*SERUAN DARI FREEDOM FLOTILLA DI TENGAH ANCAMAN* Kapal Madleen, bagian dari Freedom Flotilla Coalition, tengah mendekati Gaza dengan membawa 12 aktivis internasional, termasuk Greta Thunberg. Berlayar dari lepas pantai Marsa Matrouh, Mesir, kapal ini diperkirakan tiba dalam 48 jam untuk memecah blokade bantuan Israel yang telah berlangsung sejak 2 Maret. Aktivis Jerman di atas kapal Madleen Yasemin Acar mengirimkan pesan semangat di tengah ancaman Israel untuk menyerang dan menangkap para pekerja kemanusiaan. Misi ini menjawab krisis kemanusiaan di Gaza, di mana lebih dari 90% penduduk menghadapi kekurangan pangan akut. *TRAGEDI KORBAN SIPIL TERUS BERTAMBAH* Serangan Israel di Gaza terus memakan korban. Sejak fajar, 91 warga Palestina tewas, termasuk 21 orang pada hari ketiga Idul Adha. Serangan drone di Al-Mawasi, Khan Younis, menewaskan dua orang, termasuk seorang anak, di tenda pengungsian. Di Rafah, empat warga ditembak mati di dekat pusat distribusi bantuan AS, sementara serangan udara di Jabalia Al-Balad dan Ma'an, Khan Younis, merenggut nyawa masing-masing delapan dan dua orang. Kekerasan ini menargetkan warga sipil yang sedang berjuang mengakses bantuan makanan. *KRISIS MALNUTRISI ANCAM IBU HAMIL* Dokter Brenda Kelly dari Oxford University Hospital mengungkapkan dampak mengerikan perang Israel dan kelaparan di Gaza terhadap ibu hamil. Malnutrisi parah menyebabkan lonjakan keguguran, kelahiran prematur, dan bayi berbobot rendah. Ibu hamil di Gaza kekurangan nutrisi esensial seperti protein, karbohidrat, serta mikronutrien seperti zat besi dan asam folat, yang krusial untuk perkembangan janin. Krisis ini diperparah oleh blokade bantuan yang menghambat pasokan makanan. *KRITIK DUNIA ATAS KEKERASAN ISRAEL* Senator AS Bernie Sanders mengecam keras dukungan AS untuk perang Israel, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional yang mendorong impunitas global. Ia mendesak penghentian bantuan militer untuk Israel. Sementara itu, James Elder dari UNICEF menggambarkan Idul Adha di Gaza sebagai momen kelaparan dan duka, bukan sukacita, akibat serangan dan keheningan suara-suara yang hilang. UNRWA juga menyoroti kegagalan model distribusi bantuan AS-Israel yang membahayakan nyawa warga. *KEKERASAN MELUAS KE TEPI BARAT* Di Tepi Barat, pasukan Israel meledakkan rumah-rumah di timur Kota Gaza dan menyerbu rumah keluarga Khedewi di Jericho. Seorang pekerja Palestina, Mustafa Al-Tall, tewas ditembak di dekat Dhahiriya, selatan Hebron. Kekerasan ini memperpanjang penderitaan warga Palestina di luar Gaza, menambah duka di tengah perayaan Idul Adha. *SOLIDARITAS GLOBAL UNTUK PALESTINA* Dukungan untuk Palestina terus menggema di panggung internasional. Band Irlandia Fontaines D.C. menyampaikan pesan politik kuat mendukung Palestina dalam penampilan mereka. Sementara itu, anggota Parlemen UE Rima Hassan melaporkan kapal Madleen segera memasuki perairan Palestina yang diduduki Israel, menegaskan komitmen Freedom Flotilla untuk memecah blokade dan membawa harapan bagi warga Gaza. (Quds News Network, 8/6/25)