“Uang Rp 100.000 Sekarang Sudah Tidak Bernilai…” Pagi ini saya ke pasar, seperti biasa. Tapi ada yang mengusik hati. Saya cuma beli 4 wortel dan 3 kentang — harga totalnya? Rp 15.000. Saya lanjut ke lapak beras, beli 2 kg, katanya sudah Rp 34.000. Minyak goreng, bumbu dapur, sabun cuci… sebelum sadar, saya sudah keluarkan hampir Rp 100.000. Dan saya menatap kantong belanja. Isinya sedikit. Tapi dompet saya hampir kosong. Saya diam, lalu muncul satu kalimat di benak saya: “Hidup kok begini amat, ya…” Saya tahu, saya tidak sendiri. Banyak orang di luar sana yang merasakan hal yang sama. Harga naik, penghasilan segitu-segitu saja. Mau usaha? Modal besar. Mau kerja tambahan? Waktu habis. Dan kita terus bertahan, berharap ada jalan keluar. Tiba-tiba di tengah keramaian pasar, saya ketemu teman lama. Wajahnya sumringah (tersenyum) . Seperti nggak punya beban hidup. Lalu dia cerita pelan, “Sekarang saya ikut 𝙑𝙞𝙘𝙩𝙤𝙧𝙮.” Saya langsung penasaran. “Apa itu 𝙑𝙞𝙘𝙩𝙤𝙧𝙮?” tanya saya. Dia jawab: “Modalnya cuma donasi Rp 34.000 satu kali saja, hasil berkali kali tanpa batas. 👉🏻 : https://smartbio.link/AlfianVtr