
FIRMAN HARIAN ✝️⛪
January 31, 2025 at 02:38 AM
Renungan: "Kasih, Kebenaran, dan Toleransi dalam Iman"
Dunia sering kali terpecah bukan karena perbedaan, tetapi karena ketidakmampuan kita menerima bahwa perbedaan adalah bagian dari rencana Tuhan. Ada orang yang begitu yakin bahwa agamanya benar, tetapi ironisnya, mereka sendiri belum hidup dalam kebenaran iman yang diajarkan. Mereka menyebarkan teori yang tak berdasar, menyerang keyakinan lain, seolah-olah Tuhan membutuhkan pembelaan mereka dengan cara yang merusak kasih dan persaudaraan.
Namun, apakah itu yang Yesus ajarkan?
Yesus datang bukan untuk mengajarkan kebencian, melainkan kasih. Dia tidak memanggil kita untuk menabur fitnah, tetapi untuk menabur damai. Jika kita benar-benar mengikuti-Nya, seharusnya kita adalah pembawa cahaya, bukan api yang membakar persaudaraan.
Mari kita renungkan beberapa firman Tuhan yang mengajarkan tentang kasih, kebenaran, dan toleransi 📖
1. Matius 5:9
"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."
➝ Jika kita benar-benar anak-anak Allah, seharusnya kita adalah pembawa damai, bukan perpecahan.
2. Roma 12:18
"Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang."
➝ Perdamaian adalah tanggung jawab kita sebagai orang percaya.
3. Yakobus 1:26
"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."
➝ Jangan sampai kita merasa benar, tetapi gagal mengendalikan ucapan kita hingga menyakiti orang lain.
4. Matius 22:39
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
➝ Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan jika kita membenci sesama manusia hanya karena perbedaan?
5. 1 Petrus 3:15-16
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu. Tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka yang memfitnah hidupmu yang saleh dalam Kristus menjadi malu karena fitnahan mereka sendiri."
➝ Jika kita ingin berbicara tentang iman kita, lakukanlah dengan kelembutan dan hormat, bukan dengan kebencian dan fitnah.
Sebelum kita menghakimi agama lain, mari bertanya pada diri sendiri: Apakah kita sudah benar-benar mengikuti Yesus? Apakah kita sudah mengasihi sesama seperti yang Dia perintahkan? Atau justru kita menggunakan nama-Nya untuk menjustifikasi kebencian kita?
Jika kita ingin menjadi terang dunia, maka jadilah terang yang sejati—yang menghangatkan, bukan yang membakar. Kita tidak dipanggil untuk menyebarkan hoaks atau teori yang belum terbukti, melainkan untuk menyebarkan kasih, kebenaran, dan perdamaian.
Karena itu, mari kita memilih untuk membangun, bukan merobohkan. Memeluk, bukan menjauhkan. Mendoakan, bukan mengutuk.
---
Bapa yang penuh kasih,
Kami datang kepada-Mu dengan hati yang rendah, memohon kebijaksanaan dan kelembutan hati. Tuhan, kami melihat banyak orang yang berbicara tentang-Mu, tetapi tidak mencerminkan kasih-Mu. Kami melihat saudara-saudara kami yang dengan mudah menyebarkan berita yang belum tentu benar, yang merusak persaudaraan dan menanamkan kebencian.
Tuhan, jamahlah hati mereka. Bukalah mata mereka agar mereka melihat bahwa Engkau adalah Allah yang penuh kasih, bukan kebencian. Berilah mereka hikmat untuk membedakan mana yang benar dan mana yang menyesatkan.
Kami juga berdoa bagi mereka yang belum mengenal-Mu, agar mereka tidak mendapatkan gambaran yang salah tentang siapa Engkau karena perilaku buruk kami. Biarlah mereka melihat kasih-Mu melalui tindakan kami, bukan sekadar kata-kata kami.
Kami berdoa untuk bangsa kami, Indonesia, agar tetap menjadi tanah yang penuh damai dan toleransi. Lindungilah bangsa ini dari perpecahan, dari fitnah yang menyesatkan, dan dari kebencian yang tidak beralasan. Biarlah kami semua bersatu, tanpa harus menjadi sama, untuk mewujudkan Indonesia Emas yang penuh kedamaian dan kemajuan.
Dalam nama Yesus, Sang Raja Damai, kami berdoa.
Amin.
---
"Jangan biarkan kebencian menguasai hatimu. Jika ingin menjadi murid Yesus, mulailah dengan menabur kasih. Mari kita bagikan pesan damai ini agar semakin banyak orang yang sadar bahwa kebenaran sejati tidak pernah bertentangan dengan kasih."