4⃣ Hari Keempat (Bag. 4) MALAM MUZDALIFAH 1. Dari Arafah berangkat menuju Muzdalifah setelah terbenamnya matahari dengan penuh ketenangan dan khusyu'. 2. Shalat Maghrib dan Isya secara jamak dan qashar dengan satu adzan dan dua iqamah sesampainya di Muzdalifah. Jika jamaah haji tidak mungkin sampai di Muzdalifah sebelum pertengahan malam, maka untuk kehati-hatian shalat Maghrib dan Isya di jalan. 3. Bersegera tidur setelah shalat dan tidak menyibukkan diri dengan hal lainnya. 4. Menginap di Muzdalifah. Ini termasuk wajib haji. Namun diperbolehkan bagi orang-orang yang lemah baik laki-laki maupun perempuan, atau yang menemani mereka untuk meninggalkan Muzdalifah di akhir malam. Adapun orang yang memiliki kekuatan, maka ia tetap tinggal di Muzdalifah hingga Shalat Shubuh. 5. Bersegera melakukan shalat Shubuh, kemudian menuju Masy'aril haram, lalu bertahlil, bertakbir, dan berdoa sampai langit terlihat kuning sekali. Jika tidak mudah baginya menuju Masy'aril Haram, maka hendaklah ia berdoa di tempatnya. Beberapa kesalahan dan koreksinya: a. Tidak berusaha menghadap kiblat ketika shalat. Wajib bagi mereka bertanya pada orang yang mengetahui arah kiblat. b. Sibuk memungut kerikil sebelum shalat, padahal kerikil boleh dipungut di Mina atau di tempat lainnya. c. Tidak memperhatikan batas Muzdalifah ketika bermalam di sana, sehingga terkadang ia bermalam di luar wilayah Muzdalifah. d. Mengakhirkan shalat Maghrib dan Isya hingga lewat pertengahan malam. Ini tidak diperbolehkan. e. Meninggalkan Muzdalifah sebelum pertengahan malam dan tidak menginap di sana, padahal itu termasuk wajib haji. f. Orang kuat meninggalkan Mina sebelum subuh, padahal yang mendapatkan keringanan adalah mereka yang lemah. g. Menghidupkan malam Muzdalifah dengan shalat, dzikir, atau membaca Al-Qur'an. Ini menyelisihi sunnah. h. Mengakhirkan shalat Subuh hingga mendekati terbitnya matahari atau setelahnya. i. Tidur setelah shalat Subuh. j. Tergesa-gesa meninggalkan (Muzdalifah) dengan kendaraan mereka sehingga tak jarang terjadi kecelakaan.