7⃣ Hari Ketujuh (Bag. 7) HARI-HARI TASYRIQ (TANGGAL 11, 12 & 13 DZUL HIJJAH) 1. Menuju Mina pada Hari Raya Idul Adha setelah thawaf dan sa'i. Tinggal di sana sampai selesai hari-hari tasyriq dan malam-malamnya. Bagi mereka yang hendak meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah, maka wajib baginya menginap malam 11 dan malam 12. Adapun malam 13 wajib bagi mereka yang ingin tetap tinggal. 2. Melempar jumrah yang tiga, dimulai dari jumrah yang kecil (Sughra), sedang (Wustha), kemudian yang besar (Kubro/Aqabah). Melempar pada setiap jumrah tujuh kerikil secara berurutan dan bertakbir pada setiap lemparan. Lempar jumrah ini dilakukan setelah tergelincirnya matahari (waktu Zuhur). 3. Disunnahkan setelah melempar untuk ke samping kanan dan menghadap kiblat lalu berdoa dalam waktu yang lama sambil mengangkat kedua tangan. Ini dilakukan di Jumrah Sughra (kecil) dan Wustha (tengah). Dan tidak dilakukan di Jumrah 'Aqabah. 4. Thawaf Wada', inilah amalan haji yang terakhir. 5. Memanfaatkan hari-hari haji dalam rangka ketaatan pada Allah yaitu dengan membaca Al-Qur'an, dzikir, takbir, dll. Beberapa kesalahan dan koreksinya: a. Tidak berdoa di samping Jumrah Sughra dan Wustha. b. Melempar jumrah sebelum tergelincirnya matahari padahal waktu melempar dimulai dengan tergelincirnya matahari. c. Melempar kerikil dengan kasar sambil meneriakkan celaan yang diarahkan untuk setan-setan menurut anggapan mereka. Ini adalah suatu kejahilan. Melempar jumrah disyariatkan untuk mengingat Allah. d. Berdoa di samping Jumrah 'Aqabah. e. Memulai melempar dari Jumrah 'Aqabah, kemudian Wustha lalu Sughra, ini adalah keliru. Yang benar adalah sebaliknya. f. Melempar 7 kerikil sekaligus dengan sekali lemparan, ini adalah kesalahan fatal. Karena terhitung satu lemparan saja. g. Mewakilkan lemparan jumrah pada orang lain padahal mereka mampu melakukannya. Demikian rincian amalan haji, teriring doa semoga Allah memudahkannya bagi kita dan mengaruniai keikhlasan dalam menunaikannya. Amin. []