
Kemenag Tangsel
February 13, 2025 at 12:35 PM
Kepala Kantor Kemenag Tangsel: Penyuluh Agama Islam Harus Inovatif
CISARUA (Kemenag Tangsel) - Penyuluh Agama Islam harus meletek atau melek teknologi, jangan gaptek. Manfaatkan teknologi untuk membuat konten-konten positif sesuai dengan tupoksinya.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Ahmad Rifaudin, saat membuka dan menjadi Narasumber pada kegiatan pembinaan Penyuluh Agama Islam (PAI) se-kota Tangsel, Selasa (11/02/2025) di Cisarua, Bogor.
Ditegaskannya, para Penyuluh Agama harus terus meningkatkan kompetensi, baik dari sisi konten maupun dalam metodelogi.
“Perkembangan dunia saat ini sangat dinamis. Dari sisi konten atau penguasaan materi suluhan para Penyuluh sudah sangat mumpuni. Tapi harus terus berinovasi mencari cara atau metodelogi dalam penyampainanya, sehingga sasaran suluhan dapat diterima tidak terbatas dengan ruang dan waktu,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, provinsi Banten merupakan provinsi yang perkembangannya sangat cepat, terutama dalam industri property berupa perumahan mewah, cluster, dan apartemen, yang belum tersentuh oleh para Penyuluh.
“Ini tantangan para Penyuluh. Mungkin saat ini belum dirasakan, tapi 5 hingga 10 tahun yang akan datang, fenomena perkembangan dunia property ini akan merubah peradaban manusia, terutama property menengah ke atas, di mana kehidupannya membawa gaya-gaya orang barat yang jauh dari nilai-nilai agama. Maka, ini sebuah tantangan bagi para penyuluh untuk memiliki metodelogi agar bisa masuk kepada mereka,” ujarnya.
Dijelaskannya, sebagian masyarakat kota Tangsel adalah mereka yang tinggal di kawasan elit, seperti apartemen.
“Bagaimana pun mereka adalah makhluk sosial dan beragama, maka perlu dipikirkan oleh para penyuluh bagaimana dakwah kita bisa sampai kepada mereka,” ungkapnya.
Sebagai penyuluh agama, sambungnya, performance merupakan hal penting saat memasuki masyarakat kalangan menengah dan atas.
“Penampilan harus dijaga agar dihargai. Jangan sampai misalnya pakaian kurang baik, sehingga masyarakat kalangan atas kurang merespon,” pesannya.
Di akhir paparannya, Kepala Kantor kembali mengingatkan para Penyuluh Agama untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam suluhannya.
“Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung, Penyuluh Agama harus menguasai dan memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan suluhannya kepada masyarakat luas. Penyuluh harus Meletek, Melek Teknologi, dan jangan Gaptek, ” tutupnya. (#af_m)
https://www.facebook.com/share/p/15wMRdbwEB/