Ahlul Atsar
Ahlul Atsar
February 19, 2025 at 07:33 AM
بسم الله الرحمن الرحيم Pertanyaan untuk orang-orang yang menggunakan hisab dalam menentukan Ramadhan dan Syawwal Kenapa kalian menggunakan hisab dalam menentukan Ramadhan dan Syawwal dan meninggalkan ru'yah hilal? Rasulullah ﷺ memerintahkan kita untuk menggunakan ru'yah hilal seraya bersabda: (صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته) "Berpuasalah jika melihat hilal, dan beridul fithrilah jika melihat hilal." (Muttafaqun 'alaihi). Apakah hisab ma'ruf (telah dikenal) di zaman Rasulullah ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم ? Jika mereka menjawab: Iya, ilmu hisab telah ma'ruf di zaman Rasulullah ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم . Maka kita jawab: Kalau begitu metode menggunakan hisab dalam menentukan Ramadhan dan Syawwal adalah salah dan bathil; karena seandainya jika hal tersebut itu baik maka niscaya Rasulullah ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم akan mendahului kita, serta hal tersebut menyelesihi petunjuk Nabi ﷺ , sedangkan Nabi ﷺ bersabda: (وخير الهدى هدى محمد) "Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuknya Muhammad." (HR. Muslim). Jika mereka berkata: Tidak, ilmu hisab tidak ma'ruf di zaman Rasulullah ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم karena mereka kaum ummiyyun (tidak kenal baca tulis). Dan kami menggunakan ilmu hisab karena ia lebih baik dan lebih teliti dalam menentukkan Ramadhan dan Syawwal. Maka kita jawab: Ucapan dan perbuatan kalian ini melazimkan kelaziman-kelaziman bathil, di antaranya: 1. Menyelisihi fakta; karena hisab telah ma'ruf di zaman Nabi ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم , sebagaimana perkataan Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما ketika menafsirkan firman Allah تعالى { لِتَعۡلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِینَ وَٱلۡحِسَابَۚ } "Agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu)." (Yunus: 5): "لَوْ جَعَلَ شَمْسَيْنِ، شَمْسًا بِالنَّهَارِ وَشَمْسًا بِاللَّيْلِ لَيْسَ فِيهِمَا ظُلْمَةٌ وَلَا لَيْلٌ، لَمْ يُعْلَمْ عَدَدُ السِّنِينَ وَحِسَابُ الشُّهُورِ." "Seandainya Allah menciptakan 2 matahari, matahari di siang hari dan matahari di malam hari yang tidak ada di dalam keduanya kegelapan dan malam, maka tidak akan diketahui bilangan tahun dan perhitungan bulan." (Tafsir Al-Qurthubi). Akan tetapi Rasulullah ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم tidak menjadikan hisab sebagai wasilah dalam menentukan Ramadhan dan Syawwal. Syaikh Dr. Abdul Aziz Ar-Rayyis حفظه الله berkata dalam situs web https://www.islamancient.com/%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D8%A7%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%84%D9%83%D9%8A-%D9%81%D9%8A-%D8%AF%D8%AE%D9%88%D9%84-%D8%B1%D9%85%D8%B6%D8%A7%D9%86-%D9%88%D8%AE%D8%B1%D9%88%D8%AC%D9%87-%D9%82%D9%88%D9%84/ : "Setiap wasilah yang memungkinkan Nabi ﷺ dan para sahabatnya untuk menggunakannya akan tetapi mereka tidak menggunakannya, maka menggunakannya adalah bid'ah yang diada-adakan sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam dalam kitabnya Iqtidha' Ash-Shirath Al-Mustaqim." 2. Menafikan kesempurnaan Islam, sedangkan Allah عز وجل berfirman: { ٱلۡیَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِینَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَیۡكُمۡ نِعۡمَتِی وَرَضِیتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِینࣰاۚ } "Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu." (Al-Maidah: 3). 3. Kalian di atas ajaran yang lebih baik dari ajaran Rasulullah ﷺ yang beliau tidak berbicara dari hawa nafsu dan tidaklah hal tersebut melainkan wahyu yang diwahyukan kepada beliau, sedangkan Allah تبارك وتعالى juga berfirman: { قُلۡ ءَأَنتُمۡ أَعۡلَمُ أَمِ ٱللَّهُۗ } "Katakanlah, "Kamu-kah yang lebih tahu atau Allah?" (Al-Baqarah: 140). Jika kalian tidak seperti itu (tidak merasa lebih baik dari Rasulullah ﷺ) maka kemungkinan kedua adalah kalian sengaja membuka pintu-pintu kesesatan. 4. Menyelisihi perintah Rasulullah ﷺ , sedangkan Allah سبحانه وتعالى memerintahkan kita untuk menaati Nabi ﷺ dalam beberapa ayat Al-Quran, bahkan Allah تعالى mengancam orang yang menyelisihi perintah Rasulullah ﷺ dengan ancaman yang keras: { فَلۡیَحۡذَرِ ٱلَّذِینَ یُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦۤ أَن تُصِیبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ یُصِیبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمٌ } "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (An-Nur: 63). 5. Mendahulukan akal di atas dalil naql (wahyu), sedangkan Allah سبحانه وتعالى melarang kita dari hal tersebut, Allah تعالى berfirman: { یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تُقَدِّمُوا۟ بَیۡنَ یَدَیِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِیعٌ عَلِیمࣱ } "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan rasul-Nya,dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (Al-Hujurat: 1). 6. Menuduh sesat para imam yang bersepakat tentang larangan menggunakan hisab dalam menentukan Ramadhan dan Syawwal seperti Imam Ibnu Abdil Barr (lihat At-Tamhid 14/352), Imam Ibnu Hajar (lihat Fathul Bari 4/127), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (lihat Majmu' Fatawa 25/132-133), sedangkan Rasulullah ﷺ bersabda: (إنَّ اللَّهَ لا يجمعُ أمَّتي علَى ضلالةٍ، ويدُ اللَّهِ على الجماعةِ) "Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan ummatku di atas kesesatan, dan tangan Allah di atas al-jama'ah." (Shahih Al-Jami' no. 1848). اللهم اجعلنا من المخلصين لك الدين، ومن المتبعين لنبيك الأمين. . Ditulis oleh Ustaz Ali Dahdah, S. Pd. حفظه الله
❤️ 4

Comments