INDONESIA BELA PALESTINA
May 21, 2025 at 10:59 PM
*KEBRUTALAN SERANGAN ISRAEL DI GAZA* Serangan militer Israel di Jalur Gaza terus berlangsung dengan intensitas tinggi, menargetkan berbagai wilayah, termasuk Rafah, Khan Younis, Jabalia, dan Deir Al-Balah. Al Jazeera melaporkan bahwa lebih dari 20 serangan udara menghantam rumah-rumah di timur dan selatan Khan Younis, menyebabkan empat warga syahid di satu rumah saja. Di Jabalia, 12 orang tewas akibat serangan terhadap dua rumah, sementara di Gaza tengah, dua warga syahid di kamp Nuseirat dan satu lainnya di Deir Al-Balah akibat serangan drone. Total, 98 warga syahid sejak Selasa dini hari, dengan 52 di antaranya dilaporkan Kementerian Kesehatan Gaza, termasuk 24 korban di Khan Younis. Serangan juga menyasar pasar utama di lingkungan Al-Daraj dan Sekolah Al-Nasr yang menampung warga terlantar, memperburuk krisis kemanusiaan. *KRISIS KESEHATAN DAN PENGECAMAN INTERNASIONAL* *Kementerian Kesehatan Gaza menyoroti kehancuran sistem kesehatan akibat penargetan sengaja terhadap generator listrik, terutama di Rumah Sakit Indonesia, yang kini tidak beroperasi karena tiga generator dan tangki bahan bakar hancur*. Situasi di Gaza utara digambarkan sebagai bencana, dengan rumah sakit beroperasi dengan bahan bakar terbatas, mengancam layanan medis darurat. *Dokter Tanpa Batas menuduh Israel sengaja membatasi bantuan untuk menghindari tuduhan adanya kelaparan, sementara 20 fasilitas medis hancur atau ditutup pekan lalu.* Komite Internasional Palang Merah menyerukan akses bantuan yang cepat dan berkelanjutan, sementara UNRWA menyebut kelaparan di Gaza sebagai ekspresi kekejaman politik. Organisasi Save the Children menyebut Gaza sebagai “kuburan hati nurani kemanusiaan,” menyoroti penderitaan anak-anak akibat pemboman dan pengepungan. *PELANGGARAN HUKUM INTERNASIONAL DAN SERUAN SANKSI* Banyak pihak internasional mengutuk tindakan Israel. Menteri Luar Negeri Irlandia menyebut penghalangan bantuan sebagai pelanggaran nyata hukum internasional, menyerukan solusi dua negara dan larangan produk permukiman Tepi Barat. Perdana Menteri Norwegia memperingatkan ancaman kelaparan terhadap anak-anak Gaza, sementara Menteri Luar Negeri Norwegia dan Prancis menuntut Israel menghentikan operasi dan membuka penyeberangan. Prancis mempertimbangkan sanksi lebih lanjut, sementara Spanyol, Jerman, Turki, Belgia, Belanda, Portugal, dan Kanada mengutuk penembakan terhadap delegasi diplomatik di Jenin, menilainya sebagai pelanggaran hukum internasional. Hamas menuduh pemerintah Netanyahu melakukan genosida sistematis melalui kelaparan dan pembunuhan massal, menyerukan tindakan internasional untuk menghentikan kejahatan tersebut. *KRITIK INTERNAL DAN TEKANAN POLITIK* Mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, mengkritik pemerintahan Netanyahu karena menyeret Israel ke kehancuran demi kekuasaan, merusak hubungan internasional dan ekonomi, serta mengorbankan 58 sandera. Ia menyerukan demonstrasi hingga pembangkangan sipil untuk mengganti pemerintahan. Seorang warga Israel, ayah dari sandera di Gaza, menyatakan perang membahayakan nyawa para sandera, dan Netanyahu tidak berkepentingan memulangkan mereka. Sementara itu, Netanyahu mengklaim telah mencapai banyak tujuan perang, berjanji memulangkan 20 sandera hidup dan 38 jenazah, serta mengendalikan semua wilayah Gaza sebagai zona aman. Ia juga menyebut bantuan kemanusiaan akan diizinkan untuk mencegah krisis, meski Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan hanya 87 truk bantuan masuk, yang dialokasikan untuk organisasi internasional dan sipil, jauh dari cukup. *SERANGAN DI TEPI BARAT DAN RESPONS PEJUANG PALESTINA* Di Tepi Barat, serangan Israel terus berlanjut, dengan penembakan terhadap delegasi diplomatik di Jenin yang dikoordinasikan dengan tentara Israel, memicu kecaman luas. Pasukan Israel menyerbu Nablus dan Amer, sementara pemukim membakar rumah di Birin, Hebron. Ledakan bom dilaporkan di Balata Al-Balad, Nablus. Saraya Al-Quds merespons dengan menembakkan roket ke Ashdod, Ashkelon, dan situs militer Zikim sebagai balasan atas pembantaian. Estimasinya, 67% warga Israel mendukung gencatan senjata melalui kesepakatan pertukaran, menunjukkan tekanan domestik untuk mengakhiri konflik. Paus Leo dan Komite Hak Anak PBB menyerukan bantuan kemanusiaan segera, sementara Jalanan Populer menyebut larangan Al Jazeera sebagai upaya menyembunyikan genosida. (Aljazeera-1, 22/5/25)
😢 ❤️ 🙏 👍 😂 56

Comments