*AS.SHUMUDD* *Darah yang Menyuburkan Perlawanan* Hari ini, dunia kembali menyaksikan babak baru dalam konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Serangan besar-besaran Israel terhadap Iran dalam Operasi Rising Lion telah menewaskan sejumlah tokoh penting, termasuk Panglima Tertinggi Garda Revolusi Islam Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, Komandan Pasukan Dirgantara Iran Amir Ali Hajizadeh, serta beberapa ilmuwan nuklir seperti Fereydoon Abbasi dan Mohammad Mahdi Tehranchi. Operasi ini dilakukan dengan meluncurkan 200 jet tempur yang menargetkan puluhan fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan ini menjadi pukulan berat bagi Iran secara khusus, serta bagi poros perlawanan secara keseluruhan. Namun, tinta sejarah telah mencatat bahwa darah para syuhada tidak pernah sia-sia. Setiap tetes darah yang tumpah hanya akan semakin menyuburkan dan meneguhkan akar semangat perlawanan terhadap entitas kezaliman nan biadab. Perlawanan tidak akan pernah padam, karena perlawanan bukan sekadar tentang individu, tetapi tentang ideologi, keyakinan, dan tekad yang tidak bisa dihancurkan dengan peluru dan rudal. Ketika seorang pemimpin gugur, pemimpin lainnya akan mengambil alih bendera perlawanan. Sejarah telah menunjukkan bahwa setiap kali musuh berusaha memadamkan semangat perjuangan dengan membunuh para pemimpin perlawanan, justru yang terjadi adalah kebangkitan yang lebih besar. Perlawanan tidak bergantung pada satu orang, tetapi pada gerakan yang bersatu dalam tekad yang sama. Serangan ini juga membuka kemungkinan meluasnya eskalasi konflik, yang bisa berujung pada berakhirnya entitas zionis. Israel mungkin menganggap serangan ini sebagai langkah strategis untuk mempertahankan eksistensinya, tetapi yang terjadi bisa diluar perkiran, karena setiap agresi yang dilakukan terhadap bangsa yang teguh hanya akan mempercepat kehancuran agresor itu sendiri. Pada akhirnya, kemenangan adalah milik mereka yang berani mengambil sikap terhadap kebenaran. Darah yang tumpah hari ini bukanlah akhir, tetapi awal dari babak baru perjuangan. Sejarah akan mencatat bahwa keadilan selalu menemukan jalannya, dan tidak ada tirani yang akan bertahan selamanya.