Ketika Allah Mengajari Kita Arti Cinta Sejati "Saat Ibrahim menambatkan hatinya pada Ismail, Allah memerintahkannya untuk berkorban. Dan saat Ya’qub terlalu mendalam mencintai Yusuf, Allah menjadikannya ujian kehilangan. Allah mendidik hamba-Nya dengan ujian pada yang mereka cintai, agar mereka kembali menemukan makna cinta yang sejati hanya kepada-Nya." Kadang, Allah menguji kita dengan hal-hal yang paling kita cintai, bukan untuk menyiksa, tetapi untuk menyucikan cinta itu sendiri. Seperti Ibrahim yang diminta untuk menyerahkan Ismail dan Ya’qub yang diuji dengan kehilangan Yusuf, ujian ini datang agar hati kita tidak tertambat pada selain Allah. Sebab, cinta yang hakiki adalah cinta yang mampu melampaui ujian, membebaskan jiwa dari keterikatan dunia, dan mengarahkan hati sepenuhnya kepada-Nya. Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, apakah cinta kita kepada seseorang atau sesuatu telah melampaui cinta kita kepada Allah? - remaja hijrah