
ENERGIZER
June 15, 2025 at 11:35 AM
*📌 Renungan Pilu dari Perbatasan Gaza: Ketika Non-Muslim Menangis untuk Muslimin*
Di sebuah sudut dunia, pada garis batas Rafah yang tertutup rapat, terjadi sebuah peristiwa yang memukul hati nurani setiap manusia yang masih memiliki sisa empati. Seorang aktivis — *bukan berasal dari negeri Arab, bukan pula seorang Muslim* — berdiri dengan air mata menetes, memohon... bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk *saudara-saudara kita* di Gaza.
Ia *berdiri di hadapan para personel keamanan Mesir* — negeri yang mayoritasnya Muslim — dan dengan suara bergetar, ia berkata:
_*"Saya yakin putra-putra bangsa Arab memiliki hati yang murni. Kalian adalah orang-orang baik..."*_
Bayangkan. Seorang *yang tidak mengucap dua kalimat syahadat,* justru berdiri di sana, memohon demi nama *Islam*, demi *kemanusiaan*, agar perbatasan dibuka... supaya bantuan bisa masuk, supaya anak-anak tidak lagi kelaparan, supaya ibu-ibu bisa menyusui, supaya rakyat Gaza — yang sudah berbulan-bulan terkepung, dibombardir, dikuliti oleh kelaparan — tidak terus diseret perlahan menuju kematian.
Sementara itu...
Dimana kita?
*Dimana para penguasa Muslim?*
*Dimana kita, umat Islam,* yang katanya *bersaudara bagaikan satu tubuh*?
*Aktivis itu bukan orang Islam.* Tapi ia menangis dan berkata:
_*"Demi Islam kalian... demi cinta... demi kemanusiaan... berdirilah bersama rakyat kalian."*_
Sementara *banyak dari kita... diam.*
Atau lebih buruk: sibuk berdebat siapa yang benar dalam politik, atau *sibuk memoles citra dan status.*
Kita menyumbang sedikit, lalu merasa cukup.
Kita repost satu video, lalu merasa telah berjihad.
Kita doakan sepintas, lalu kembali tertawa-tawa di tengah kafe dan pesta.
Padahal *yang dibantai di Gaza... adalah saudara-saudara kita.*
Anak-anak yang mengucap syahadat.
Wanita-wanita yang shalat malam.
Laki-laki yang menjaga kehormatan tanah suci.
Mereka mati. Satu per satu. Dan *kita... masih ragu untuk bersuara.*
### 📍 Tahun ini adalah 1446 Hijriah.
1446 tahun setelah Rasulullah ﷺ berhijrah untuk menyelamatkan Islam dan kaum Muslimin.
1446 tahun sejak ukhuwah Islamiyah diikrarkan dengan darah dan pengorbanan.
Tapi hari ini… seorang *non-Muslim yang justru memohon agar Muslim menolong Muslim.*
Apakah ini bukan *tamparan keras bagi umat* yang katanya terbaik?
### *Jangan bilang engkau tidak bisa berbuat apa-apa*.
Karena aktivis itu juga tidak punya kekuasaan. Tapi ia berdiri. Ia bicara. Ia menangis. Ia *mengetuk pintu-pintu hati yang mulai membatu*.
Kita semua tahu... di lubuk hati terdalam, ada rasa bersalah yang tak bisa dibohongi.
Kita tahu… kita telah lalai.
Kita tahu… *kita hanya mengutuk dari kejauhan.*
Kita tahu… kita lebih sibuk dengan dunia kita sendiri.
Saudaraku,
Berhentilah menyalahkan orang lain terlebih dahulu.
Lihat ke dalam diri. *Apa yang telah engkau lakukan untuk saudaramu di Gaza?*
Karena kelak…
*Ketika darah mereka ditunjukkan* di hadapan Allah,
*Ketika jeritan bayi-bayi Gaza menggema* di mahkamah akhirat,
Ketika Allah bertanya kepadamu, *"Apa yang kamu lakukan saat saudaramu dibantai?"*
Apa yang akan engkau jawab?
---
*Inilah saatnya. Bukan hanya menangis. Tapi bergerak. Bersatu. Bangkit.*
Jika non-Muslim saja bisa merasakan luka Gaza...
*Mengapa kita yang Muslim justru menutup mata?*
### Catat hari ini.
1446 tahun setelah hijrah Nabi ﷺ.
Tahun di mana dunia menyaksikan... seorang non-Muslim memohon kepada Muslim, agar Muslim menolong Muslim.
---
Jika kamu merasa ini menyentuh hatimu… maka kamu tahu apa yang harus kamu lakukan.
Jangan diam. Jangan biarkan air matamu menguap tanpa makna.
=============
🔎 _Verifikator : Sanznuya El-Fatih_
https://whatsapp.com/channel/0029VaoOMtQIyPtMEp7A3s3g
😢
😭
10