*MERINDUKAN KETAATAN* dahulu, kamu sangat antusias dengan kebijaksanaan dan keindahan akhirat. kini, kamu tidak tergerak untuk memikirkannya, seolah-olah kebaikan itu tidak lagi penting bagimu. - dulu kamu rajin tahajud, untuk bermunajat kepada Allah. kini, bahkan sholat subuh pun kamu sering telat. - dulu kamu berkoar-koar tentang haramnya pacaran. kini, kamu diam saja, karena kamu juga telah melakukannya. maksiat yang dahulu kamu hindari, kini telah menjadi kesenanganmu. apakah kamu tidak merasa resah karena kemaksiatanmu? atau kamu telah membunuh perasaan itu, karena kamu telah terbiasa dengan kemaksiatan? apakah kamu hanya memelihara rasa resah itu, tanpa pernah berusaha untuk mengubahnya? atau kamu memilih untuk kembali kepada ketaatan, dengan memanfaatkan rasa resah itu untuk berubah? - jika kamu mengatakan bahwa kamu tidak bisa taat lagi, itu adalah kebohongan. karena dahulu kamu pernah melakukannya, dan kamu juga terlahir dalam keadaan suci. sehingga kamu telah menodai dirimu sendiri, tidakkah kamu ingin membersihkannya? - jika kamu mengatakan bahwa dosamu terlalu banyak dan kamu tidak pantas untuk mentaati Allah lagi, maka ingatlah, Allah Maha Pengampun. sebesar apapun dosamu, ampunan Allah akan selalu lebih besar. berapa lama lagi kamu ingin terbenam dalam maksiat ini? sampai rasa resah itu benar-benar mati dan pintu hati tertutup untuk bertaubat? sampai kamu dipulangkan dalam keadaan berantakan? hingga di akhirat kamu merasa sesal. sesal di dunia masih bisa diperbaiki, sesal di akhirat hanya akan menjadi ratapan yang sia-sia. kembalilah kepada Allah sebelum kamu dipulangkan. jadilah hamba yang taat sebelum kamu dipanggil untuk menghadap Allah. masih ada kesempatan untuk berubah dan bertaubat. – sftynirsya