Young Buddhist Association
                                
                                    
                                        
                                    
                                
                            
                            
                    
                                
                                
                                June 9, 2025 at 10:27 PM
                               
                            
                        
                            Kenapa umat Buddha dianjurkan untuk melakukan vegetarian atau Atthasīla (Delapan Sīla) saat hari Uposatha, terutama pada hari besar Tionghoa seperti Cap Go Meh (hari ke-15 bulan pertama Imlek) atau Ce It (tanggal 1 penanggalan Imlek)?
Berikut penjelasannya dari sisi sejarah, budaya, dan Dhamma:
⸻
🔶 1. Hari Uposatha dan Maknanya dalam Buddhisme
Dalam tradisi Buddhis, khususnya Theravāda, Uposatha adalah hari suci untuk:
	•	Meneguhkan sila (moralitas),
	•	Melatih meditasi dan perenungan Dhamma,
	•	Meningkatkan kualitas batin dan kebajikan.
Umat awam meningkatkan latihan dari 5 Sīla ke 8 Sīla (Atthasīla) sebagai bentuk kedisiplinan dan penghormatan terhadap Triratna (Buddha, Dhamma, Sangha).
⸻
🔶 2. Tanggal Ce It dan Cap Go dalam Kalender Tionghoa: Energi Spiritual Tinggi
Hari Ce It (初一) dan Cap Go (十五) adalah momen penting dalam kalender lunar Tionghoa:
	•	Tanggal 1 dan 15 setiap bulan adalah puncak transisi energi bulan (bulan baru dan bulan purnama),
	•	Dalam tradisi Mahāyāna-Tionghoa, kedua hari ini dianggap waktu yang paling baik untuk berdana, bermeditasi, dan menjaga sila.
Karena itu, umat memilih makan vege (vegetarian) dan bahkan menjalani Atthasīla untuk:
	•	Membersihkan tubuh dan batin,
	•	Menahan diri dari kekerasan (termasuk membunuh makhluk hidup untuk makanan),
	•	Menyerap “energi spiritual” bulan baru/purnama yang dipercaya memengaruhi batin.
⸻
🔶 3. Korelasi dengan Ajaran Buddha: Praktik Menahan Diri
Dalam banyak sutra, Buddha menganjurkan hari-hari tertentu untuk:
	•	Menghindari kesenangan indria berlebihan,
	•	Melatih puasa, meditasi, dan menyepi,
	•	Meningkatkan sila dan kesadaran akan anicca-dukkha-anatta.
Walaupun vegetarian bukan kewajiban mutlak, menghindari daging saat hari suci dipandang sebagai bentuk:
	•	Ahimsa (non-kekerasan),
	•	Penyucian batin,
	•	Penghormatan pada semua makhluk hidup.
⸻
🔶 4. Tradisi Mahāyāna & Buddhisme Tionghoa
Di dalam aliran Mahāyāna, terutama di Tiongkok dan Asia Timur, praktik makan vege pada hari Ce It dan Cap Go:
	•	Didasarkan pada ajaran “fang sheng” (melepaskan makhluk hidup),
	•	Didorong sebagai bentuk pengurangan karma buruk,
	•	Disebut sebagai “vegetarian silih hari” untuk perlahan-lahan menumbuhkan welas asih dan disiplin spiritual.
Beberapa orang juga berikrar vegetarian sebulan penuh setiap tanggal 1 dan 15 atau pada tanggal kelahiran Buddha, Bodhisattva, dan para Patriark.
⸻
🔶 Kesimpulan
Praktik vegetarian dan Atthasīla pada hari Ce It dan Cap Go adalah perpaduan antara:
	•	Latihan spiritual Buddhis tradisional (Uposatha),
	•	Kebudayaan Tionghoa yang menganggap tanggal 1 dan 15 sebagai hari puncak energi spiritual,
	•	Dan niat menyucikan karma melalui sila dan welas asih.
Meskipun bukan kewajiban mutlak, praktik ini sangat bernilai spiritual dan selaras dengan semangat Dhamma: menahan diri, membersihkan batin, dan menumbuhkan cinta kasih pada semua makhluk.
                        
                    
                    
                    
                    
                    
                                    
                                        
                                            ❤️
                                        
                                    
                                        
                                            🙏
                                        
                                    
                                    
                                        4