Initial funding atau pendanaan awal Danantara yang diproyeksikan sekitar Rp 326,01 triliun akan fokus kepada 20 proyek strategis nasional. Sejumlah proyek prioritas itu di antaranya hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, hingga proyek kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, aquaculture, serta energi baru terbarukan (EBT). Lantas, bagaimana rekam jejak dan tentakel bisnis para pengawas dan pengurus Dantara bikinan Prabowo tersebut? Akankah mencapai tujuan kesejahteraan nasional, sebagaimana klaim Prabowo, atau justru sebatas hasrat memperpanjang kekuasaan ekonomi-politik elit politik tertentu?