PENGGUNAAN KAPITALISASI Aku tahu, ini pasti sangat klasik, 'kan? Namun, tidak menutup kemungkinan, bahwa sebagian besar penulis pemula masih menganggap remeh kapitalisasi dalam tulisannya. Padahal, kapitalisasi ini tidak kalah penting loh. Dan bahkan, banyak pembaca yang akan merasa kurang nyaman dengan kelalaian pada letak kapitalisasi ini. _"Lantas, pada saat saja kita harus menggunakan huruf kapital?"_ - Awal kalimat pada paragraf baru. - Setelah tanda baca. Berupa titik (.), seru (!), tanya (?) - Kalimat (langsung) dalam tanda kutip ("...") - Singkatan (organisasi, gelar, atau lainnya) - Setelah tanda kutip ("). Khusus dialog aksi - Nama orang. - Panggilan. - Nama tempat (kota, negara, sekolah, dll). - Nama hari/bulan. - Merk. Contoh: *Rasa* sepi mulai menyerbu di malam *Senin*. *Langit* mendung membawa langkah gadis manis itu terduduk di atas rerumputan, tak jauh dari rumah sederhana sang pemilik paras rupawan, *Kiara* namanya. *Semenjak* dirinya menginjakkan kaki di *Surabaya*, rasanya sangat berbeda dari kehidupannya di masa lalu. *Meski* di kota yang ia tempati saat ini kehidupannya jauh lebih terjamin, tetapi sebagian kecil dari dirinya menolah ada di sini. *Kiara* bersekolah di sebuah gedung yang cukup bergengsi dan terkenal, yaitu *SMA Gemilang Bangsa*. *Gadis* juga menyandang peran penting di sekolah ini, sebagai ketua *OSIS*. *Namun*, semuanya tampak membosankan, *Kiara* merindukan kampung halamannya. "*Kenapa* kalian tidak pernah mendengar suaraku, *Ma*, *Pa*?" gumam *Kiara* dengan suara bergetar. "Sepertinya memang benar, mau mengungkapkan isi hatiku sampai mulut berbusa pun, kalian tidak akan pernah peduli." *Senyum* getir terpampang jelas di wajahnya. *Remaja* cantik yang kerap dipanggil *Kia* itu akhirnya menangis, menumpahkan segala rasa kecewa di setiap isaknya. *Hingga* hari semakin larut, *Kiara* memutuskan untuk kembali pulang, dengan mata sembab, juga rasa kantuk yang mulai menjajah. Banyak juga, yaaa. Jangan sampai salah.