Di kamp Jabalia petang ini, semua pemandangan mengundang Anda untuk memeluk orang-orang, puing-puing, tanah yang dicintai, para penjual kopi, keluarga-keluarga yang mengembara tanpa tujuan dalam perjuangan kehilangan, tenda-tenda yang tenggelam dalam lumpur di kedua sisi jalan, anak-anak berkumpul di sekitar api unggun, betapa sayang negara ini, betapa sabar rakyatnya dalam siksaan bertahan hidup, betapa sayang dan murah hati mereka, bengkel utama untuk membuat kehidupan dari ketiadaan, dimulai dengan matahari terbit dan tidak berakhir dengan matahari terbenam, bulan sendirian dalam kegelapan, tidak ada cahaya di malam Jalur Gaza utara kecuali apa yang dibawa hati dengan kata-kata "Cukuplah Tuhanmu sebagai pembimbing dan pendukung." Jurnalis Yousef Fares - Gaza - Palestina Https://t.me/ashabulaqlamindonesia