INDONESIA BELA PALESTINA
June 8, 2025 at 10:56 PM
*TRAGEDI TERUS BERLANJUT DI GAZA*
Serangan udara dan artileri Israel terus menghantam Gaza, termasuk Khan Younis, Jabalya, Nuseirat, dan Gaza City, menewaskan 44 orang sejak fajar, termasuk 5 warga di Ma’an dan 3 di Nuseirat akibat serangan drone. Total korban sejak 7 Oktober 2023 mencapai 54.880 syahid dan 126.227 luka. Sasaran termasuk tenda pengungsi, rumah, dan sekolah di Jabalya, yang disebut sebagai bagian dari kebijakan pengusiran paksa dan pelanggaran hukum internasional. Hamas melaporkan keberhasilan menewaskan 2 tentara Israel dari jarak nol di Shuja’iyya dan 8 tentara dalam 48 jam, sementara Saraya Al-Quds menghancurkan kendaraan militer di Jenin. Jurnalis Israel Ben Dror Yemini mengakui keunggulan Hamas dalam perang gerilya, dengan tentara Israel terjebak dan rentan menjadi sasaran dalam perang ini.
*KRISIS KEMANUSIAAN SEMAKIN MENCEKAM*
Sistem kesehatan Gaza berada di ambang kehancuran. Kompleks Medis Al-Shifa hanya memiliki bahan bakar untuk 3 hari, sementara Kompleks Medis Nasser dan RS Al-Ahli Arab hanya bertahan 24 jam, mengancam kelumpuhan total dan kematian pasien. Dokter Tanpa Batas melaporkan kekurangan obat dan peralatan medis, dengan pasien kesulitan mencapai rumah sakit akibat serangan terus-menerus. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan Israel sebagai pembersihan etnis dan menyerukan pasokan bahan bakar reguler. Direktur Kesehatan Gaza melaporkan penghancuran generator dan stasiun oksigen, dengan truk WHO tertahan di Al-Arish. Direktur RS Lapangan Gaza memperingatkan malnutrisi meluas dan menyerukan penghentian genosida serta pembukaan koridor kemanusiaan.
*KAPAL MADELINE DI UJUNG TANDUK*
Kapal Madeline, yang membawa bantuan medis dan aktivis seperti Greta Thunberg, Thiago Avila, dan Reema Hassan, menghadapi ancaman serius dari angkatan laut Israel. Kapal dikepung dengan gangguan GPS, drone pengawas, dan sirene peringatan, sementara Menteri Pertahanan Israel memerintahkan intersepsi, menyebut merek sebagai para aktivis anti-Semit. Thiago Avila menegaskan misi damai untuk mematahkan blokade Gaza, menolak kekerasan meski dihadang militer. Yasmin Agar menekankan tekad membuka koridor kemanusiaan. Faksi perlawanan Palestina, Moncef Marzouki, dan diaspora Palestina di AS mengecam ancaman Israel, menyerukan perlindungan internasional dan penghentian blokade. Badan Tinggi Urusan Suku menyebut penyerangan ini sebagai kejahatan internasional dan mendukung konvoi darat “Kafila Ketabahan” menuju Rafah pada 15 Juni.
*PENINDASAN MERAJALELA DI TEPI BARAT*
Pasukan Israel mengintensifkan operasi militernya di Tepi Barat, menghancurkan rumah-rumah di Al-Minya, Betlehem, dan menggerebek desa-desa Dura Al-Qar, Odala, Beit Ummar, serta kamp Al-Arroub. Penutupan pintu masuk timur Qalqilya dan penggunaan gas air mata terhadap kendaraan juga dilaporkan. Penahanan administratif diperpanjang untuk Mustafa Mansour (6 bulan), Habib Rahman Taha (4 bulan), Jibrin Karim Al-Hasanat (4 bulan), dan Jabril Zubaidi (4 bulan, kali keenam). Diaa Obeid dijatuhi hukuman 3 tahun penjara dan denda 6.000 shekel. Pasukan Israel juga menahan Salim Al-Atrash di Hebron dan mahasiswi Aroub Al-Barghouti di Aboud, sementara seorang pemuda terluka akibat peluru di Al-Ram, utara Yerusalem.
*PUSAT BANTUAN AS: JEBAKAN MEMATIKAN*
Faksi perlawanan Palestina mengecam pusat distribusi bantuan AS sebagai jebakan mematikan yang bertujuan menggantikan UNRWA dan melemahkan isu Palestina. Pusat ini disebut sebagai alat untuk memfasilitasi pengusiran paksa dan pembersihan etnis, dengan laporan bahwa serangan Israel di dekat pusat bantuan di Rafah dan Netzarim menewaskan 4-13 orang dan melukai hingga 70 lainnya. Komite Palang Merah Internasional memperingatkan sistem kesehatan Gaza hampir runtuh, dengan staf medis kewalahan menghadapi korban di tengah serangan. Faksi perlawanan menyerukan kembalinya distribusi bantuan melalui UNRWA dan memperingatkan warga agar waspada terhadap skema Israel.
*TANTANGAN MILITER DAN POLITIK ISRAEL*
Militer Israel menghadapi kritik keras dari dalam negeri. Yedioth Ahronoth melaporkan Hamas masih jauh dari kekalahan, dengan operasi militer berjalan lambat. Mayor Jenderal Isaac Brick menyebut kelemahan militer Israel dapat memicu keruntuhan ekonomi dan ejekan global. Lieberman mengecam Netanyahu karena mempersenjatai milisi terkait teror, termasuk pembunuhan 13 tentara dan penculikan Gilad Shalit. Ben Gvir menolak pendanaan bantuan untuk Gaza, sementara Netanyahu menyebut pembakaran sinagoge di Yerusalem sebagai tindakan kriminal. Upaya pemerintah memecat Penasihat Hukum memicu kontroversi, dengan oposisi menyebutnya pelemahan institusi. Jajak pendapat menunjukkan 61% warga Israel mendukung kesepakatan pembebasan tawanan dan penghentian perang. (Aljazeera, 9/6/25)
😢
❤️
🙏
👍
😂
😮
78