Syaikh Abdul Malik Ramadhani حفظه الله berkata: "أَبَى اللهُ أَنْ يَجْمَعَ الْعِلْمَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، وَلَكِنَّ الْعُلَمَاءَ يُكَمِّلُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا." "Allah enggan untuk mengumpulkan (semua) ilmu pada satu orang tertentu. Akan tetapi, para ulama saling menyempurnakan satu sama lain." (Faidah pertemuan dengan Syaikh Abdul Malik Ramadhani حفظه الله di Masjid Nabawi pada malam 22 Sya'ban 1446 H) Penjelasan: Allah enggan untuk memberikan semua ilmu kepada seorang ahli ilmu tertentu. Akan tetapi, para ulama saling melengkapi di antara mereka, seperti kitab-kitab Syarah Aqidah Washithiyyah, maka kitab-kitab syarah tersebut saling melengkapi satu sama lain, terkadang ada sebuah faidah di kitab A, namun faidah tersebut tidak ada di kitab B. Maka, seyogyanya bagi penuntut ilmu untuk meluas dalam membaca dan jangan bersandar kepada satu kitab syarah tertentu. Oleh karena itu, di antara kewajiban kita adalah tidak taklid buta kepada seorang ahli ilmu tertentu atau kepada madzhab tertentu. Dan di antara kewajiban kita adalah mengambil ilmu itu dari sumbernya langsung yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para salaf shalih. Maka, ucapan semua manusia wajib ditimbang dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai pemahaman para salaf shalih. Jika ucapan tersebut sesuai dengan timbangan tersebut, maka kita terima. Namun, jika ucapan tersebut menyelisihi timbangan tersebut, maka kita tolak. Ditulis pada 23/8/1446 H oleh: Ali Yuslam Dahdah وفقه الله وسدده وغفر له ولوالديه