KINGDOM MESSAGE JANGAN TUNDA DAN JANGAN TOLERANSI Amsal 24:33-34 "Kemalasan membuat orang jatuh dalam tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar." Dalam bagian akhir Amsal 24, kita menemukan dua peringatan penting: yang pertama tentang ketidakadilan yang ditoleransi oleh pemimpin, dan yang kedua tentang kemalasan yang ditoleransi oleh diri sendiri, dan keduanya membawa kehancuran dalam jangka panjang. Salomo, dalam hikmatnya, menunjukkan bahwa pemimpin yang memihak dalam penghakiman akan mendapat kutuk dari masyarakat, dan orang malas yang terus berkata, “sebentar lagi,” akan mendapati dirinya diliputi kemiskinan seperti perampok yang menyerbu tiba-tiba. Amsal ini menggarisbawahi bahwa hidup yang berintegritas dan disiplin bukanlah pilihan tambahan, melainkan keharusan bagi orang percaya yang ingin memuliakan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan ini sangat relevan di tengah budaya modern yang menoleransi kelambanan dengan alasan “self-care” dan mengabaikan prinsip keadilan demi popularitas. Dalam sebuah survei oleh Gallup tahun 2022, ditemukan bahwa hanya 21% karyawan di seluruh dunia yang benar-benar merasa terlibat dalam pekerjaannya, dan sisanya bekerja dengan setengah hati atau bahkan pasif; ini bukan hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga pada kesehatan spiritual seseorang, karena kehilangan rasa tanggung jawab dan makna hidup. Maka, kita perlu bertanya: apakah kita telah membiarkan kelambanan dan kompromi menguasai bagian-bagian kecil hidup kita, dengan alasan kenyamanan atau penundaan yang tampak ringan, padahal perlahan-lahan mencuri kekuatan dan arah hidup kita? Marilah kita tidak menunda-nunda untuk hidup benar, bekerja sungguh-sungguh, dan bertindak adil sejak hari ini juga, sebab Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang dan garam — bukan hanya dalam perkara besar, tetapi terlebih dalam tanggung jawab kecil yang kita hadapi setiap hari. “Jika kita terus menunda, kita sedang memberi tempat bagi Iblis untuk bekerja. Penundaan adalah sarana setan untuk mengacaukan rencana Allah dalam hidup kita.” — Watchman Nee. Amin. Gbu