catatanku 🍀
catatanku 🍀
February 26, 2025 at 03:28 AM
🔰 Persahabatan: Cahaya yang Sulit Dicari, Mudah Padam Di tengah sibuknya aktivitas kehidupan, di mana persahabatan sejati semakin langka dan kebencian mudah tumbuh seperti ilalang di tanah gersang, seorang bijak dari Baghdad, Abu Ali Ismail bin Al-Qasim Al-Qoliy Al-Baghdadiy -rahimahullah-, meninggalkan petuah yang tak lekang oleh waktu. Beliau memahami bahwa kasih sayang yang tulus adalah ibarat harta yang bisa mendatangkan saudara, sementara permusuhan selalu mengintai di sudut-sudut kehidupan. Dengan kata-kata yang penuh makna, ia mengingatkan bahwa tidak semua orang layak menerima kebaikan, sebab ada jiwa-jiwa yang tak mengenal syukur dan tak sanggup bertahan saat badai kehidupan datang menerpa. 🟪 Abu Ali Ismail bin Al-Qasim Al-Qoliy Al-Baghdadiy – rahimahullah – berkata, ابذل المودّة الصادقة تستفد إخواناً ، وتتخذ أعواناً ، فإن العداوة موجودة عتيدة ، والصّداقة مستعرزة بعيدة ، جنّب كرامتك اللئام ، فإنهم إن أحسنت إليهم لم يشكروا ، وإن نزلت شديدة لم يصبروا . 📕【 الأمالي (١٩٧/١) 】 "Berikanlah kasih sayang yang tulus, niscaya engkau akan memperoleh saudara dan mendapatkan penolong. Sesungguhnya permusuhan itu mudah ditemukan dan selalu ada, sedangkan persahabatan itu sulit didapat dan jauh keberadaannya. Jauhkanlah kehormatanmu dari orang-orang yang hina, karena jika engkau berbuat baik kepada mereka, mereka tidak akan berterima kasih, dan jika kesulitan turun, maka mereka tidak akan bersabar (bersamamu)." 📕 Al-Amali (1/197) Dalam dunia yang penuh kepentingan dan kepalsuan, nasihat Abu Ali Ismail bin Al-Qasim Al-Qoliy -rahimahullah- bagaikan lentera yang menerangi jalan. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa persahabatan sejati harus diperjuangkan, sementara permusuhan akan selalu ada tanpa diminta. Kebaikan memang sepatutnya diberikan, tetapi tidak kepada mereka yang tak tahu arti syukur dan terima kasih. Sebab, di saat suka, mereka tak mengenang jasa, dan di saat duka, mereka tak sudi bertahan. Lantaran itu, bijaklah dalam menanam benih hubungan, karena tidak setiap tanah mampu menumbuhkan pohon keikhlasan. 🟪 Faedah dari Kata Bijak ini: Berikut beberapa faedah dari kata bijak tersebut: 1. Membangun Hubungan yang Tulus Dengan bersikap tulus dan penuh kasih dalam pergaulan, seseorang akan mendapatkan teman sejati dan orang-orang yang bisa menjadi penolong di saat sulit. 2. Menyadari Realitas Kehidupan Permusuhan adalah hal yang mudah muncul dan sering kali tidak terduga, sementara persahabatan sejati sulit ditemukan dan membutuhkan usaha untuk dijaga. 3. Menjaga Martabat dari Orang yang Tidak Berterima Kasih Tidak semua orang menghargai kebaikan. Orang yang tidak tahu berterima kasih cenderung tidak akan menghargai kebaikan yang diberikan kepada mereka. 4. Menghindari Ketergantungan pada Orang yang Lemah dalam Kesetiaan Orang yang hanya ada saat senang, tetapi lari saat kesulitan datang, bukanlah teman sejati. Karenanya, perlu berhati-hati dalam memilih orang yang dipercaya. 5. Menanamkan Kebijaksanaan dalam Bergaul Kata bijak ini mengajarkan agar kita selektif dalam menjalin hubungan, memberikan kebaikan kepada yang pantas, dan menjaga diri dari orang yang tidak bisa diharapkan kebaikannya. Pesan ini sangat relevan dalam kehidupan sosial kita. Gowa, 27 Sya'ban 1446 H ✍ Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah Al-Bughisiy -hafizhahullah-
❤️ 👍 12

Comments