"Apakah kita akan baik-baik saja?" tanya Della pelan, suaranya hampir terdengar seperti bisikan. "Ya," jawab Arga, tanpa ragu. "Kita akan baik-baik saja. Kita hanya perlu waktu. Kita akan saling mengingat, Della. Aku janji." Della ingin mempercayainya. Ia ingin percaya bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja, bahwa senja akan selalu menjadi penghubung antara mereka. Tetapi semakin lama ia duduk di sana, semakin besar rasa khawatir yang menggerogoti hatinya. Bagaimana jika mereka tidak pernah kembali seperti dulu? Bagaimana jika kenangan yang mereka miliki perlahan memudar seiring waktu? Arga menatapnya, mencoba memberi ketenangan dengan senyumnya yang tenang. "Della, kita akan selalu ada di bawah senja yang sama. Itu janji kita." Della menatap langit yang kini mulai memerah, mencerminkan kekosongan yang ada dalam dirinya. Angin sore berhembus lembut, membawa aroma bunga dan tanah basah, tapi Della hanya bisa merasakan kesepian yang semakin menguat. Saat senja itu akhirnya tenggelam, begitu pula harapan untuk menjaga hubungan ini tetap utuh. Della memejamkan mata, merasakan detik-detik terakhir bersama Arga, mengukir kenangan ini dalam benaknya. Ini mungkin bukan perpisahan yang mereka harapkan, tetapi ini adalah kenyataan yang harus mereka terima. ---