Lee Ji Ah Angkat Bicara Soal Kontroversi Keluarga dan Tindakan Pro-Jepang Kakeknya Aktris Lee Ji Ah, yang dikenal melalui perannya dalam drama populer seperti The Penthouse dan Thousand Day Promise, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan publik terkait kontroversi yang melibatkan keluarganya. Ia memberikan penjelasan yang tulus mengenai posisinya dalam masalah ini. Aktris yang dikagumi karena kehadirannya yang anggun di layar kaca ini, menggunakan media sosialnya untuk meluruskan kesalahpahaman dan mengklarifikasi sikapnya terhadap tindakan pro-Jepang kakeknya selama masa penjajahan. Lee Ji Ah memulai pernyataannya dengan meminta maaf atas keterlambatan dalam menanggapi masalah ini, mengakui kompleksitas dan sensitivitas situasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa setelah banyak pertimbangan, ia merasa penting untuk mengoreksi fakta dan bertanggung jawab, meskipun hal itu sulit secara pribadi. Dalam pernyataannya, Lee Ji Ah menjelaskan bahwa sejak ia mandiri pada usia 18 tahun, ia tidak pernah menerima dukungan finansial dari orang tuanya. Karena sejarah keluarga yang rumit, ia telah memutuskan hubungan dengan mereka selama lebih dari 10 tahun. Mengenai kontroversi baru-baru ini yang melibatkan properti keluarga, tuntutan hukum, dan sengketa kepemilikan tanah, ia sama sekali tidak mengetahui dan tidak terlibat. Mengenai kontroversi tindakan pro-Jepang kakeknya, Lee Ji Ah menyatakan bahwa kakeknya meninggal dunia ketika ia berusia dua tahun, sehingga ia tidak memiliki kenangan tentangnya, dan dibesarkan tanpa mengetahui aktivitas pro-Jepangnya. Ia baru mengetahui masalah ini pada tahun 2011, ketika ia menemukan sebuah artikel. Untuk memverifikasi fakta, ia mengunjungi Institut Studi Nasional Korea beberapa kali dan meninjau materi terkait untuk mempelajari masalah tersebut. Selama proses tersebut, ia menemukan catatan kontribusi kakeknya, dan bahkan mempertimbangkan konteks sejarah pada saat itu, ia percaya bahwa tindakan ini tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Jika tanah di Anyang, yang menjadi pusat kontroversi ini, diperoleh selama pendudukan Jepang, ia sangat percaya bahwa tanah itu harus dikembalikan ke negara. Lee Ji Ah juga mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah membuat pernyataan tentang kakeknya di masa lalu, atau menggunakan keluarganya untuk mempromosikan dirinya sendiri. Ia membantah klaim yang beredar di komunitas online dan komentar yang menyatakan bahwa ia mengatakan "menghormati kakeknya." Ia menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Sebagai penutup, Lee Ji Ah mengakui kesalahan sejarah kakeknya dan dengan tulus meminta maaf sebagai keturunannya. Ia berjanji untuk terus mendekati kebenaran sejarah dengan sikap rendah hati dan hidup dengan rasa tanggung jawab. Kontroversi ini telah mengikuti Lee Ji Ah sepanjang kariernya hingga akhirnya ia mengeluarkan pernyataan pada 21 Februari lalu. Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan Lee Ji Ah? Bagikan komentar Anda di bawah ini! Lee Ji Ah Buka Suara Soal Kontroversi Keluarga dan Aksi Pro-Jepang Kakeknya: '#permohonanmaaftulus' dan '#tanggungjawabsejarah'