INDONESIA BELA PALESTINA
May 23, 2025 at 10:23 PM
*BOMBARDIR GAZA YANG TAK KENAL AMPUN*
Serangan udara Israel di Gaza terus berlanjut dengan intensitas tinggi, menyebabkan puluhan korban jiwa dan luka. Sejak fajar, sedikitnya 28 syuhada dilaporkan, termasuk 16 korban akibat pengeboman di berbagai wilayah Gaza. Di Abbasan al-Jadida, timur Khan Younis, delapan orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah. Sementara itu, di Jabalia al-Balad, Gaza utara, tiga syuhada, termasuk dua anak, ditemukan di bawah reruntuhan rumah yang dibom. Serangan juga menargetkan rumah di lingkungan Shujaiya, Khan Younis, dan kamp Nuseirat, dengan laporan korban termasuk tiga syuhada di Safatawi dan empat syuhada di lingkungan Al-Amal, Khan Younis. Total korban agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 53.822 syuhada dan 122.382 korban luka, dengan 60 syuhada dan 185 korban luka hanya dalam 24 jam terakhir.
*KRISIS DI RUMAH SAKIT AL-AWDA*
Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara menghadapi bencana besar akibat pengeboman Israel. Kebakaran yang dipicu serangan udara masih membakar gudang obat rumah sakit, mengancam nyawa pasien dan staf medis. Pasukan Israel mencegah tim pertahanan sipil mencapai lokasi untuk memadamkan api, memperburuk krisis kesehatan yang sudah parah. Serangan udara intensif di sekitar rumah sakit, ditambah dengan penyerbuan pasukan Israel, membuat korban luka terjebak tanpa akses bantuan. Pihak rumah sakit memohon intervensi segera dari pihak berwenang untuk mengatasi kebakaran dan menyelamatkan nyawa.
*ESKALASI PENYERBUAN TEPI BARAT*
Di Tepi Barat, pasukan Israel meningkatkan operasi penyerbuan, memicu konfrontasi di beberapa kota. Kfar Qaddum, timur Qalqilya, menjadi sasaran penyerbuan yang memicu bentrokan dengan warga. Pasukan Israel juga menyerbu kota Tuffah (barat Hebron), Nablus, Bethlehem, Halhul (utara Hebron), dan Anata (timur Yerusalem). Selain itu, pemukim Israel menyerang kamar-kamar pertanian di pinggiran Beita, selatan Nablus, menambah ketegangan di wilayah tersebut. Penyerbuan ini memperparah situasi keamanan yang sudah tegang di Tepi Barat.
*KRITIK PEDAS EHUD BARAK*
Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak melontarkan kecaman keras terhadap operasi militer di Gaza, menyebutnya sebagai perang politik untuk mempertahankan koalisi penguasa. Menurutnya, operasi ini tidak akan mengalahkan Hamas, malah meningkatkan isolasi politik dan hukum Israel serta membahayakan nyawa sandera yang masih hidup. Barak menegaskan bahwa pendudukan Gaza dan pengusiran dua juta warga Palestina untuk digantikan pemukim Israel adalah ilusi yang akan merugikan Israel. Ia menyerukan kepemimpinan baru yang fokus membebaskan sandera sekaligus dan menghentikan perang yang ia sebut sia-sia.
*TRAGEDI SANDERA EIDAN ALEXANDER*
Ayah Eidan Alexander, sandera di Gaza, mengungkapkan pengalaman mengerikan putranya akibat pengeboman Israel pada 14 April lalu. Serangan terhadap sebuah terowongan menyebabkan kematian salah satu penjaga Eidan, dan Eidan nyaris mati lemas di bawah reruntuhan. Momen paling menakutkan bagi Eidan adalah saat ia terkubur sebelum akhirnya diselamatkan penjaga lain. Kisah ini menyoroti bahaya yang dihadapi sandera akibat operasi militer Israel yang terus berlangsung.
*KONTROVERSI DALAM MILITER ISRAEL*
Kepala Staf Israel memanggil kepala Shin Bet yang baru ditunjuk untuk klarifikasi terkait pembicaraan rahasia dengan Netanyahu tanpa sepengetahuannya, menunjukkan ketegangan internal di militer. Namun, Kepala Staf juga menyatakan bahwa tekanan militer telah membuka peluang pembebasan sandera, dan ada konsensus di kalangan badan keamanan untuk mencapai kesepakatan. Sementara itu, sepuluh perwira senior (Ha’aretz) dan sumber militer (Maariv) meragukan kelayakan David Zini sebagai kepala Shin Bet, menyebutnya kurang memiliki penilaian positif yang kuat.
*KECAMAN TERHADAP NETANYAHU DAN SHIN BET*
Avigdor Lieberman, pemimpin partai Yisrael Beiteinu, mengecam Netanyahu atas pertemuan rahasia dengan jenderal militer tanpa sepengetahuan Kepala Staf, menyebutnya pelanggaran terhadap nilai-nilai militer dan merusak institusi militer. Lieberman menuduh Netanyahu mengorbankan keamanan nasional demi kepentingan pribadi dan politik. Sementara itu, Badan Keluarga Sandera di Gaza menyatakan kemarahan atas sikap kepala Shin Bet baru, Zini, terhadap kesepakatan pertukaran, menyebut pernyataannya mengejutkan dan berbahaya karena ia akan menentukan nasib sandera. Mereka menyebut penunjukan Zini sebagai kejahatan terhadap rakyat.
*BENCANA KEMANUSIAAN MELUAS*
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah, dengan laporan UNICEF bahwa lebih dari 9.000 anak dirawat karena kekurangan gizi tahun ini. Juru bicara UNICEF di Palestina memperingatkan bahwa kekurangan gizi melanda Gaza, terutama anak-anak, dan bantuan yang masuk setelah dilarang selama 78 hari jauh dari cukup. Komisioner Jenderal UNRWA menyebut bantuan saat ini bagaikan jarum di tumpukan jerami, dengan persediaan makanan untuk anak-anak habis dan lansia meninggal karena kekurangan obat. Diperlukan 500-600 truk bantuan per hari untuk mencegah bencana lebih lanjut, dan penyelamatan nyawa harus diutamakan di atas agenda politik atau militer. Wakil Juru Bicara Sekjen PBB menyoroti inspeksi dan penundaan truk bantuan, menyerukan fasilitasi akses yang lebih baik.
*KECAMAN ATAS SERUAN PENGGUNAAN NUKLIR*
Hamas dan Jihad Islam mengecam keras seruan anggota Kongres AS, Randi Fine, untuk mengebom Gaza dengan senjata nuklir. Hamas menyebutnya hasutan untuk genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan, menegaskan bahwa seruan ini tidak akan melemahkan perjuangan rakyat Palestina, melainkan mengekspos wajah sejati Israel dan pendukungnya. Jihad Islam menyebut pernyataan Fine sebagai penguatan kebencian dan rasisme, membandingkan dua juta warga Gaza, setengahnya anak-anak, dengan Nazi sebagai hasutan langsung untuk genosida. Mereka menilai pembiaran terhadap pernyataan ini sebagai bentuk keterlibatan dalam legitimasi wacana pembunuhan massal.
*JALAN MENUJU KEADILAN TERHALANG*
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan pembantaian mengerikan oleh Israel, dengan enam anggota tim keamanan bantuan tewas di Deir al-Balah. Pertahanan Sipil Gaza mencatat lebih dari 50 syuhada dan hilang akibat serangan udara di Jabalia al-Balad, serta delapan syuhada, termasuk tujuh anak, di Qizan al-Najjar, Khan Younis. Juru Bicara Program Pangan Dunia menegaskan bahwa bantuan yang masuk sangat terbatas dan tidak cukup, dengan warga Gaza menempuh 25 km untuk mencapai titik distribusi. Tim medis Norwegia ke Gaza melaporkan rumah sakit beroperasi dengan sangat terbatas akibat pengeboman, menyerukan penghentian kejahatan Israel dan perlindungan bagi tim medis untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang kian memburuk.
(Aljazeera-1, 24/5/25)
😢
❤️
🙏
😮
👍
51