan yang bertentangan dengan Sunnah. Berkata Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu: โ€œAl Firqatun Naajiyah (golongan yang selamat dari ancaman azab Allah taโ€™ala / orang-orang yang mengikuti manhaj salaf) adalah orang-orang yang (sangat) mengutamakan Tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam beribadah, seperti berdoa, meminta pertolongan, memohon keselamatan dalam keadaan susah maupun senang, berkurban, bernazar, dan ibadah-ibadah lainnya, serta keharusan menjauhi syirik dan fenomena-fenomenanya yang terlihat nyata di kebanyakan negara Islamโ€ฆ Dan mereka adalah orang-orang yang selalu menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam ibadah, tingkah laku dan (semua sisi) kehidupan mereka, sehingga jadilah mereka sebagai orang-orang yang asing di tengah masyarakat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam yang menggambarkan keadaan mereka: โ€œSesungguhnya islam awalnya datang dalam keadaan asing, dan nantinya pun (di akhir jaman) akan kembali asing, maka beruntunglah (akan mendapatkan surga) orang-orang yang asing (karena berpegang teguh dengan sunnah Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam)โ€ (HR. Muslim). Dalam riwayat lain: โ€œโ€ฆ Mereka adalah orang-orang yang berbuat kebaikan ketika manusia dalam keadaan rusakโ€. Berkata Syaikh Al Albani: Hadits ini diriwayatkan oleh Abu โ€˜Amr Ad Daani dengan sanad yang shahih.โ€ (Minhaajul Firqatin Naajiyah, hal. 7-8 โ€“ cet. Daarush Shamiโ€™i, Riyadh) Meraih Kenikmatan tertinggi di Surga, yaitu Melihat Wajah Allah taโ€™ala yang Maha Mulia dan Maha Tinggi Dalam hadits shahih dari seorang sahabat yang mulia Shuhaib bin Sinan radhiyallahu โ€˜anhu bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda: โ€œJika penghuni surga telah masuk surga, Allah taโ€™ala Berfirman: โ€œApakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga)? Maka mereka menjawab: Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka? Maka (pada waktu itu) Allah Membuka hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha Mulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai dari pada melihat (wajah) Allah taโ€™alaโ€, kemudian Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam membaca ayat berikut: ู„ู„ุฐูŠู† ุฃุญุณู†ูˆุง ุงู„ุญุณู†ู‰ ูˆุฒูŠุงุฏุฉ โ€œBagi orang-orang yang berbuat kebaikan, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah taโ€™ala)โ€ (QS Yunus: 26). (HR. Muslim dalam Shahih Muslim, no. 181) Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab beliau โ€œIghaatsatul lahafaanโ€ (Hal. 70-71, Mawaaridul amaan, cet. Daar Ibnil Jauzi, Ad Dammaam, 1415 H) menjelaskan bahwa kenikmatan tertinggi di akhirat ini (melihat wajah Allah taโ€™ala) adalah balasan yang Allah taโ€™ala berikan kepada orang yang merasakan kenikmatan tertinggi di dunia, yaitu kesempurnaan dan kemanisan iman, kecintaan yang sempurna dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya, serta perasaan tenang dan bahagia ketika mendekatkan diri dan berzikir kepada-Nya. Untuk lebih jelas pembahasan masalah ini, silakan baca tulisan kami yang berjudul โ€œIndahnya Islam Manisnya Imanโ€. Dalam sebuah ucapannya yang tersohor Ibnu Taimiyyah berkata: โ€œSesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti.โ€ (Al Waabilush Shayyib, 1/69) Beliau menjelaskan hal ini berdasarkan lafazh doa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang shahih: โ€œAku meminta kepada-Mu (ya Allah) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia)โ€ฆโ€ (HR. An Nasa-i dalam โ€œAs Sunanโ€ (3/54 dan 3/55), Imam Ahmad dalam โ€œAl Musnadโ€ (4/264), Ibnu Hibban dalam โ€œShahihnyaโ€ (no. 1971) dan Al Hakim dalam โ€œAl Mustadrakโ€ (no. 1900), dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al Hakim, disepakati oleh Adz Dzahabi dan Sykh Al Albani dalam โ€œZhilaalul Jannah Fii Takhriijis Sunnahโ€ (no. 424)) Dari keterangan di atas juga terlihat jelas besarnya keutamaan dan manfaat mengikuti manhaj salaf. Karena kemanisan iman, kecintaan yang sempurna dan kerinduan untuk bertemu dengan Allah taโ€™ala merupakan buah yang paling utama dari maโ€™rifatullah (pengenalan/pengetahuan yang benar dan sempurna tentang Allah taโ€™ala dan sifat-sifat-Nya), yang mana maโ€™rifatullah yang benar dan sempurna tidak akan mungkin dicapai kecuali dengan mempelajari dan memahami nama-nama dan sifat-sifat Allah taโ€™ala dalam Al Qur-an dan Hadits Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dengan metode pemahaman yang benar, yang ini semua hanya didapatkan dalam manhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaโ€™ah/manhaj Salaf. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: โ€œIni adalah ideologi golongan yang selamat dan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah taโ€™ala sampai hari kiamat, (yang mereka adalah) Ahlus Sunnah wal jamaโ€™ah (orang-orang yang mengikuti manhaj salaf), yaitu beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, (hari) kebangkitan setelah kematian, dan beriman kepada takdir Allah yang baik maupun yang buruk. Termasuk iman kepada Allah (yang diyakini Ahlus Sunnah wal jamaโ€™ah) adalah mengimani sifat-sifat Allah taโ€™ala yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Qur-an dan yang ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam (dalam hadits-hadits yang shahih), tanpa tahriif (menyelewengkan maknanya), tanpa taโ€™thiil (menolaknya), tanpa takyiif (membagaimanakan/menanyakan bentuknya), dan tanpa tamtsiil (menyerupakannya dengan sifat-sifat makhluk). Ahlus Sunnah wal jamaโ€™ah mengimani bahwa Allah taโ€™ala: {ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ูƒูŽู…ูุซู’ู„ูู‡ู ุดูŽูŠู’ุกูŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠุนู ุงู„ู’ุจูŽุตููŠุฑู} โ€œTidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.โ€ (Qs. Asy Syuura:11) Maka Ahlus Sunnah wal jamaโ€™ah tidak menolak sifat-sifat yang Allah tetapkan bagi diri-Nya, tidak menyelewengkan makna firman Allah dari arti yang sebenarnya, tidak menyimpang (dari kebenaran) dalam (menetapkan) nama-nama Allah (yang maha indah) dan dalam (memahami) ayat-ayat-Nya. Mereka tidak membagaimanakan /menanyakan bentuk sifat Allah dan tidak menyerupakan sifat-Nya dengan sifat makhluk. Karena Allah taโ€™ala tiada yang serupa, setara dan sebanding dengan-Nya, Dia taโ€™ala tidak boleh dianalogikan dengan makhluk-Nya, dan Dia-lah yang paling mengetahui tentang diri-Nya dan tentang makhluk-Nya, serta Dia-lah yang paling benar dan baik perkataan-Nya dibanding (semua) makhluk-Nya. Kemudian (setelah itu) para Rasul-Nya shallallahu โ€˜alaihi wa sallam orang-orang yang benar (ucapannya) dan dibenarkan, berbeda dengan orang-orang yang berkata tentang Allah taโ€™ala tanpa pengetahuan. Oleh karena itulah Allah taโ€™ala Berfirman: {ุณุจุญุงู† ุฑุจูƒ ุฑุจ ุงู„ุนุฒุฉ ุนู…ุง ูŠุตููˆู† ูˆุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุฑุณู„ูŠู† ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†} โ€œMaha Suci Rabbmu Yang mempunyai kemuliaan dari apa yang mereka katakan, Dan keselamatan dilimpahkan kepada para Rasul, Dan segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.โ€ (Qs. Ash Shaaffaat: 180-182) Maka (dalam ayat ini) Allah menyucikan diri-Nya dari apa yang disifatkan orang-orang yang menyelisihi (petunjuk) para Rasul shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, kemudian Allah menyampaikan salam (keselamatan) kepada para Rasul shallallahu โ€˜alaihi wa sallam karena selamat (suci)nya ucapan yang mereka sampaikan dari kekurangan dan celaan. Allah taโ€™ala telah menghimpun antara an nafyu (meniadakan sifat-sifat buruk) dan al itsbat (menetapkan sifat-sifat yang maha baik dan sempurna) dalam semua nama dan sifat yang Dia tetapkan bagi diri-Nya, maka Ahlus Sunnah wal jamaโ€™ah sama sekali tidak menyimpang dari petunjuk yang dibawa oleh para Rasul shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, karena itulah jalan yang lurus; jalannya orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah taโ€™ala, yaitu para Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, para shiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shaleh.โ€ (Kitab โ€œAl โ€˜Aqiidatul Waasithiyyahโ€ (hal. 6-8)) Menggapai taufik dari Allah taโ€™ala yang merupakan kunci pokok segala kebaikan Berkata Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah: โ€œKunci pokok segala kebaikan adalah dengan kita mengetahui (meyakini) bahwa apa yang Allah kehendaki (pasti) akan terjadi dan apa yang Dia tidak kehendaki maka tidak akan terjadi. Karena pada saat itulah kita yakin bahwa semua kebaikan (amal shaleh yang kita lakukan) adalah termasuk nikmat Allah (karena Dia-lah yang memberi kemudahan kepada kita untuk bisa melakukannya), sehingga kita akan selalu mensyukuri nikmat tersebut dan bersungguh-sungguh merendahkan diri serta memohon kepada Allah agar Dia tidak memutuskan nikmat tersebut dari diri kita. Sebagaimana (kita yakin) bahwa semua keburukan (amal jelek yang kita lakukan) adalah karena hukuman dan berpalingnya Allah dari kita, sehingga kita akan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar menghindarkan diri kita dari semua perbuatan buruk tersebut, dan agar Dia tidak menyandarkan (urusan) kita dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan kepada diri kita sendiri. Telah bersepakat al โ€˜Aarifun (orang-orang yang memiliki pengetahuan yang dalam tentang Allah dan sifat-sifat-Nya) bahwa asal semua kebaikan adalah taufik dari Allah taโ€™ala kepada hamba-Nya, sebagaimana asal semua keburukan adalah khidzlaan (berpalingnya) Allah taโ€™ala dari hamba-Nya. Mereka juga bersepakat bahwa (arti) taufik itu adalah dengan Allah tidak menyandarkan (urusan) kita kepada diri kita sendiri, dan (sebaliknya arti) al khidzlaan (berpalingnya Allah taโ€™ala dari hamba) adalah dengan Allah membiarkan diri kita (bersandar) kepada diri kita sendiri (tidak bersandar kepada Allah taโ€™ala)โ€ฆโ€ Oleh karena itulah Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berlindung dari hal ini dalam doa beliau yang terkenal dan termasuk doa yang dianjurkan untuk dibaca pada waktu pagi dan petang: โ€œโ€ฆ (Ya Allah!) jadikanlah baik semua urusanku dan janganlah Engkau membiarkan diriku bersandar kepada diriku sendiri (meskipun cuma) sekejap mata.โ€ (HR. An Nasa-i dalam โ€œAs Sunanโ€ (6/147) dan Al Hakim dalam โ€œAl Mustadrakโ€ (no. 2000), dishahihkan oleh Al Hakim, disepakati oleh Adz Dzahabi dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilatul Ahaaditsish Shahihah (1/449, no. 227)) (Kitab Al Fawa-id (hal. 133- cet. Muassasah ummil Qura, Mesir 1424 H)) Dari keterangan Imam Ibnul Qayyim di atas jelaslah bagi kita bahwa kunci pokok segala kebaikan adalah memahami dan mengimani bahwa apa yang Allah kehendaki (pasti) akan terjadi dan apa yang Dia tidak kehendaki maka tidak akan terjadi, yang ini merupakan kesimpulan makna iman kepada takdir Allah taโ€™ala yang baik maupun yang buruk. Dan sekali lagi ini menunjukkan besarnya manfaat dan keutamaan mengikuti manhaj salaf, karena pemahaman yang benar terhadap masalah takdir Allah taโ€™ala hanya ada pada manhaj salaf. Untuk lebih jelasnya, baca keterangan Ibnu Taimiyyah dalam Al โ€˜Aqiidatul waasithiyyah (hal. 22) tentang lurusnya pemahaman Ahlus Sunnah wal jamaโ€™ah dalam masalah iman kepada takdir Allah dan sesatnya pemahaman-pemahaman lain yang menyimpang dari pemahaman Ahlus Sunnah wal jamaโ€™ah. Mendapatkan semua kemuliaan yang Allah Taโ€™ala sediakan di akhirat Imam Ibnu Katsir ketika menjelaskan kewajiban mengimani keberadaan Al Haudh (telaga milik Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam di akhirat nanti) yang merupakan bagian dari iman kepada hari akhir, beliau berkata: โ€œPenjelasan tentang telaga Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam โ€“semoga Allah Memudahkan kita meminum dari telaga tersebut pada hari kiamatโ€“ (yang disebutkan) dalam hadits-hadits yang telah dikenal dan (diriwayatkan) dari banyak jalur yang kuat, meskipun ini tidak disukai oleh orang-orang ahlul bidโ€™ah yang bersikeras kepala menolak dan mengingkari keberadaan telaga ini. Mereka inilah yang paling terancam untuk dihalangi (diusir) dari telaga tersebut (pada hari kiamat) (Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam Al Bukhari (no. 6211) dan Muslim (no. 2304) dari Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu.), sebagaimana ucapan salah seorang ulama salaf: โ€œBarangsiapa yang mendustakan (mengingkari) suatu kemuliaan maka dia tidak akan mendapatkan kemuliaan tersebutโ€ฆโ€ (Kitab An Nihayah Fiil Fitani Wal Malaahim (hal. 127)) Ucapan yang dinukil oleh Imam Ibnu Katsir ini menunjukkan bahwa semua kemuliaan yang Allah taโ€™ala sediakan di akhirat, seperti kenikmatan di alam kubur, meminum dari telaga Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, mendapatkan Syafaโ€™at Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dan orang-orang yang diizinkan Allah taโ€™ala untuk memberikan syafaat bahkan termasuk kenikmatan di dalam surga, hanyalah Allah taโ€™ala anugerahkan kepada orang-orang yang tidak mengingkari dan mengimaninya dengan benar. Ini juga menunjukkan besarnya manfaat dan keutamaan mengikuti manhaj salaf, karena hanya dengan mengikuti manhaj salaflah kita bisa memahami dan mengimani hal-hal tersebut dengan baik dan benar, sehingga orang-orang yang memahami dan mengimani hal-hal tersebut berdasarkan manhaj salaf merekalah yang paling diutamakan untuk meraih semua kemuliaan tersebut dengan sempurna. Adapun orang-orang yang tidak memahami dan mengimani hal-hal tersebut dengan benar karena tidak mengikuti manhaj salaf, maka mereka sangat terancam untuk terhalangi dari mendapatkan kemuliaan-kemuliaan tersebut, minimal akan berkurang kesempurnaannya, tergantung dari jauh dekat pemahaman tersebut dari pemahaman salaf. Penutup Contoh-contoh di atas jelas sekali menunjukkan besarnya manfaat dan keutamaan yang bisa kita raih di dunia dan akhirat dengan mengikuti manhaj salaf, masih banyak contoh lain yang tidak mungkin kami sebutkan semua. Semoga dengan contoh-contoh ini kita semakin termotivasi untuk lebih giat mengkaji dan mengamalkan petunjuk para ulama salaf dalam beragama, agar kita semakin sempurna mendapatkan manfaat dan kebaikan yang Allah taโ€™ala sediakan bagi hamba-hambanya yang menjalankan agamanya dengan baik dan benar. Sebagai penutup, alangkah indahnya ucapan seorang penyair yang berkata: Semua kebaikan (hanya dapat dicapai) dengan mengikuti (manhaj) salaf Dan semua keburukan ada pada perbuatan bidโ€™ah orang-orang khalaf Khalaf adalah orang-orang yang menyelisihi manhaj salaf. ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุณู„ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†ุŒ ูˆุขุฎุฑ ุฏุนูˆุงู†ุง ุฃู† ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู† Kota Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, 5 Dzulqaโ€™dah 1429 H Sumber: https://muslim.or.id/572-manfaat-dan-keutamaan-mengikuti-manhaj-metode-pemahaman-salaf.html

Ngaji.de
Ngaji.de
2/25/2025, 9:15:24 PM

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, ู„ุงูŽ ุชูŽู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ููˆุง ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุจูุตูŽูˆู’ู…ู ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽูŠู’ู†ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุตููˆู…ู ุตูŽูˆู’ู…ู‹ุง ููŽู„ู’ูŠูŽุตูู…ู’ู‡ู โ€œJanganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa kecuali jika seseorang memiliki kebiasaan berpuasa, maka berpuasalah.โ€ (HR. Muslim no. 1082)

Ngaji.de
Ngaji.de
2/22/2025, 8:40:54 AM

โœณ๏ธโœณ๏ธโœณ๏ธ Pernahkah antum saat membaca al-Qur'an menemui kata yang tidak tahu cara membacanya? Sering mengalami hal seperti itu? Alhamdulillah, kini ada solusinya di *Quran.com*! Cukup *klik di kata* yang antum tidak tahu cara bacanya, dan Quran.com akan membantu membacanya dengan benar. Fitur lainnya yang bisa antum manfaatkan: โœ… Pilihan tema yang nyaman di mata โœ… Qur'an Font & ukuran tulisan yang bisa disesuaikan โœ… Bookmark untuk menandai bacaan โœ… Dan masih banyak lagi! Kunjungi *Quran.com* sekarang. Semoga Allah pertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini, dan bisa memenuhi target khatam al-Qur'an. Aamiin. Barakallahu fiikum.

Ngaji.de
Ngaji.de
2/12/2025, 9:26:23 PM

*Betapa Cepatnya Dunia Melupakan Seseorang Setelah Kematiannya .. Maka Sebaik-Baik Bekal Adalah Takwa* Diriwayatkan bahwa sahabat Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu โ€˜anhu pernah keluar dari perkuburan, saat sampai di tempat yang cukup tinggi, beliau menghadap ke arah kuburan itu dan berkata, ูŠุง ุฃู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู‚ูุจููˆุฑู! ุฃุฎู’ุจูุฑููˆู†ุง ุนูŽู†ู‘ุง ุจูุฎูŽุจูŽุฑููƒูู…ู’ ุฃู…ู‘ุง ุฎูŽุจูŽุฑููƒูู…ู’ ู‚ูุจูŽู„ูŽู†ุง ูุงู„ู†ู‘ูุณุงุกู ู‚ูŽุฏู’ ุชูŽุฒูŽูˆู‘ูŽุฌู’ู†ูŽ ูˆุงู„ู…ุงู„ู ู‚ูŽุฏู’ ู‚ูุณู‘ูู…ูŽ ูˆุงู„ู…ูŽุณุงูƒูู†ู ู‚ูŽุฏู’ ุณูŽูƒูŽู†ูŽู‡ุง ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ุบูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ุงู„ูŽ ุฃู…ุง ูˆุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูˆู’ ู†ูŽุทูŽู‚ููˆุง ู„ูŽู‚ุงู„ููˆุง ู„ูŽู…ู’ ู†ูŽุฑูŽ ุฒุงุฏู‹ุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆู‰ Wahai para penghuni kubur..! Sampaikanlah kepada kami berita dari kalian..! Adapun berita dari kami : โ€“ istri kalian telah menikah kembali, โ€“ harta kalian telah dibagi-bagi, dan โ€“ rumah kalian telah orang lain tempati Beliau melanjutkan : Ketahuilah..! Demi Allah, seandainya mereka sanggup berbicara, mereka akan berkata, โ€˜Kami tidak temui perbekalan yang lebih baik dari takwa..สผ (Al-Istidzkar โ€“ Ibnu Abdil Barr โ€“ 1/185) Sumber: https://bbg-alilmu.com/archives/69407

Ngaji.de
Ngaji.de
2/16/2025, 9:38:54 PM

*Petunjuk Rasulullah Ketika Makan Kurma* PETUNJUK RASULULLAH SHALLALLAHU โ€˜ALAIHI WA SALLAM KETIKA MAKAN KURMA Oleh Ustadz Abu Kayyisa Zaki Rakhmawan Sesungguhnya dalam diri Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam terdapat teladan dalam berbagai perkara, termasuk di dalamnya ketika makan kurma. 1. Disunnahkan Makan Kurma Sebelum Berangkat Shalat Iedul Fithri ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽุบู’ุฏููˆ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ููุทู’ุฑู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽ ุชูŽู…ูŽุฑูŽุงุชู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูุฑูŽุฌู‘ูŽุฃู ุจู’ู†ู ุฑูŽุฌูŽุงุกู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ุนูุจูŽูŠู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ุฃูŽู†ูŽุณูŒ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูุชู’ุฑู‹ุง Dari Anas bin Malik, ia berkata, โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tidak berangkat shalat pada hari raya Iedul Fithri, sehingga beliau makan beberapa buah kurmaโ€.ย Murajja bin Raja mengatakan : โ€œUbaidillah pernah memberitahukan kepadaku, dimana ia menceritakan, Anas bin Malik pernah memberitahukan kepadaku, dari Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bahwa beliau makan kurma itu dalam jumlah yang ganjilโ€[1] Dari hadits tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa mengkonsumsi kurma sebelum menuju tempat shalat Iedul Fithri adalah sunnah Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, dan sangat dianjurkan untuk makan lebih dari satu kurma dengan jumlah ganjil. Hal ini berdasarkan lafazh hadits di atas yang dilafazhkan โ€˜tamaratโ€™ (kurma dalam bentuk jamak, bukan satu atau dua tapi lebih dari dua). Maka satu kurma belum cukup untuk menyempurnakan ittibaโ€™ kepada Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. Oleh karena itu dianjurkan untuk makan kurma sebanyak tiga, lima, tujuh, sembilan ataupun sebelas, yang penting adalah berjumlah ganjil dan lebih dari dua. Sedangkan hikmah dari mendahulukan makan sebelum shalat Iedul Fithri adalah sebagai simbol bahwa pada hari itu telah dihalalkan untuk berbuka atau makan dan minum di pagi hari. Hal ini juga karena hari sebelumnya adalah hari diwajibkannya puasa sedangkan hari ketika Iedul Fithri adalah hari diwajibkannya berbuka atau makan dan minum. Bersegera untuk merealisasikan konsekuensi dari wajibnya berbuka pada hari Iedul Fithri adalah sangat utama. Oleh karena itu dengan mengkonsumsi beberapa butir kurma sebelum berangkat ke tempat shalat Iedul Fithri telah mecakup keutamaan yang dianjurkan tersebut.[2] Jadi yang dianjurkan adalah makan beberapa kurma sebelum berangkat menuju tempat shalat Iedul Fithri, bukan Iedul Adha. Hal ini sebagaimana hadits Buraidah. ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู„ุงูŽ ูŠูŽุบู’ุฏููˆ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ููุทู’ุฑู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฃูŽุถู’ุญูŽู‰ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฑู’ุฌูุนูŽ ููŽูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูุถู’ุญููŠู‘ูŽุชูู‡ู โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tidak pernah keluar (menuju tempat shalat โ€˜Ied) pada hari Iedul Fithri sampai beliau makan terlebih dahulu. Begitu juga tidak pernah makan ketika hari Iedul Adha sampai beliau selesai melaksanakan shalat Iedul Adha terlebih dahuluโ€[3] 2. Kurma adalah sebaik-baik makanan untuk Sahur dan Berbuka Puasa Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูุนู’ู…ูŽ ุณูŽุญููˆุฑู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุงู„ุชู‘ูŽู…ู’ุฑู โ€œSebaik-baik makanan sahur bagi seorang mukmin adalah tamr (kurma kering)[4] Dalam hadits lain disebutkan. ุฃู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูŠู‘ูŽ ุตู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒุงู†ูŽ ูŠุจุฏุฃู ุฅุฐุง ุฃูุทุฑูŽ ุจุงู„ุชู‘ูŽู…ุฑู Apabila Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berbuka puasa senantiasa memulai denganย  tamr (kurma kering)[5] 3. Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam Makan Kurma Dengan Keju Sebagaimana yang diriwayatkan dari kedua anak Busyr As-Sulamiyyain, mereka berdua berkata. ุฏุฎู„ูŽ ุนู„ูŠู†ุง ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ูŽู‘ู…ูŽ ูู‚ุฏูŽู‘ู…ู†ุง ุฒูุจุฏู‹ุง ูˆุชู…ุฑู‹ุง ูˆูŽูƒุงู†ูŽ ูŠุญุจูู‘ ุงู„ุฒูู‘ุจุฏูŽ ูˆุงู„ุชูŽู‘ู…ุฑูŽ โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam pernah mengunjungi kami, maka kami hidangkan kepada beliau, keju dan kurma kering, sedangkan beliau Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam sangat menyukai keju dan tamr (kurma kering)โ€[6] Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah memberikan komentarnya terhadap hadits tersebut dalam Ath-Thibb An-Nabawy : โ€˜Zubdah (keju) dapat berfungsi melunakkan tinja, melemaskan syaraf dan bengkak yang terjadi pada kandung empedu dan juga kerongkongan, berkhasiat juga mengatasi kekeringan yang terjadi. Bila dioleskan pada gusi bayi, berkhasiat sekali mempercepat pertumbuhan gigi. Berguna untuk mengatasi batuk yang timbul karena hawa panas atau hawa dingin, menghilangkan kudis dan kulit kasar. Rasa mual yang terkandung dapat menghilangkan selera makan namun dapat diatasi dengan makanan yang manis-manis, seperti madu dan kurma. Ketika Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mengkombinasikan antara kurma dan keju, terdapat hikmah agar kedua jenis makan tersebut saling melengkapiโ€[7] Keju dengan kandungan lemak dan protein yang tinggi dapat menambah kekurangan kandungan lemak yang terkandung dalam kurma. 4. Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam Makan Kurma Dengan Mentimun Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Jaโ€™far Radhiyallahu โ€˜anhuma, ia berkata. ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุฌูŽุนู’ููŽุฑู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ู ุงู„ู’ู‚ูุซู‘ูŽุงุกูŽ ุจูุงู„ุฑู‘ูุทูŽุจู โ€œAku melihat Rasulullah makan buah mentimun dengan ruthab (kurma basah)โ€[8] Hadits ini mempunyai pelajaran yang sangat agung yaitu menggambarkan tentang keahlian Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam hal mengkonsumsi makanan secara seimbang. Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mencampur buah kurma dan mentimun dengan tujuan agar rasa panas yang terkandung dalam kurma dapat menyeimbangkan rasa dingin dan basah yang ada di mentimun, hal ini karena mentimun agak sulit untuk dicerna di lambung, dingin dan terkadang berbahaya.[9] 5. Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam Pernah Makan Kurma Dengan Semangka. Sebagaimana hadits : ูƒุงู†ูŽ ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตู„ู‘ู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠุฃูƒูู„ู ุงู„ุจุทู‘ููŠุฎูŽ ุจุงู„ุฑู‘ูุทูŽุจู โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam biasa makan semangka dengan kurma basahโ€.[10] 6. Kurma Dapat Dijadikan Arak Dimana Hal Itu Telah Diharamkan Dalam Islam Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุนูู†ูŽุจู ุฎูŽู…ู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ุชู‘ูŽู…ู’ุฑู ุฎูŽู…ู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุนูŽุณูŽู„ู ุฎูŽู…ู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุจูุฑู‘ู ุฎูŽู…ู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ุดู‘ูŽุนููŠุฑู ุฎูŽู…ู’ุฑู‹ุง โ€œSesungguhnya sebagian dari anggur itu (dapat dijadikan) khamr (arak), dan sebagian dari kurma itu (dapat dijadikan) khamr (arak), dan sebagian dari madu itu (dapat dijadikan) khamr (arak) dan sebagian dari biji gandum itu berupa khamr (arak), sebagian dari gandum gerst/sejenis tepung sereal (dapat dijadikan) khamr (arak)โ€[11] [Disalin dengan sedikit penyesuaian dari buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qurโ€™an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rahmawan, Penerbit Media Tarbiyah โ€“ Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H] _______ Footnote [1] HR Al-Bukhari (no. 953) dan Ibnu Majah (no. 1754) dari Anas bin Malik Radhiyallahu โ€˜anhu [2] Diringkas dari Asy-Syarhul Mumti fii Zaadil โ€˜ala Zaadil Mustaqni (III/93-94) oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, tahqiq Khalid Ammar, cet. Maktabah Islamiyah Mesir, th. 2002M [3] HR Ahmad (V/352), At-Tirmidzi (no. 542), Ibnu Majah (no. 1756), Al-Hakim (I/294), dan lafazh ini milik At-Tirmidzi. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jamiโ€™ish Shaghiir (no. 4845) [4] HR Ibnu Hibban (no. 883) al-Baihaqy (IV/236-237) dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (no.362) [5] HR An-Nasai dalam as-Sunan al-Kubra (II/65) dan yang lainnya dari Anas bin Malik secara Marfu. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalamย  ash-Shahiihah (no.2117) [6] HR Abu Dawud (no. 3837) dan Ibnu Majah (no. 3343) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah (no. 2694) [7] Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 313) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th 1418H [8] HR Al-Bukhari (no. 5440) dan Muslim (no. 2043) dari Abdullah bin Jaโ€™far [9] Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 339-340) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H [10] HR Al-Humaidhi dalam Musnad (I/42), Abu Dawud (no. 2826) dari Aisyah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah (no. 57) [11] HR Abu Dawud (no. 3676) dan Ahmad (IV/267). Dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 1593) Sumber: https://almanhaj.or.id/2231-petunjuk-rasulullah-ketika-makan-kurma.html

Ngaji.de
Ngaji.de
2/6/2025, 12:28:46 AM

*7 Amal Jariyah* Amal jariyah adalah sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah meninggal dunia. Amalan tersebut terus menghasilkan pahala yang terus mengalir kepadanya. Kalau kita perhatikan ada beberapa hadits yang menyebutkan hal ini. Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, ุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุงุชูŽ ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุงู†ู’ู‚ูŽุทูŽุนูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ุฅูู„ุง ู…ูู†ู’ ุซูŽู„ุงุซูŽุฉู : ุฅูู„ุง ู…ูู†ู’ ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉู ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุนูู„ู’ู…ู ูŠูู†ู’ุชูŽููŽุนู ุจูู‡ู ุŒ ุฃูŽูˆู’ ูˆูŽู„ูŽุฏู ุตูŽุงู„ูุญู ูŠูŽุฏู’ุนููˆ ู„ูŽู‡ู โ€œJika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.โ€ (HR. Muslim, no. 1631) Yang dimaksud dalam hadits adalah tiga amalan yang tidak terputus pahalanya: Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syarโ€™i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia. Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, ุฅูู†ูŽู‘ ู…ูู…ูŽู‘ุง ูŠูŽู„ู’ุญูŽู‚ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ู…ูŽูˆู’ุชูู‡ู ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‘ู…ูŽู‡ู ูˆูŽู†ูŽุดูŽุฑูŽู‡ู ูˆูŽูˆูŽู„ูŽุฏู‹ุง ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ุชูŽุฑูŽูƒูŽู‡ู ูˆูŽู…ูุตู’ุญูŽูู‹ุง ูˆูŽุฑูŽู‘ุซูŽู‡ู ุฃูŽูˆู’ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู‹ุง ุจูŽู†ูŽุงู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุจูŽูŠู’ุชู‹ุง ู„ูุงุจู’ู†ู ุงู„ุณูŽู‘ุจููŠู„ู ุจูŽู†ูŽุงู‡ู ุฃูŽูˆู’ ู†ูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ุฃูŽุฌู’ุฑูŽุงู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู‹ ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ู…ูŽุงู„ูู‡ู ูููŠ ุตูุญูŽู‘ุชูู‡ู ูˆูŽุญูŽูŠูŽุงุชูู‡ู ูŠูŽู„ู’ุญูŽู‚ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏู ู…ูŽูˆู’ุชูู‡ู โ€œSesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah: Ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan. Anak shalih yang ia tinggalkan. Mushaf Al-Qurโ€™an yang ia wariskan. Masjid yang ia bangun. Rumah bagi ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun Sungai yang ia alirkan. Sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup. Semua itu akan dikaitkan dengannya setelah ia mati.โ€ (HR. Ibnu Majah, no. 242; Al-Baihaqi dalam Syuโ€™ab Al-Iman. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dihasankan oleh Al-Mundziri. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan) Imam Suyuthi rahimahullah menyebutkan dalam bait syairnya: ุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุงุชูŽ ุงูุจู’ู† ุขุฏูŽู… ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ูŠูŽุฌู’ุฑููŠ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูู†ู’ ููุนูŽุงู„ ุบูŽูŠู’ุฑ ุนูŽุดู’ุฑ ุนูู„ููˆู… ุจูŽุซูŽู‘ู‡ูŽุง ูˆูŽุฏูุนูŽุงุก ู†ูŽุฌู’ู„ ูˆูŽุบูŽุฑู’ุณ ุงู„ู†ูŽู‘ุฎู’ู„ ูˆูŽุงู„ุตูŽู‘ุฏูŽู‚ูŽุงุช ุชูŽุฌู’ุฑููŠ ูˆูุฑูŽุงุซูŽุฉ ู…ูุตู’ุญูŽู ูˆูŽุฑูุจูŽุงุท ุซูŽุบู’ุฑ ูˆูŽุญูŽูู’ุฑ ุงู„ู’ุจูุฆู’ุฑ ุฃูŽูˆู’ ุฅูุฌู’ุฑูŽุงุก ู†ูŽู‡ูŽุฑ ูˆูŽุจูŽูŠู’ุช ู„ูู„ู’ุบูŽุฑููŠุจู ุจูŽู†ูŽุงู‡ู ูŠูŽุฃู’ูˆููŠ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุจูŽู†ูŽุงู‡ู ู…ูŽุญูŽู„ู‘ ุฐููƒู’ุฑ ูˆูŽุชูŽุนู’ู„ููŠู… ู„ูู‚ูุฑู’ุขู†ู ูƒูŽุฑููŠู… ููŽุฎูุฐู’ู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุญูŽุงุฏููŠุซ ุจูุญูŽุตู’ุฑู โ€œJika manusia itu meninggal dunia, maka kebaikan dari perbuatan orang lain itu berhenti kecuali sepuluh perkara: Ilmu yang ia sebarkan Doโ€™a dari anak (keturunannya) Menanam kurma Sedekah jariyah Mewariskan mushaf (Al-Qurโ€™an) Menjaga di perbatasan Menggali sumur atau mengalirkan sungai Membangun rumah untuk orang asing (musafir) Membangun majelis dzikir Mengajarkan Al-Qurโ€™an Al-Karim Ambillah dari hadits yang telah diringkas.โ€ Sumber https://rumaysho.com/14488-7-amal-jariyah.html

Ngaji.de
Ngaji.de
2/4/2025, 1:56:12 AM

*Keutamaan Sedekah Sumur dan Memberi Minum Air* Apa saja keutamaan sedekah sumur dan memberi minum air? Keutamaan memberi minum air Ini adalah judul dalam Sunan Abi Daud โ€œKeutamaan Memberi Minum Airโ€. Ada hadits yang dibawakan berikut ini. Dari Saโ€™id bahwasanya Saโ€™ad mendatangi Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam lalu bertanya, ุฃูŽู‰ูู‘ ุงู„ุตูŽู‘ุฏูŽู‚ูŽุฉู ุฃูŽุนู’ุฌูŽุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ยซ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ยป. โ€œSedekah apa yang paling engkau sukai.โ€ Jawab beliau shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, โ€œSedekah air.โ€ (HR. Abu Daud, no. 1679 dan An-Nasai, no. 3694; 3695; Ibnu Majah, no. 3684. Hadits ini tidak bersambung, Saโ€™id bin Al-Musayyib tidak bercumpa dengan Saโ€™ad bin โ€˜Ubadah. Hadits ini punya syawahid atau penguat tetapi dhaif. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dhaif. Syaikh Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain sebagaimana disebutkan dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 962). Dalam riwayat An-Nasai disebutkan sebagai berikut, Dari Saโ€™id bin Al-Musayyib, dari Saโ€™ad bin โ€˜Ubadah, ia berkata, ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูู…ูู‘ูŠ ู…ูŽุงุชูŽุชู’ ุฃูŽููŽุฃูŽุชูŽุตูŽุฏูŽู‘ู‚ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุนูŽู…ู’ ู‚ูู„ู’ุชู ููŽุฃูŽูŠูู‘ ุงู„ุตูŽู‘ุฏูŽู‚ูŽุฉู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู‚ู’ูŠู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู โ€œWahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal dunia, apakah boleh aku bersedekah atas namanya?โ€ Jawab Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, โ€œIya, boleh.โ€ Saโ€™ad bertanya lagi, โ€œLalu sedekah apa yang paling afdal?โ€ Jawab Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, โ€œMemberi minum air.โ€ (HR. An-Nasai, no. 3694 dan 3695. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya). Keutamaan sedekah sumur Dari Saโ€™ad bin โ€˜Ubadah radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata, ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูู…ูŽู‘ ุณูŽุนู’ุฏู ู…ูŽุงุชูŽุชู’ ููŽุฃูŽู‰ูู‘ ุงู„ุตูŽู‘ุฏูŽู‚ูŽุฉู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ยซ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ยป. ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุญูŽููŽุฑูŽ ุจูุฆู’ุฑู‹ุง ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ูŽุฐูู‡ู ู„ุฃูู…ูู‘ ุณูŽุนู’ุฏู โ€œWahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Saโ€™ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?โ€ Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menjawab, โ€œSedekah air.โ€ Lantas Saโ€™ad pun menggali sumur untuk ibunya, lalu ia mengatakan, โ€œIni sumur untuk Ummu Saโ€™ad (ibundaku).โ€ (HR. Abu Daud, no. 1681. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dhaif. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Sedekah air mendapatkan rahiqul makhtum Dari Abu Saโ€™id Al-Khudri radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallambersabda, ุฃูŽูŠูู‘ู…ูŽุง ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูƒูŽุณูŽุง ู…ูุณู’ู„ูู…ู‹ุง ุซูŽูˆู’ุจู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุฑู’ู‰ู ูƒูŽุณูŽุงู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ู’ ุฎูุถู’ุฑู ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ูˆูŽุฃูŽูŠูู‘ู…ูŽุง ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฃูŽุทู’ุนูŽู…ูŽ ู…ูุณู’ู„ูู…ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌููˆุนู ุฃูŽุทู’ุนูŽู…ูŽู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ู’ ุซูู…ูŽุงุฑู ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ูˆูŽุฃูŽูŠูู‘ู…ูŽุง ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุณูŽู‚ูŽู‰ ู…ูุณู’ู„ูู…ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุธูŽู…ูŽุฅู ุณูŽู‚ูŽุงู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู‚ู ุงู„ู’ู…ูŽุฎู’ุชููˆู…ู โ€œMuslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga. Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Lalu muslim mana saja yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman Ar-Rahiq Al-Makhtum (khamr yang dilak).โ€ (HR. Abu Daud, no. 1682; Tirmidzi, no. 2449. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa sanad hadits ini dhaโ€™if dikarenakan dalam sanadnya terdapat perawi yang dikenal mudallis yaitu Abu Khalid Ad-Daalani. Hadits ini punya penguat yang juga dhaif sekali dalam riwayat Tirmidzi). Kenapa sampai air menjadi sedekah yang afdal? Abu โ€˜Abdirrahman Syarof Al-Haqq Muhammad Asyraf Ash-Shidiqi Al-โ€˜Azhim Abaadi, penulis kitab โ€˜Aun Al-Maโ€™bud Syarh Sunan Abi Daud mengatakan, โ€œAir dikatakan sebagai sedekah yang lebih utama karena kemanfaatannya sangat luas untuk urusan agama dan duniawi. Lihat โ€˜Aun Al-Maโ€™bud, 3:76. Semoga bermanfaat dan sedekah sumur serta air dapat menjadi amal jariyah untuk kita semua. Sumber https://rumaysho.com/26297-keutamaan-sedekah-sumur-dan-memberi-minum-air.html

Link copied to clipboard!