_Konsep membebani orang tua secara finansial menurut gue agak paradox ya, kita selalu melihat kerugian itu dari sisi ekonomi dan finansial bukan dari segi penghargaan dan pencapaian hasil._ *Menurut gue gak masalah membebani orang tua dengan biaya pendidikan karena memang itu tanggung jawab utama mereka karena menginginkan kehadiran lo sejak awal.* Tetapi, sebagai anak kita harusnya menempatkan beban itu bukan dengan balas jasa membayar atau takut kehilangan uangnya melainkan *menuntaskan kewajiban kita sebagai anak dengan belajar sungguh-sungguh, mendapatkan hasil terbaik, dan mengembalikan feedback orang tua dalam bentuk kebanggaan untuk keluarga.* Meski ada beberapa orang tua berharap lo ngasih uang atau menjamin kehidupan ekonomi mereka kelas, tetapi ada lebih banya orang tua yang bukan khawatir kehilangan uang melainkan khawatir tentang kehidupan lo selanjutnya. Jadi, gue rasa berhenti mengukur kasih sayang orang tua dari uang, lihat lebih luas lagi dengan membalas pemberian orang tua dengan usaha terbaik dalam proses belajar. Duluuu banget orang tua gue juga ngelarang untuk gue kuliah di UI dengan alasan kesanggupan ekonomi, tetapi gue berangkat dan menyiapkan semua sendiri. Bahkan orang tua gue gak pernah tau gue ngurus berkas bidikmisi (KIPK klo sekarang) sendirian sampai semua printilan beasiswa lain orang tua gak pernah tau, why? Kuliah itu keputusan sepihak gue bukan orang tua. Tetapi saat ini, ketika gue menjawab harapan gue 8 tahun yang lalu. Orang tua gue mendapatkan feedback dari usaha nekad gue waktu itu dengan kehidupan keluarga yang lebih baik dan kebanggaan orang tua kepada anak. -Romo