“Ada orang yang selalu ingin menjadi segala-galanya—menjelma layaknya bunglon yang berganti warna di setiap suasana. Suatu masa ia berpakaian seperti orang yang khusyuk, lain waktu bergaya bak selebriti atau influencer. Terkadang ingin terlihat sebagai ulama yang penuh hikmah, di lain saat malah bersikap seolah-olah tak peduli norma. Padahal, tidak semua sisi yang bertolak belakang dapat bersatu tanpa merusak makna. Tidak ada salahnya menjadi beragam, asalkan itu tetap berada dalam batas keutuhan diri. Namun, jika dunia maya dijadikan tempat untuk memaksakan peran yang tak sesuai, atau profesi dirusak oleh peran yang saling bertentangan, itu bukanlah perubahan, melainkan kebingungan. Jangan jadikan dirimu seperti kertas yang tertiup angin, berganti arah tanpa arah. Jadilah seseorang yang tahu hakikat diri, karena yang berusaha menjadi segalanya, sering kali kehilangan segalanya.” Habib Ali Al-Kaff