JST-NEWSTVMEDIA
JST-NEWSTVMEDIA
May 22, 2025 at 10:13 AM
Indonesia TERANG!!! Rakyat Bukan di Miskin KAN, Tapi semua PEDULI DONG!!! Pilihan warna warni manusia, se-cuil cuitan *saling ikut peran besar pikiran* Oops, mana yang di tela'ah dari sebuah cungkilan praktek tutur pada struktur kalimat dibawah sebagian merupakan sample terdekat bukan jadi pemisah antara jarak dekat dan jauh. KESATU *baik untuk semua, atau baik mengumpat dari sikap ketamakan dunia. Pas di bumbu atau pas dikerjakan dalam membentuk. baik bisa semua insan lakukan di dunia kinerja akal sehat berjalan sedang kan baik mengumpat kata-kata "udang dibalik pintu," begitu pun pintu bisa di jebol tanpa kunci mengunci dari sebuah tatanan memperkaya diri dalam segala aspek yang buat kehidupan (tak kuat, disingkirkan!). ini ekspresi majemuk - pengantar kesejukan menatap kunci itu selalu rahasia or yang itu" saja* salam kebangkitan jiwa, yang insan tak miliki jiwa pada titipan ruh itu bermukim tak kan terbentang jadi luas. bahkan menembus pun tak sanggup karena ( ADA SESUATU ). apa iyah??? coba kertas ini ditorehi dengan telur, bisa basah atau kering bilamana sudah tersulut api kehidupan sehari-hari n gak dikatakan permai di kata khalayak ramai. beda penempatan kerja, si A besok hadir ternyata hanya duduk liat kanan dan kiri ikut bergoyang bagaikan meremehkan kehidupan rasa ini. apa ada pada kita semua itu ? semua sudah terpaku dalam bentuk-bentuk medsos, sampai diujung atau diawali akhirnya pekerja di dunia instansi cerobong asep nya ikut"-an ngebul bagai teropong yang tak bertungku. sebab dunia kerja semua memegang peran, bukan apa-apa di masukan ke sebuah implementasi tabligh di berbagai medsos seperti IG, Facebook, Dsbnya pekerjaan ikut semerawut. sampai-sampai stat instansi di pusat dan daerah, berlomba-lomba (bagai : selebritis). hadeuh.... mewah tenan, gaji sudah didapat besar bilamana menyimak satu rawan terhadap anak pun diperintahkan kenali medsos se-dini mungkin. lalu, acuan pemerintah terkait seperti apa? bisa ikut serta seperti pengantin baru yang buat data apapun di lewati simpanan ke media sosial. deva jadi devi, serumpun pun ikut menari tertawa luar terbahak-bahak sendirian (Velocity No Blunders). dari wacana ceritanya ada pula katanya, ngeribet keh' jiwa dan rasa lara dadi ora wani - sebutan nya satu peribahasa tabah sedikit nyentil ngintip desas-desus ponsel mematikan citra anak baru lahir pun tak lagi menangis. yang ada lama-lama ikut menangis berjema'ah. Apakah insan, yang bukan kategori kawan, rekan, sahabat, atau teman-teman saja digelontorkan pendanaan yang memungkin kan keuangan devisa tak lagi ada - yang praktis penyikapan kita sebagai putra/i seperti apa mau nya??? KEDUA *Insan Lebih Tepat BENAR kuantitatif pada satu elemen ini berkaitan diberikan kepada semua pemilik suci dalam syari'at agama, di dunia. kesempatan, pembentukan, hingga titik bernilai manfaat pada cara kinerja rubah untuk : kalo kita peduli hak dan kewajiban pastinya cukup di mufakat merata publish itu tumbuh secara alami di kebenaran. Indonesia TERANG!!!! yang penyimpuhan tiada tara lagi, dasar nya mengambil lama menjadi baru. Yang inti problematika kehidupan di masyarakat bukan sekedar di kepul jadi satu lalu lintasan elektabilitas tak sama sekali terlaksana. kasus demi sindikat dari seluruh pekerja dalam observasi dunia korupsi, coba cek menyeluruh bukan satu sisi saja. besok ditemukan berdiskusi ramping kan kembali, akhirnya #separo JALAN TENGGELAM KEMBALI. Dunia Indonesia yang salah, atau insan perbuatan nya dari kebobrokan moral, etika, memelihara kelompok pekerja yang KURANG IMTAQ. sampai orang kuat di tumpukan berlapis-lapis tak dapat masuk SEL TELAK (yang ada : orang miskin tak ada nilai tukar kertas banyak dijumpai penangkapan, berkelas KAKAP mafia login tak dapat di out back jadi TERSANGKA. Pudar kah Indonesia Terang ini? sebaliknya oknum-oknum merajalela di sudut - sudut kepentingan kelompok deteksi alat korupsi apakah ada! belum tentu, terjawab di masyarakat kecil-kecil. bubuk miris tak setimpal modal maka akan tertimbun tanah prihatin tak berpenghuni. Ayo sobat netizens pembaca media platform, bisakah mutu sekarang buat INDONESIA TERANG!!! apa harus konfidient tenar dulu, VIRAL sebelum nya pahit-pahit tetap pucat pasih karena misteri dibalik layar lebar asa pun TAK IKUT KUAT. kemana perjuangan putera/i di sebuah penggunaan antar hak terkaya saja!!! atau diam-diam semu se-paste ambil sana sini TAK TAKUT TUHAN. apa insan yang lahir lebih lama bisa dikakangi menepi saja ketakutan. lalu, fungsi masa depan anak cucu ke muka lampu merah hingga hijau terinjak masa lalu. inilah masa sekarang belakang 25, depan 20 genap diawal - ganjil pun dibelakang penempatan nya. sama-sama memikul beban pada aksen pita dunia "cantik bermain/medsos jadi rekayasa MENTALITAS PERADABAN - FALSE(*) dua pilihan diatas ini, masuk pada penjabaran di 20 Tahun Indonesia jadi apa? Ke 25 arti keislaman beradab, mengenal nabi-nabi itu termaktub pada jiwa insan tersebut (bisa kah kematian seperti contoh kisah-kisah haru dibawa kenabian di kenal umum khalayak terpancar sinar terang diri kepada-Nya : mengindahkan jauhi dunia kinerja mindset nya cukup postingan seperti celebrate internasional. dunia network, di Indonesia bahkan seluruh bangsa lain sedikit demi sedikit pada SOK DAGELAN tamak dipaparkan ragam dibuat pameran saja. nich gue lho.... nich gak ada medsos gak rame berpikir (dunia kerja jadi ngebebani tersendiri eksplore itu sedap-sedih alkisah misteri dibalik pintu itu mati / hidup. semua dari instansi mencontoh ilmu pamer kemolekan, keparasan, sampai keperawatan "ku tunjuk satu bintang." Begitu masuk kewajiban pada tanggung jawab semua (perkecil peredaran mudharat pamer di medsos) Real kah? Rat Ret Roy, merosot mutu kestabilan nilai akhlakul karimah dalam percaya diri di publik (kerja hanya photo-photo, dan posting ke berbagai IG, Facebook, Fanfage, Twitter, dan isi nya torehan pedas tapi bermajusi karekter insan sedikit saja : dicekoki digital hanya sebatas syar'iat dunia) ada yang like n dislike, ada yang malu atau esok kedepan putera-puteri dunia di Indonesia bisa jadi kendur tangan, kaki gerak gerik nya senyap mereduksi cukup lie/hoax. kepastian pemberi manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia padahal tetap saja, data tercover pada developer masing-masing dalam dunia aplikasi sensasi (tonjolan gede bingitssss, tingkat korupsi pun akhirnya redup seketika). itu butuh waktu itu butuh kesabaran mencermati kondisi keadaan daya tarik manusia atau syubhat termudharat. Kutipan Karya Tulis : (Velocity Medsos Negatif kah?) - Widodo,S.Psi

Comments