Ammi Nur Baits
February 14, 2025 at 02:40 AM
FIKIH ZAKAT KONTEMPORER Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى 🗓️ Jumat, 14 Februari 2025 🏢 Masjid Abas, Cibubur Mansion, Bogor بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Pembahasan kajian pagi ini adalah tentang fikih zakat, yang termasuk dalam rukun islam, perlu kita ketahui perbedaan antara zakat dengan infaq. Infaq adalah semua bentuk mengeluarkan harta baik terpuji maupun tercela, sebagaimana firman Allah Surat Al-Anfal Ayat 36 إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ لِيَصُدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan, Sedangkan zakat bermakna positif, dalam Surat At-Taubah Ayat 60 ۞ إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Penggunaan kata zakat ada beberapa ; 1. Zakat mensucikan jiwa, dengan meninggalkan maksiat dan melakukan ketaatan lahir & batin. 2. Zakat fisik, itulah zakat fitrah 3. Zakat harta, dengan beraneka macam harta, inilah yang dibahas dalam rukun islam Zakat sebagai rukun islam, namun masih banyak kaum muslimin yang belum paham teknis penghitungan zakat. Nabi ﷺ bersabda: إنما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلمًا فهو يتقي فيه ربه ويصِلُ فيه رحمه ويعلم لله فيه حقًّا، فهذا بأفضل المنازل، وعبد رزقه الله علمًا ولم يرزقه مالاً فهو صادق النية يقول لو أن لي مالاً لعملت بعمل فلان، فهو بنيته، فأجرهما سواء، وعبد رزقه الله مالاً ولم يرزقه علمًا فهو يخبِط في ماله بغير علم لا يتقي فيه ربه ولا يصل فيه رحمه ولا يعلم لله فيه حقا، فهذا بأخبث المنازل، وعبد لم يرزقه الله مالاً ولا علمًا فهو يقول لو أن لي مالاً لعملت فيه بعمل فلان، فهو بنيته، فوزرهما سواء “Di dunia ini ada empat golongan manusia: Pertama, golongan orang yang dikaruniai harta dan ilmu agama lalu dia bertakwa kepada Allah dengan hartanya, menyambung silaturahmi, dan mengetahui hak Allah pada hartanya; Golongan ini mendapat kedudukan yang paling utama. Golongan kedua, golongan orang yang dikaruniai ilmu namun tidak dikaruniai harta, kemudian dia berkata, “Jika saja aku memiliki harta pastilah aku akan beramal dan berinfaq seperti Si Fulan;” Maka keduanya (dengan golongan yang pertama), mendapatkan pahala yang sama. Ketiga, golongan orang yang dikaruniai harta namun tidak dikaruniai ilmu agama, membuang-buang harta (mubadzir, melupakan hak dan kewajiban terhadap hartanya, seperti tidak berzakat dan bersedekah, dst), dia tidak bertakwa kepada Allah dalam urusan hartanya, tidak menyambung silaturahmi, dan tidak mengetahui hak-hak Allah; Inilah golongan yang paling buruk. Dan keempat, golongan orang yang tidak dikaruniai harta maupun ilmu agama, dan dia bertekad, “Seandainya aku mempunyai harta, niscaya aku akan melakukan keburukan seperti yang dilakukan oleh Si Fulan (golongan ketiga);” Maka keduanya (dengan golongan yang ketiga), mendapatkan dosa yang sama.” (H.R. At-Tirmidzi) Aturan pembagian harta yang telah diatur dalam syariat ada 3 ; 1. warisan 2. ghanimah 3. zakat wallahu'alam Youtube ;https://www.youtube.com/watch?v=EW1RHo9wUT8 Facebook ;https://fb.watch/xKoIZBZDU-/ #fikih #zakat #kontemporer #harta
❤️ 👍 💕 🙏 9

Comments