Dulu, 1 abad lalu juga ada seorang anak dari Sumatra Barat yang mempunyai cita-cita sekolah di Belanda tapi gapunya biaya, akhirnya warga setempat patungan untuk anak tersebut. dia adalah Tan Malaka, dijuluki Soekarno sebagai Sang Penggagas Republik dari Sumatra Barat. saat Tan Malaka berhasil menyelesaikan pendidikannya, dia kembali ke kampung halaman membangun desanya dan mendidirikan sekolah, sekarang seratus tahun sudah berlalu, perilaku Masyarakat Sumatra Barat masih tetap sama. dan kembali lagi di Sumatra Barat, masyarakat membantu bergotong royong mewujudkan impian Devit untuk kuliah di ITB (orangtua Devit seorang kuli), dan bangganya Rektor ITB turut turun tangan membantu biaya Devit. Im proud of you, selamat menempuh pendidikan di ITB. Sumber: Atmin sebelah