Setiap kita adalah Ibrahim: Ibrahim punya 'Ismail'. Ismailmu mungkin hartamu, egomu, jabatanmu, gelarmu. Ismailmu adalah sesuatu yang kamu sayangi dan pertahankan di dunia ini. Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail. Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa 'kepemilikan' terhadap Ismail. Karena hakikatnya semua adalah milik Allah, Banyak yang kita rasa sudah jadi bagian dari hidup kita, namun ternyata harus kita lepas: orang yang kita cintai, harta yang kita sayangi, dan pekerjaan yang kita cari-cari. Hingga kemudian kita tersadar. Bahwa sejatinya, kita tidak memiliki apapun di dunia ini. Tuhan memberi kita hak guna, bukan hak milik. Kita berasal dari tanah, dan kembali ke tanah. Kita hanyalah tanah, yang diberi nyawa. _anonim_