Timur Tengah
                                
                            
                            
                    
                                
                                
                                February 14, 2025 at 09:21 AM
                               
                            
                        
                            *Timur Tengah*
*Taipan Properti Mesir Usul Bangun Ulang Gaza, Butuh Rp 442 T*
Taipan properti Mesir sekaligus CEO dan Managing Director dari Talaat Moustafa Holding Group, Hisham Talaat Moustafa, mengusulkan rencana rekonstruksi Gaza senilai US$ 27 miliar atau Rp 442,1 triliun (kurs Rp 16.376). Rencana pembangunan kembali Gaza dengan dana tersebut akan dilakukan selama tiga tahun.
Hal itu ia sampaikan dalam program Al-Hekkaya di MBC Mesir. Moustafa juga mengusulkan untuk memanfaatkan sumber daya dari 40-50 perusahaan konstruksi dan mengalokasikan US$ 20 miliar untuk membangun 200.000 unit rumah yang bisa menampung hingga 1,3 juta penduduk.
Selanjutnya, US$ 4 miliar untuk diinvestasikan dalam infrastruktur serta US$ 3 miliar yang akan digunakan untuk layanan pendidikan, perawatan kesehatan, dan komersial.Moustafa mengatakan, untuk mengamankan US$ 27 miliar guna membangun infrastruktur Gaza bisa dicapai jika kontribusi didistribusikan ke 40-50 negara dengan masing-masing menyumbang tidak lebih dari US$ 0,5 miliar selama tiga tahun.
"Masyarakat internasional mampu menyelesaikan krisis di Jalur Gaza melalui rekonstruksi dan pembangunan," katanya, dikutip dari Daily News Egypt, Rabu (12/2/2025).
Menurutnya, usulan tersebut lebih masuk akal dibandingkan dengan Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump, yang ingin menggusur penduduk Gaza. Moustafa menegaskan bahwa konflik Israel-Palestina yang terjadi sejak 1948 ini bermula dari warga Palestina yang mempertahankan tanah mereka. Penyelesaian konflik tersebut, menurut Moustafa, harus bisa dicapai melalui realisasi hak-hak Palestina.
Di sisi lain, Moustafa mengakui kurangnya jaminan politik dan keamanan internasional menjadi tantangan dalam melakukan rekonstruksi. Maka dari itu, ia meminta dukungan internasional hingga PBB untuk memastikan lingkungan yang aman dan stabil untuk rekonstruksi.
Menurutnya, banyak perusahaan yang enggan beroperasi di tengah ancaman keamanan yang terus menerus. Maka dari itu, perlu adanya pasukan penjaga perdamaian, seperti UNIFIL, untuk melindungi kru pekerja proyek.
Link Instagram:
https://www.instagram.com/p/DGDDKi8RZ8L/?igsh=OXpjeWI4OTVwNmNz
Gabung Saluran WhatsApp di bawah ini:
https://whatsapp.com/channel/0029VaGk78qDuMRjVcqTJ00W
                        
                    
                    
                    
                    
                    
                                    
                                        
                                            👍
                                        
                                    
                                    
                                        1