Ammi Nur Baits
February 21, 2025 at 10:43 PM
JALAN SUKSES MENUNTUT ILMU, RAHASIA BELAJAR YANG BERKAH      Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى 🗓️ Sabtu, 22 Februari 2025 🏢 Masjid Jami' Ibnu Utsaimin, Sukoharjo بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Dalam belajar butuh dipelajari tentang cara belajar agar sukses, yakni sukses untuk mendakwahkan ilmunya ke tengah masyarakat, sehingga siap menghadapi kondisi dakwah di tengah masyarakat, perlu kita renungkan firman Allah سبحانه و تعالى berfirman أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌۢ بِقَدَرِهَا فَٱحْتَمَلَ ٱلسَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِى ٱلنَّارِ ٱبْتِغَآءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَٰعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهُۥ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْحَقَّ وَٱلْبَٰطِلَ ۚ فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَآءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَ Artinya: Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.[Ar-Ra’d Ayat 17] Ayat yang mulia ini mengandung dua perumpamaan yang menggambarkan kebenaran dalam ketetapan dan kelestariannya dan kebathilan dalam kepudaran dan ketiadaannya. Oleh karena itu, Allah سبحانه و تعالى berfirman: (Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit) yaitu hujan (maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya) yaitu, masing-masing lembah dipenuhi olehnya sesuai dengan ukurannya. Ada yang besar, luas, yang memuat banyak air, dan ada yang kecil, maka sesuai dengan luasnya. Hal ini mengisyaratkan tentang hati manusia dan perbedaannya. Di antaranya ada yang dapat memuat ilmu yang banyak, dan ada ada yang tidak bisa memuat ilmu yang banyak, tetapi hatinya sempit (maka arus itu membawa buih yang mengembang) yaitu maka muncullah buih dari permukaan air yang mengalir di lembah-lembah itu. Ini merupakan suatu perumpamaan.[Tafsir Ibnu Katsir] Dari Abu Musa Al-Asy'ari -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya, bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Sebagian bumi ada yang baik sehingga dapat menerima air dan menyimpannya kemudian menumbuhkan rerumputan dan tumbuhan yang banyak. Sebagian ada yang gersang (keras) tapi dapat menampung air lalu Allah memberikan manfaat kepada manusia dengannya, sehingga manusia bisa minum, menyiram dan bercocok tanam. Sedang sebagian yang lain bagaikan tanah gersang yang tidak bisa menahan air dan tidak pula menumbuhkan tanaman. Demikianlah perumpamaan orang yang pandai dalam agama Allah dan ilmu atau petunjuk-petunjuk dari Allah yang bisa memberi manfaat pada dirinya, dia belajar hingga pandai lalu mengajarkan ilmunya (kepada orang lain). Demikian pula perumpamaan orang yang tidak peduli dan yang tidak dapat menerima petunjuk ajaran Allah yang dengannya aku diutus."[Hadis sahih] - [Muttafaq 'alaih] Allah سبحانه و تعالى menjelaskan kepada hambaNya tentang beberapa kasus dengan permisalan agar hamba itu memahami, Allah سبحانه و تعالى berfirman وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَٰلِمُونَ Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.[Surat Al-‘Ankabut Ayat 43] Para ulama ada yang dikarunianya daya tampung ilmu yang luas sehingga mampu menghafal banyak hadits, sebagaimana Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam An Nawawi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syaikh Bin Baz & Syaikh Muhammad Nashirudin Al Albani. Namun demikian ada sebagian orang yang hanya mampu menampung sedikit ilmu sehingga manusia itu bertingkat-tingkat. Kiat agar hati mampu banyak menampung ilmu adalah membersihkan kotoran dalam hati, kemudian setelahnya diisi dengan ilmu karena ilmu mampu mengangkat kotoran. Kotoran berupa sifat, karakter, & akhlak yang buruk. Sifat air itu mengalir dari tempat tinggi ke rendah, sehingga hamba yang makin tawadhu' akan makin mudah menambah ilmu. wallahu'alam Youtube;https://www.youtube.com/watch?v=EDovcXagw-o Facebook;https://fb.watch/xUJ3R9hc42/ #sukses #belajar #ilmu #berkah
❤️ 🙏 💕 19

Comments