
renunganpagi.id
June 13, 2025 at 02:14 PM
PERINGATAN SANTO ANTONIUS DARI PADUA (1195-1231)
Imam dan Pujangga Gereja
Dari katekese Paus Benediktus XVI, Santo Antonius dari Padua, 10 Februari 2010
Santo Antonius berbicara tentang doa sebagai hubungan kasih yang mendorong manusia untuk berbicara dengan lembut kepada Tuhan, menciptakan sukacita yang tak terlukiskan yang dengan manis menyelimuti jiwa dalam doa. Antonius mengingatkan kita bahwa doa membutuhkan suasana hening, yang tidak berarti menjauhkan diri dari kebisingan eksternal tetapi merupakan pengalaman batin yang bertujuan untuk menghilangkan gangguan yang disebabkan oleh kecemasan jiwa, dengan demikian menciptakan keheningan dalam jiwa itu sendiri. Menurut ajaran Doktor Fransiskan terkemuka ini, doa terstruktur dalam empat sikap yang sangat diperlukan yang dalam bahasa Latin Antonius didefinisikan sebagai obsecratio, oratio, postulatio, gratiarum actio. Kita dapat menerjemahkannya dengan cara berikut. Langkah pertama dalam doa adalah dengan percaya diri membuka hati seseorang kepada Tuhan; ini bukan sekadar menerima perkataan tetapi membuka hati kita terhadap kehadiran Tuhan. Berikutnya, berbicara kepada-Nya dengan penuh kasih sayang, melihat-Nya hadir bersama diri kita; kemudian merupakan hal yang sangat wajar untuk menyampaikan kebutuhan kita kepada-Nya; dan terakhir, memuji dan bersyukur kepada-Nya.
Dalam ajaran Santo Antonius tentang doa, kita melihat salah satu ciri khusus teologi Fransiskan yang didirikannya: yaitu peran yang diberikan kepada kasih ilahi yang masuk ke dalam lingkup kasih sayang, kehendak dan hati, dan yang juga merupakan sumber dari mana mengalir pengetahuan rohani yang melampaui semua pengetahuan lainnya. Bahkan, dalam kasihlah kita memperoleh pengetahuan.
Antonius menulis lebih lanjut: "Kasih adalah jiwa iman, kasih memberinya kehidupan; tanpa kasih, iman mati" (Sermones Dominicales et Festivi II, Messagero, Padua 1979, hlm. 37).