Dhr’s Study
February 28, 2025 at 11:09 AM
• Ringkasan Materi PAI Kelas 7
@Dhr’s Study
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 1: AL-QUR’AN DAN SUNAH SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Definisi Al-Qur’an dan Hadis
• Al-Qur’an adalah wahyu Allah Swt. yang berbahasa Arab, bersifat mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., tertulis dalam mushaf, dan membacanya bernilai ibadah.
• Hadis adalah perkataan, perbuatan, dan taqrir Rasulullah saw. yang menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an.
2. Fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an
• Bayān al-Taqrīr: Memperkokoh isi Al-Qur’an.
• Bayān al-Tafsīr: Menjelaskan ayat-ayat yang membutuhkan rincian.
• Bayān al-Tasyri’: Menetapkan hukum yang tidak ada dalam Al-Qur’an.
• Bayān al-Nasakh: Membatalkan ketentuan terdahulu dengan ketentuan yang lebih maslahat.
3. Kandungan Ayat Penting
• Q.S. an-Nisā’/4:59: Memerintahkan untuk taat kepada Allah, Rasulullah, dan pemimpin (ulil amri). Jika ada perselisihan, kembalilah kepada Al-Qur’an dan Hadis.
• Q.S. an-Naḥl/16:64: Menjelaskan bahwa Nabi diutus untuk menerangkan perkara yang diperselisihkan dan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk serta rahmat bagi umat beriman.
4. Huruf Alif Lām
• Syamsiyyah: Alif lām melebur ke huruf berikutnya (contoh: الرَّحْمَنُ).
• Qamariyyah: Alif lām dibaca jelas (contoh: الْكِتَابُ).
5. Perilaku Berbasis Al-Qur’an dan Hadis
• Membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik.
• Mengkaji buku-buku tafsir dan Hadis.
• Berkonsultasi dengan guru terkait bacaan atau kandungan Al-Qur’an dan Hadis.
6. Inspirasi dari Imam Al-Syafi’i
Beliau hafal Al-Qur’an pada usia 7 tahun dan menjadi mufti di usia 14 tahun. Kegigihan beliau dalam belajar menjadi teladan untuk umat Islam.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 2: MENELADAN NAMA DAN SIFAT ALLAH UNTUK KEBAIKAN HIDUP
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Al-Asmā’ al-Ḥusnā
• Pengertian: Al-Asmā’ al-Ḥusnā adalah nama-nama Allah Swt. yang indah dan baik, yang mencerminkan kesempurnaan dan keagungan-Nya.
• Contoh Nama-Nama Allah:
• Al-‘Alīm: Maha Mengetahui, mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
• Al-Khabīr: Maha Waspada, mengetahui hal-hal yang paling detail.
• As-Samī’: Maha Mendengar, mendengar segala sesuatu tanpa batas.
• Al-Baṣīr: Maha Melihat, melihat segala hal baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
2. Makna Al-Asmā’ al-Ḥusnā dalam Kehidupan
• Al-‘Alīm: Mengingatkan kita untuk senantiasa menuntut ilmu dan menggunakan pengetahuan untuk kebaikan.
• Al-Khabīr: Menanamkan sikap hati-hati dalam setiap tindakan karena Allah mengetahui segalanya.
• As-Samī’: Memotivasi kita untuk menjaga ucapan dan mengingat bahwa Allah mendengar doa serta keluh kesah kita.
• Al-Baṣīr: Mengajarkan kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi perbuatan manusia, baik di tempat terang maupun tersembunyi.
3. Perilaku yang Mencerminkan Al-Asmā’ al-Ḥusnā
• Berilmu (Al-‘Alīm): Rajin belajar, membaca, dan mengamalkan ilmu untuk kemajuan diri dan masyarakat.
• Berhati-Hati (Al-Khabīr): Berpikir sebelum bertindak dan menghindari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.
• Menjaga Ucapan (As-Samī’): Menghindari ucapan buruk, gibah, atau perkataan yang menyakiti orang lain.
• Berbuat Baik (Al-Baṣīr): Selalu berbuat baik walaupun tidak terlihat oleh orang lain, karena Allah Maha Mengetahui.
4. Hikmah Mempelajari Al-Asmā’ al-Ḥusnā
• Membentuk karakter positif sesuai dengan sifat-sifat Allah.
• Menumbuhkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
• Memotivasi untuk meningkatkan amal perbuatan dan memperbaiki diri.
5. Kisah Inspiratif
Seorang siswa bernama Andi senantiasa membantu teman-temannya yang kesulitan belajar. Dengan meneladani sifat Al-‘Alīm, ia terus menambah wawasan dan berbagi ilmu kepada orang lain. Andi juga menjaga ucapannya dan selalu berhati-hati dalam bertindak, sehingga disukai oleh teman-teman dan gurunya.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 3: MENGHADIRKAN SALAT DAN ZIKIR DALAM KEHIDUPAN
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Makna Salat dan Zikir
• Salat: Ibadah wajib lima waktu yang menjadi tiang agama dan bukti ketaatan seorang Muslim kepada Allah Swt.
• Zikir: Mengingat Allah Swt. melalui ucapan, pikiran, dan perbuatan yang bertujuan mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Fungsi dan Hikmah Salat
• Fungsi Salat:
• Menjadi sarana komunikasi langsung antara hamba dan Allah Swt.
• Membersihkan jiwa dan meningkatkan ketakwaan.
• Membantu menghindari perbuatan keji dan mungkar.
• Hikmah Salat:
• Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab.
• Membentuk pribadi yang sabar dan ikhlas.
• Memberikan ketenangan jiwa dan menghilangkan stress.
3. Fungsi dan Hikmah Zikir
• Fungsi Zikir:
• Menguatkan iman dan kecintaan kepada Allah Swt.
• Meningkatkan rasa syukur dan keikhlasan dalam menjalani hidup.
• Hikmah Zikir:
• Membantu mengingat kebesaran Allah dalam setiap keadaan.
• Memberikan ketenangan hati dan pikiran.
• Menjaga diri dari pengaruh buruk lingkungan.
4. Tata Cara Pelaksanaan Salat
• Rukun Salat: Meliputi niat, takbiratul ihram, berdiri bagi yang mampu, membaca Al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam.
• Hal yang Membatalkan Salat: Berbicara, tertawa, meninggalkan rukun salat, atau melakukan gerakan yang tidak sesuai.
5. Cara Mengamalkan Zikir
• Zikir Lisan: Mengucapkan kalimat-kalimat zikir seperti tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.
• Zikir Hati: Merenungkan kebesaran Allah dalam hati.
• Zikir Perbuatan: Melakukan kebaikan yang mencerminkan ketaatan kepada Allah.
6. Kisah Inspiratif
Ahmad adalah seorang siswa yang rajin melaksanakan salat lima waktu dan selalu berdzikir setelah salat. Ketekunannya membuat ia menjadi pribadi yang sabar dan mudah memaafkan. Teman-temannya sering meminta nasihat darinya karena Ahmad selalu memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.
7. Perilaku yang Dapat Diteladani
• Tidak meninggalkan salat wajib meskipun dalam keadaan sibuk.
• Membiasakan berdzikir setelah salat untuk menenangkan hati.
• Mengajak teman untuk mengingat Allah bersama melalui kajian atau kegiatan positif lainnya.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 4: MENGAGUNGKAN ALLAH SWT. DENGAN TUNDUK PADA PERINTAH-NYA
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Perintah untuk Sujud Syukur, Sahwi, dan Tilawah
• Sujud Syukur: Dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt. atas nikmat atau keberkahan yang diterima.
• Sujud Sahwi: Dilakukan ketika lupa atau ragu dalam pelaksanaan salat, seperti meninggalkan sunnah salat atau menambah gerakan secara tidak sengaja.
• Sujud Tilawah: Dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat sajdah dalam Al-Qur’an.
2. Tata Cara Pelaksanaan Sujud
• Sujud Syukur:
• Niat dalam hati.
• Menghadap kiblat dan langsung melakukan sujud.
• Membaca doa sujud syukur.
• Sujud Sahwi:
• Dilakukan setelah tasyahud akhir sebelum salam.
• Melakukan dua kali sujud sambil membaca doa.
• Sujud Tilawah:
• Membaca atau mendengar ayat sajdah.
• Niat sujud tilawah dan langsung sujud dengan membaca doa.
3. Hikmah Sujud
• Sujud Syukur:
• Meningkatkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.
• Membentuk kesadaran bahwa semua nikmat berasal dari Allah.
• Sujud Sahwi:
• Menyempurnakan kekurangan dalam salat.
• Melatih konsentrasi dan kehati-hatian dalam beribadah.
• Sujud Tilawah:
• Membuktikan ketaatan kepada Allah sebagai pemilik Al-Qur’an.
• Mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang dicintai-Nya.
4. Kisah Inspiratif
Aisyah adalah seorang siswi yang sering melupakan gerakan dalam salatnya karena terburu-buru. Setelah memahami tentang sujud sahwi, ia mulai lebih berhati-hati dalam salat dan memperbaiki kekurangan dengan sujud sahwi. Perubahan ini membuatnya merasa lebih khusyuk dan tenang saat beribadah.
5. Perilaku yang Dapat Diteladani
• Selalu bersyukur atas nikmat kecil maupun besar yang diberikan oleh Allah.
• Tidak lalai dalam memperbaiki kekurangan saat beribadah dengan sujud sahwi.
• Membiasakan diri untuk membaca Al-Qur’an dan melaksanakan sujud tilawah saat bertemu ayat sajdah.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 5: DAMASKUS – PUSAT PERADABAN TIMUR ISLAM (661-750 M)
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah di Damaskus
• Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan setelah peristiwa tahkim (arbitrase) yang mengakhiri perang antara Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib.
• Muawiyah menjadi khalifah pertama Bani Umayyah pada tahun 661 M, menjadikan Damaskus sebagai ibu kota.
• Sistem pemerintahan yang digunakan adalah monarki, di mana kekuasaan diwariskan secara turun-temurun.
2. Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah
• Pemerintahan dan Administrasi:
• Pembagian wilayah kekhalifahan menjadi provinsi yang dikelola oleh gubernur.
• Bahasa Arab diresmikan sebagai bahasa administrasi pemerintahan.
• Militer:
• Ekspansi wilayah meluas hingga ke Spanyol di barat dan India di timur.
• Keberhasilan memperkuat angkatan laut dan memperluas perdagangan maritim.
• Ilmu Pengetahuan dan Seni:
• Perkembangan arsitektur Islam, seperti pembangunan Masjid Umayyah di Damaskus.
• Kemajuan dalam ilmu astronomi, kedokteran, dan matematika.
• Penyebaran budaya Islam melalui sastra dan seni kaligrafi.
3. Nilai-Nilai Islami yang Dapat Dipetik
• Kepemimpinan yang Adil: Pentingnya pemimpin yang bijaksana dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.
• Semangat Keilmuan: Dorongan untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
• Persatuan dan Kesatuan: Pentingnya menjaga persatuan umat Islam meskipun berbeda latar belakang.
4. Kisah Inspiratif
Khalifah Abdul Malik bin Marwan, salah satu pemimpin Bani Umayyah, dikenal karena keberhasilannya menyatukan kekhalifahan yang sempat terpecah dan mengembangkan ekonomi melalui reformasi sistem pajak serta pencetakan mata uang dinar Islam pertama.
5. Perilaku yang Dapat Diteladani
• Menjaga semangat belajar dan berinovasi dalam berbagai bidang ilmu.
• Meneladani kepemimpinan yang bertanggung jawab dan peduli terhadap rakyat.
• Menghargai keberagaman budaya dan menjadikannya sebagai kekuatan umat Islam.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 6: ALAM SEMESTA SEBAGAI TANDA KEKUASAAN ALLAH SWT.
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Penciptaan Alam Semesta
• Q.S. al-Anbiyā’/21:30: Mengisyaratkan penciptaan alam semesta yang awalnya bersatu kemudian dipisahkan (teori Big Bang).
• Q.S. al-A’rāf/7:54: Menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit, bumi, dan segala isinya dalam enam masa serta mengatur alam dengan kebijaksanaan-Nya.
2. Hikmah Penciptaan Alam Semesta
• Mengingatkan manusia akan kebesaran Allah Swt. sebagai Sang Pencipta.
• Mengajarkan manusia untuk memanfaatkan alam dengan bijak tanpa merusaknya.
• Memberikan inspirasi untuk belajar tentang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan alam semesta.
3. Pesan Nabi Muhammad saw. tentang Ilmu Pengetahuan
• Nabi menganjurkan umatnya untuk mencari ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.
• Beliau bersabda bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim, tanpa memandang gender atau usia.
• Nabi juga mendorong untuk menggunakan ilmu demi kemaslahatan umat.
4. Nilai-Nilai yang Dapat Dipetik dari Penciptaan Alam
• Rasa Syukur: Menghargai nikmat Allah Swt. berupa alam yang indah dan penuh manfaat.
• Rasa Tanggung Jawab: Menjaga keseimbangan ekosistem dan menghindari perusakan lingkungan.
• Semangat Belajar: Meneliti fenomena alam untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah.
5. Perilaku yang Dapat Diteladani
• Peduli Lingkungan: Menanam pohon, menjaga kebersihan, dan menghemat sumber daya alam.
• Bersyukur: Menggunakan nikmat alam untuk kebaikan dan tidak menyia-nyiakannya.
• Berinovasi: Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan sebagai wujud tanggung jawab terhadap bumi.
6. Kisah Inspiratif
Seorang ilmuwan Muslim bernama Al-Biruni mempelajari astronomi dan geografi dengan tujuan memahami kebesaran Allah Swt. Penemuannya tentang rotasi bumi menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk mengenal Sang Pencipta lebih dalam.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 7: MAWAS DIRI DAN INTROSPEKSI DALAM MENJALANI KEHIDUPAN
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Iman kepada Malaikat sebagai Pondasi Kepercayaan
• Pengertian Malaikat: Makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, selalu taat kepada-Nya, tidak pernah melakukan dosa, dan diberi tugas khusus.
• Dalil Iman kepada Malaikat: Tertuang dalam Q.S. al-Baqarah/2:285, yang menyebutkan bahwa beriman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman.
2. Tugas-Tugas Malaikat
• Jibril: Menyampaikan wahyu kepada para nabi.
• Mikail: Mengatur rezeki makhluk hidup.
• Israfil: Meniup sangkakala pada hari kiamat.
• Izrail: Mencabut nyawa.
• Raqib dan Atid: Mencatat amal baik dan buruk manusia.
• Munkar dan Nakir: Mengajukan pertanyaan di alam kubur.
• Ridwan dan Malik: Menjaga surga dan neraka.
3. Hubungan Iman kepada Malaikat dengan Kehidupan Sehari-Hari
• Menyadari bahwa seluruh perbuatan kita selalu diawasi dan dicatat oleh malaikat.
• Mendorong untuk selalu melakukan amal baik dan menjauhi perbuatan buruk.
• Memberikan ketenangan hati bahwa Allah selalu memberikan perlindungan melalui malaikat-Nya.
4. Hikmah Beriman kepada Malaikat
• Membentuk kesadaran bahwa kehidupan di dunia adalah ujian yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
• Memotivasi untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh.
• Menanamkan rasa takut untuk berbuat dosa dan keyakinan akan adanya balasan Allah Swt.
5. Perilaku Positif yang Dapat Diteladani
• Menjaga Amal Perbuatan: Selalu sadar bahwa setiap perbuatan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
• Bersyukur atas Nikmat: Meyakini rezeki yang diberikan Allah melalui perantara malaikat Mikail.
• Memperbanyak Doa dan Ibadah: Berusaha dekat dengan Allah dan meminta perlindungan-Nya.
6. Kisah Inspiratif
Seorang remaja bernama Hasan memiliki kebiasaan mencatat amal baik dan buruk yang ia lakukan setiap hari. Dengan cara ini, ia termotivasi untuk terus memperbaiki diri dan berbuat baik kepada orang lain. Hasan merasa lebih terarah karena yakin bahwa setiap amalnya diawasi oleh malaikat.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 9: RUKHṢAH – KEMUDAHAN DARI ALLAH SWT. DALAM BERIBADAH KEPADA-NYA
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Pengertian Rukhṣah
• Rukhṣah adalah keringanan atau kemudahan yang diberikan oleh Allah Swt. dalam melaksanakan ibadah bagi orang-orang dalam kondisi tertentu.
• Dalil rukhṣah terdapat dalam Q.S. al-Baqarah/2:185 yang menjelaskan bahwa Allah menginginkan kemudahan bagi hamba-Nya, bukan kesulitan.
2. Contoh Rukhṣah dalam Ibadah
• Dalam Salat:
• Boleh mengqasar (membaca salat menjadi dua rakaat) saat bepergian jauh.
• Melakukan salat dengan duduk atau berbaring bagi yang sakit.
• Dalam Puasa:
• Orang sakit atau dalam perjalanan diperbolehkan tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
• Bagi yang tidak mampu sama sekali, diperbolehkan membayar fidyah.
• Dalam Zakat:
• Memberikan kelonggaran kepada wajib zakat yang mengalami kesulitan ekonomi untuk menunda pembayaran zakat.
• Dalam Haji:
• Orang yang tidak mampu secara fisik dapat diwakilkan untuk melaksanakan ibadah haji (badal haji).
3. Hikmah Pemberian Rukhṣah
• Membuktikan bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang terhadap hamba-Nya.
• Memotivasi umat Islam untuk tetap melaksanakan ibadah meskipun dalam kondisi sulit.
• Mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang tidak memberatkan umatnya.
4. Syarat dan Ketentuan Rukhṣah
• Diberikan hanya kepada orang yang benar-benar membutuhkan, seperti musafir, orang sakit, atau yang tidak mampu.
• Tidak boleh digunakan untuk menghindari ibadah tanpa alasan yang sah.
• Harus tetap sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
5. Perilaku Positif yang Dapat Diteladani
• Melaksanakan Rukhṣah dengan Penuh Rasa Syukur: Tidak menyalahgunakan keringanan yang diberikan Allah.
• Tetap Berusaha yang Terbaik: Berupaya melaksanakan ibadah secara sempurna jika kondisinya memungkinkan.
• Menghormati Orang yang Memanfaatkan Rukhṣah: Tidak memandang rendah mereka yang mengambil keringanan sesuai syariat.
6. Kisah Inspiratif
Pak Amin, seorang musafir yang bepergian jauh untuk berdakwah, tetap melaksanakan salat di perjalanan dengan mengqasar dan menjamaknya. Ia merasa bersyukur atas kemudahan yang diberikan Allah sehingga tetap dapat menjalankan kewajibannya meskipun dalam perjalanan.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
✎ RINGKASAN BAB 10: ANDALUSIA – KOTA PERADABAN ISLAM DI BARAT (756-1031 M)
(📖 Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII)
1. Sejarah Bani Umayyah di Andalusia
• Bani Umayyah di Andalusia dimulai dengan pelarian Abdul Rahman I setelah kekhalifahan Bani Umayyah di Damaskus runtuh.
• Abdul Rahman I mendirikan kekhalifahan baru di Andalusia pada tahun 756 M, dengan Cordoba sebagai pusat pemerintahan.
• Kekhalifahan ini menjadi peradaban Islam yang maju di Eropa Barat.
2. Kejayaan Islam di Andalusia
• Andalusia menjadi pusat perdagangan, seni, dan budaya yang berkembang pesat.
• Cordoba dikenal sebagai kota yang memiliki banyak masjid, perpustakaan, dan institusi pendidikan.
• Kemajuan dalam bidang pertanian dengan pengelolaan sistem irigasi yang canggih.
• Peningkatan hubungan dagang antara Andalusia dan wilayah lain di dunia Islam serta Eropa.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
• Astronomi: Observatorium didirikan untuk mempelajari pergerakan bintang.
• Matematika: Penemuan konsep angka desimal yang memengaruhi sistem matematika modern.
• Kedokteran: Penerjemahan karya-karya ilmiah Yunani ke dalam bahasa Arab, kemudian ke Latin.
• Filsafat: Ibn Rushd (Averroes) dikenal sebagai salah satu filsuf besar yang menghubungkan filsafat Islam dengan pemikiran Barat.
4. Nilai-Nilai Islami yang Dapat Dipetik
• Semangat Keilmuan: Mendorong generasi muda untuk menuntut ilmu dan mengembangkan teknologi.
• Toleransi: Islam di Andalusia menunjukkan sikap toleransi terhadap penganut agama lain, seperti Yahudi dan Kristen.
• Kreativitas: Memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan umat.
5. Perilaku Positif yang Dapat Diteladani
• Bersemangat dalam Menuntut Ilmu: Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.
• Menghargai Perbedaan: Menjaga harmoni di tengah masyarakat yang beragam.
• Berkontribusi untuk Kebaikan Umat: Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah kehidupan.
6. Kisah Inspiratif
Ibn Firnas, seorang ilmuwan dari Andalusia, berhasil menciptakan alat penerbangan sederhana yang menginspirasi perkembangan teknologi penerbangan modern. Keberaniannya menunjukkan bahwa inovasi lahir dari kegigihan dan keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru.
─── ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ🐇་༘࿐────୨ْ────𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ✮⋆˙𐙚𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ
❤️
2