"Orang yang mementingkan diri sendiri tidak dapat hidup bahagia" mengungkapkan bahwa meskipun kita mungkin merasa puas dengan pencapaian pribadi atau kesenangan sesaat, kebahagiaan yang mendalam tidak dapat tercapai jika kita terlalu fokus pada diri sendiri. Kehidupan yang dipenuhi dengan egosentrisme cenderung menyisakan rasa kosong, karena kita terjebak dalam keinginan untuk terus mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan kebutuhan atau perasaan orang lain. Sebaliknya, "untuk hidup bahagia kita perlu memenuhi keinginan orang lain" menekankan bahwa kebahagiaan yang sejati sering kali ditemukan dalam memberi dan berbagi dengan sesama. Ketika kita memberikan perhatian, kebaikan, atau bahkan dukungan emosional kepada orang lain, kita bukan hanya membantu mereka merasa dihargai, tetapi juga memperoleh kebahagiaan dari perasaan puas yang datang dengan membuat orang lain bahagia. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa membantu orang lain dapat meningkatkan perasaan kesejahteraan dan kebahagiaan kita sendiri.