Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dan Pemerintah Provinsi Banten mengadakan rapat koordinasi Senin (20/1) untuk membahas kerjasama dalam program penanganan lansia (Lansia Berdaya). Kemendukbangga menunjuk Provinsi Banten untuk menjadi pilot project program tersebut dan sekaligus akan menjadi tempat peluncuran (launching) program pada bulan Februari depan. Rapat dihadiri oleh jajaran pejabat Kemendukbangga yang dipimpin oleh Sekretaris Kementerian, Prof. Budi Setiyono dan Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Nopian Andusti. Sementara Pemerintah Provinsi Banten dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Banten, Ucok Abdulrauf Damenta dan Kepala-Kepala Dinas terkait. Menurut Sekretaris Kementerian Kemendukbangga, Prof. Budi, “Lansia Berdaya” adalah salah satu program quick win yang digagas oleh Menteri Kemendukbangga, Dr. H. Wihaji, S.Ag, M.Pd, untuk memberikan pelayanan dan kesejahteraan bagi kaum lansia. Program tersebut dibuat, mengingat pada saat ini Indonesia sedang menuju pada proses “aging population” atau suatu situasi dimana persentase jumlah penduduk yang lebih tua meningkat, sementara persentase penduduk yang lebih muda menurun. Hal ini terjadi karena angka kelahiran Indonesia menurun sementara angka harapan hidup meningkat. “Sebagaimana arahan pak Menteri Wihaji, Kemendukbangga harus berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat secara kongkrit sebagaimana perintah dari Presiden Prabowo,” ujar Prof. Budi. Pj. Gubernur Banten dalam rapat tersebut menyambut baik ajakan Kemendukbangga untuk membuat program percontohan program “Lansia Berdaya” di wilayahnya. “Kami berharap agar program ini nantinya dapat membuat para lansia tetap bergembira, produktif, dan semangat di hari tua mereka”, tutup Prof. Budi. . . #kemendukbangga #bkkbn #berencanaitukeren #keluargakerencegahstunting #banten