Ustadz Abdurrahman Thoyyib, Lc.
Ustadz Abdurrahman Thoyyib, Lc.
February 16, 2025 at 08:14 AM
*SEPUTAR PUASA RAMADHAN #1* ▶️ AYAT-AYAT TENTANG PUASA Allah ta'ala berfirman: يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِڪُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ (١٨٣) أَيَّامً۬ا مَّعۡدُودَٲتٍ۬‌ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ۬ فَعِدَّةٌ۬ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَ‌ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُ ۥ فِدۡيَةٌ۬ طَعَامُ مِسۡكِينٍ۬‌ فَمَن تَطَوَّعَ خَيۡرً۬ا فَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّهُ ۥ‌ وَأَن تَصُومُواْ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ (١٨٤) شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ‌ فَمَن شَہِدَ مِنكُمُ ٱلشَّہۡرَ فَلۡيَصُمۡهُ‌ وَمَن ڪَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ۬ فَعِدَّةٌ۬ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَ‌ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِڪُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِڪُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُڪۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُڪَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَٮٰكُمۡ وَلَعَلَّڪُمۡ تَشۡكُرُونَ (١٨٥) 183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, 184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan. Maka itulah yang lebih baik baginya dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 183-185) ⏺️ Pelajaran yang bisa dipetik dari ayat-ayat di atas adalah: 1. Allah mewajibkan puasa atas orang-orang beriman sebagaimana Allah mewajibkan kepada orang-orang sebelum mereka. Hal ini dikarenakan puasa banyak manfaatnya di dunia maupun di akhirat. 2. Meraih derajat takwa kepada Allah dengan berpuasa. 3. Waktu puasa hanyalah hari-hari yang terbatas tidak lebih dari 30 hari. 4. Orang yang sakit dan musafir diperbolehkan bagi mereka untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Akan tetapi wajib bagi mereka untuk menggantinya di luar Ramadhan. 5. Dahulu manusia diberi kebebasan untuk memilih antara puasa dan tidak puasa di bulan Ramadhan dengan ganti membayar fidyah. Tapi kemudian dihapus, maka yang terakhir hukum puasa Ramadhan menjadi wajib. 6. Keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan Al-Quran yang Allah turunkan di bulan Ramadhan. Karena namanya turun itu dari atas ke bawah, maka ini menunjukkan bahwa Allah ada di atas langit (bukan di mana-mana), sebagaimana juga dijelaskan dalam banyak ayat dan hadits yang shahih. 7. Kewajiban berpuasa bagi yang menyaksikan bulan Ramadhan dari orang-orang yang mukallaf. 8. Syariat Allah itu mudah tidak memberatkan maupun menyulitkan. 9. Mengagungkan Allah pada hari raya dengan bertakbir dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya. (Diterjemahkan dari kitab Shiyam Ramadhan hal. 4-5 yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Rahimahullahu)
❤️ 4

Comments