*Materi Hari Ini* Apa itu antroposentrisme? antroposentrisme adalah suatu pandangan filsafat yang menempatkan manusia sebagai pusat utama dari segala realitas, nilai, dan tujuan eksistensi di dunia ini. Dalam kerangka ini, segala sesuatu yang ada baik alam, makhluk hidup lain, maupun benda mati dianggap memiliki nilai, makna, atau kepentingan hanya sejauh mana hal tersebut berkaitan dengan atau berguna bagi manusia. Artinya, manusia diposisikan sebagai makhluk paling penting dan superior dibandingkan makhluk lainnya, karena memiliki akal, kesadaran diri, dan kemampuan mengubah dunia. Pandangan ini berakar pada anggapan bahwa manusia adalah ukuran dari segala hal (man is the measure of all things) dan bahwa dunia secara keseluruhan ada untuk melayani kepentingan manusia. Dalam konteks ini, manusia menjadi tolok ukur untuk menentukan baik buruk, benar salah, dan berguna tidaknya. Alam diperlakukan bukan sebagai entitas yang memiliki nilai intrinsik, melainkan sebagai instrumen atau alat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. tetapi bukan tanpa kritik, kritik terhadap antroposentrisme muncul karena pandangan ini dianggap sebagai akar dari berbagai krisis lingkungan dan ketimpangan ekologis, sebab menempatkan manusia sebagai pusat segalanya telah mendorong eksploitasi alam secara berlebihan tanpa mempertimbangkan keberlangsungan dan hak-hak makhluk non-manusia. Pendekatan ini dinilai mengabaikan nilai intrinsik dari alam dan kehidupan lain, serta menciptakan relasi yang timpang antara manusia dan lingkungan. Para filsuf lingkungan dan aktivis ekologi seperti Aldo Leopold serta gerakan ekosentrisme dan biocentrisme menekankan perlunya pergeseran paradigma menuju pandangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, di mana alam diperlakukan sebagai bagian dari komunitas moral, bukan sekadar objek eksploitasi. > Fin