entah sudah berapa lama waktu berlalu sejak kita memutuskan untuk berjalan di jalan yang berbeda. tapi anehnya, setiap aku duduk sendiri, pikiranku selalu kembali ke tempat yang sama: kamu. aku tidak tahu bagaimana cara menghentikannya, atau bahkan apakah aku benar-benar ingin berhenti memikirkannya. aku rindu dengan percakapan-percakapan kecil kita yang terasa begitu hangat. aku rindu mendengar suara mu, cara kamu menyebut namaku seperti itu adalah hal paling indah di dunia. aku rindu cara kamu membuatku merasa bahwa aku cukup, bahwa aku berarti. dan sekarang, semua itu terasa begitu jauh, seperti mimpi yang perlahan memudar di pagi hari. aku bertanya-tanya, apa kamu juga pernah merasakan seperti ini? apa kamu juga pernah merasa kehilangan? atau mungkin bagimu, aku hanyalah suatu bab kecil yang mudah untuk dilupakan. tapi bagiku, kamu adalah cerita yang sulit aku tutup. bahkan ketika aku tahu bahwa melanjutkan cerita itu tidak lagi mungkin. setiap kali aku mencoba melupakan, ingatan tentang kita datang seperti gelombang. aku mengingat tempat-tempat yang dulu kita datangi, lagu-lagu yang dulu kita dengar bersama, bahkan hal-hal sederhana seperti aroma parfummu. semua itu seperti potongan puzzle yang tidak akan pernah lengkap tanpa kamu. aku tahu aku tidak bisa memutar balik waktu. aku tahu bahwa ada alasan mengapa kita harus berpisah. tapi bagian dari diruku masih berharap, berharap bahwa mungkin ada semesta lain di mana aku bisa katakan, dan mendengar semua yang mungkin ingin kamu katakan. hingga saat itu, aku akan tetap menyimpan mu di sudut hatiku yang paling dalam. aku akan menyimpan semua kenangan tentangmu, bukan sebagai beban, tapi sebagai bagian dari diriku. karena bagaimanapun, kamu pernah menjadi bagian yang begitu penting. dan aku akan selalu menghargai itu, meskipun hanya dalam diam.