جاء في طبقات الشافعية الكبرى للسبكي (٥/ ١٦٥): أن رجلاً اكتسب من عمل يده مالاً خالصاً من الشبهة، فتزوج به امرأةً، فولدت له ولداً فحَرِص ألاّ يطعمَه مافيه شبهة، فلم يمازِجْ بطنَ ابنِه الاّ الحلالُ الخالص" ‏ذاك الابن هو إمام الحرمين الجويني Telah disebutkan dalam Tabaqat al-Shafi’iyyah al-Kubra karya al-Subki (5/165): “Ada seorang laki-laki memperoleh harta dari hasil jerih payahnya yang bersih dari syubhat, kemudian ia menikahi seorang wanita dengan harta tersebut, dan wanita itu melahirkan seorang putra. Ia berhati-hati untuk tidak memberinya sesuatu yang syubhat, sehingga tidak ada yang masuk ke dalam perut putranya kecuali makanan yang halal dan suci.” Putra tersebut adalah Imam al-Haramayn al-Juwayni.