*Orang orang yang tidak mendapatkan ampunan di malam Nishfu Sya'ban* Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan walaupun malam Nishfu Sya'ban ini malam yang penuh berkah dan juga limpahan Rahmat serta ampunan,namun ternyata terdapat beberapa golongan yang tidak akan mendapatkan ampunan Allah di malam yang mulia tersebut. Siapa sajakah mereka? Para ulama menyebutkan ada yang mengatakan empat golongan,12 golongan,dan 22 golongan. Sayyid Husein bin Thohir Al Haddar menyebutkan didalam kitabnya "mawahibu Dayyan" sebagai berikut: هَاكَ صفات مانعات المغفرة # وحصرها عشر مع اثني عشرة شرك عقوق مدمن وساحر # وكاهن ومسبل وشاعرُ وجابي وقاطع الطريق # ورحم ، مشاحن الصديقِ وشرطي، وقيم الأمور # عشار ، ثم صَاحِبُ الطُّنْبُور مبتدع مصوّر وزاني # نشوزها ورافضي و جاني وختمها النِّمَامُ فاحذرها بتاتْ # واسأل إله العرش يرزقُكَ الثبات "Inilah sifat-sifat orang yang terhalang dari ampunan, Jumlahnya dua belas ditambah sepuluh. Syirik, durhaka (kepada orang tua), pecandu (khamr), penyihir, Dukun, isbal (memanjangkan pakaian dengan kesombongan), dan penyair (yang menyesatkan). Pungutan pajak yang zalim, perampok jalanan,Memutus silaturahmi,dan orang yang bermusuhan dengan sahabatnya. Polisi (yang zalim), pengurus urusan yang tidak adil,Pemungut pajak secara zalim, dan pemain alat musik (tonbur). Ahli bid’ah, pelukis makhluk bernyawa, pezina, Istri yang membangkang, penganut Rafidhah, dan pelaku kejahatan. Penutupnya adalah si pengadu domba, maka jauhilah sepenuhnya, Dan mohonlah kepada Tuhan Arsy agar Dia mengokohkanmu dalam kebaikan." [Mawahibu Dayyan Hal 11] *Pendapat para sahabat dan ulama tentang malam Nishfu Sya'ban* • *Sayyidina Abdullah bin Umar bin Khattab* عَنِ ابْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، قَالَ: «خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيهِنَّ الدُّعَاءُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَتَا الْعِيدِ» "Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: Ada 5 malam yang doa tidak akan ditolak. Yaitu doa malam Jumat, malam pertama bulan Rajab,*Malam Nishfu Sya'ban* dan malam dua hari raya" [al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman No 3811 dan dalam Fadlail al-Auqat No 149, dan Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf No 7928] • *Khalifah Umar bin Abdul Aziz* كتب عمر بن عبد العزيز إلى عدي بن أرطأة وهو عامله على البصرة: «أن عليك بأربع ليالٍ من السنة، فإن الله يفرغ فيهن الرحمة إفراغًا، أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الفطر، وليلة الأضحى» . "Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada ‘Adi bin Artha’ah, gubernurnya di Bashrah:"Hendaklah engkau memperhatikan empat malam dalam setahun, karena pada malam-malam tersebut Allah mencurahkan rahmat-Nya dengan limpahan yang besar: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha." [At targhib wa Tarhib Juz 2 hal 393] • *Al imam Asy Syafi'i dan para pengikutnya* قَالَ الشَّافِعِيُّ وَأَنَا أَسْتَحِبُّ كُلَّ مَا حَكَيْت فِي هَذِهِ اللَّيَالِي مِنْ غَيْرِ أَنْ تَكُونَ فَرْضًا هَذَا آخِرُ كَلَامِ الشَّافِعِيِّ وَاسْتَحَبَّ الشَّافِعِيُّ وَالْأَصْحَابُ الْإِحْيَاءَ الْمَذْكُورَ "Aku menyukai semua amalan yang telah disebutkan mengenai malam-malam ini, tanpa menganggapnya sebagai kewajiban. asy-Syafii dan ulama Syafi'iyah menganjurkan ibadah dengan cara yang telah disebutkan" [Majmu' Syarhil Muhadzab Juz 5 Hal 43] • *Al Hafidz Al Iroqi* قال الزين العراقي: مزية ليلة نصف شعبان مع أن الله ينزل كل ليلة فيغفر لمن استغفر، ويعتق من النار من شاء أنه ذكر مع النزول فيها وصفا آخر، وهو أن يعتق من النار بعدد شعر غنم كلب، وليس ذلك في نزول كل ليلة، ولأن النزول كل ليلة موقت بشطر الليل أو ثلثه وفيها من الغروب، فحصلت المزية على تقدير صحة الحديث في باطن الأمر، وإلا فلا يصح شيء من طرقه. "Keistimewaan malam Nisfu Sya'ban, meskipun Allah turun setiap malam untuk mengampuni orang yang memohon ampun dan membebaskan dari neraka siapa pun yang Dia kehendaki, adalah bahwa malam ini disebutkan memiliki keutamaan tambahan selain turunnya Allah, yaitu pembebasan dari neraka sebanyak jumlah bulu domba Bani Kalb. Keutamaan ini tidak disebutkan dalam turunnya Allah setiap malam. Selain itu, turunnya Allah setiap malam memiliki waktu tertentu, yaitu pada pertengahan atau sepertiga malam terakhir, sedangkan pada malam Nisfu Sya’ban, turunnya Allah dimulai sejak matahari terbenam. Oleh karena itu, malam ini memiliki keistimewaan, dengan catatan hadis tentangnya benar secara hakiki. Jika tidak, maka tidak ada satu pun riwayat yang sahih mengenai hal ini." [Syarh az zarqoni alal mawahibu laduniyyah Juz 10 Hal 562] • *Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami* وَالْحَاصِلُ أَنَّ لِهَذِهِ اللَّيْلَةِ فَضْلًا وَأَنَّهُ يَقَعُ فِيهَا مَغْفِرَةٌ مَخْصُوصَةٌ وَاسْتِجَابَةٌ مَخْصُوصَةٌ وَمِنْ ثَمَّ قَالَ الشَّافِعِيُّ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيهَا "Kesimpulannya, bahwa Malam Nishfu Sya'ban ini memiliki keutamaan. Di dalamnya terdapat ampunan khusus dan terkabulnya doa secara khusus. Oleh karenanya as-Syafi'i berkata: Doa dikabulkan di Malam Nishfu Sya'ban" [al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah 2/80] • *Ibnu Taimiyah (Ulama rujukan kaum salafi)* قال المجد ابن تيمية: ليلة نصف شعبان روي في فضلها من الأخبار والآثار ما يقتضي أنها مفضلة ومن السلف من خصها بالصلاة فيها وصوم شعبان جاءت فيه أخبار صحيحة أما صوم يوم نصفه مفردا فلا اصل له بل يكره قال وكذا اتخاذه موسما تصنع فيه الأطعمة والحلوى وتظهر فيه الزينة وهو من المواسم المحدثة المبتدعة التي لا أصل لها "Tentang malam Nisfu Sya'ban, telah diriwayatkan dalam berbagai hadis dan atsar mengenai keutamaannya, yang menunjukkan bahwa malam ini memang memiliki keistimewaan. Sebagian ulama salaf mengkhususkan malam ini dengan shalat. Adapun puasa di bulan Sya'ban, terdapat hadis-hadis sahih yang menjelaskannya. Namun, berpuasa secara khusus pada hari Nisfu Sya'ban tanpa mengaitkannya dengan puasa lainnya tidak memiliki dasar, bahkan hukumnya makruh. Demikian pula menjadikannya sebagai perayaan dengan membuat makanan khusus, manisan, dan menampakkan perhiasan, termasuk dalam perayaan baru yang diada-adakan (bid'ah) dan tidak memiliki dasar dalam agama." [Faidhul Qodir Juz 2 Hal 316] Next berikutnya insyaallah *AMALAN AMALAN DIMALAM NISHFU SYA'BAN* ⏩⏩⏩