𝐒𝐓𝐑𝐀𝐓𝐄𝐆𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐃𝐀𝐏𝐀𝐓𝐊𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐋𝐀 𝐁𝐄𝐑𝐋𝐈𝐏𝐀𝐓 𝐃𝐈 𝟏𝟎 𝐇𝐀𝐑𝐈 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐙𝐔𝐋𝐇𝐈𝐉𝐉𝐀𝐇 Kalau Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh ampunan, maka Dzulhijjah—khususnya 10 hari pertamanya—adalah waktu penuh ganjaran. Bahkan menurut sabda Nabi ﷺ, tidak ada hari-hari yang lebih dicintai oleh Allah untuk beramal shalih dibandingkan 10 hari pertama Dzulhijjah. > “Tidak ada hari-hari yang amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah).” (HR. Bukhari no. 969) Ini adalah momen yang tak kalah prestisius dengan 10 hari terakhir Ramadhan. Bahkan sebagian ulama menyebut bahwa keutamaannya lebih unggul dari jihad di jalan Allah kecuali jihad yang dilakukan dengan nyawa dan harta dan tidak kembali. Singkatnya: ini adalah high season-nya pahala. Kalau kita jeli, ini saat yang tepat untuk “pasang kuda-kuda”, menyusun strategi ibadah yang maksimal. Dan seperti biasa, satu amalan yang selalu menjadi “golden ticket” dalam setiap musim kebaikan adalah: sedekah. *Kenapa Sedekah di 10 Hari Dzulhijjah?* Coba kita bandingkan: ketika musim diskon besar datang, orang berburu barang karena value-nya naik. Nah, di sepuluh hari ini, setiap amal baik mengalami “markup nilai” di sisi Allah, termasuk sedekah. Bahkan kalau kamu bersedekah di hari Jumat yang jatuh dalam sepuluh hari ini, nilainya bisa berlipat-lipat seperti bonus bertemu cashback bertubi-tubi. Barokahnya tak terhingga! Yuk kita bahas cara cerdas maksimalkan pahala lewat sedekah selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah: 1️⃣ *_Cicil Sedekah Tiap Hari, Jangan Langsung Habis di Awal_* Kalau kamu punya dana yang sudah dialokasikan untuk beramal, jangan dihabiskan di hari pertama. Bagi rata dalam 10 hari. Bahkan usahakan lebih semangat saat mendekati tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah), yang pahalanya luar biasa besar. Kenapa begitu? Karena bisa jadi kita gak tahu kapan momen paling mustajab itu datang. Strategi ini mirip orang yang melakukan diversifikasi dalam investasi: jangan borong satu hari, tapi beli bertahap untuk memaksimalkan nilai jangka panjang. Dengan cara ini, kamu “cover” seluruh waktu utama dan minimize risiko kehilangan momen Lailatul Qadr versi Dzulhijjah. 2️⃣ *_Gabungkan Dua Keutamaan: Hari Jumat dan 10 Hari Dzulhijjah_* Kalau kamu sedekah di hari Jumat yang bertepatan dengan 10 hari pertama Dzulhijjah, itu seperti kamu menaruh benih di tanah subur pas musim hujan dan ditambah pupuk terbaik. > Rasulullah ﷺ bersabda, “Hari Jumat adalah _sayyid_ dari semua hari dan hari yang paling agung di sisi Allah.” (HR. Ahmad) Jangan sia-siakan kalau kedua momentum ini bertemu. Bahkan sekecil apa pun sedekahmu hari itu, insyaAllah impact-nya akan luar biasa besar. 3️⃣ _*Fokus pada Sedekah Jariyah: Investasi Akhirat yang Auto-Return*_ Seperti halnya orang cerdas dalam dunia finansial akan memilih aset produktif, maka dalam dunia akhirat pun kita harus cari aset pahala yang nggak berhenti mengalir. Misalnya: - Sedekah mushaf Al-Qur’an - Donasi pengembangan lembaga pendidikan Quran - Wakaf alat pembelajaran atau pembangunan sarana dakwah Dan salah satu proyek yang benar-benar bisa jadi "investasi langit" dengan return tak terbatas adalah mendukung pengembangan sistem belajar Quran online, yang bisa menjangkau ribuan orang tanpa batas tempat dan waktu. 4️⃣ *_Pilih Lembaga yang Impact-nya Terukur dan Terbukti: Contoh Nyata QLC_* Salah satu ladang pahala jariyah yang sangat menjanjikan adalah QLC (Qothrunnadaa Learning Centre). Ini bukan sekadar lembaga dakwah, tapi ekosistem belajar Quran digital yang sudah terbukti: ✅ Tajwid Mushawwar Batch 1: >30.000 peserta ✅ Batch 2: >10.000 peserta ✅ Batch 3: >19.000 peserta ✅ Daurah Al-Fatihah: >5.000 peserta ✅ ODJ Khataman 30 Hari: >2.500 peserta ✅ Dan ratusan kelas lain, terus bertumbuh! Dan semuanya: *GRATIS* untuk peserta. QLC juga sedang menyiapkan Batch 4 yang akan menghadirkan ribuan peserta baru dari berbagai daerah—bahkan luar negeri. Sedekahmu bisa menjadi jembatan ilmu bagi mereka untuk belajar Al-Qur’an. Dan setiap huruf yang mereka baca, kamu dapat pahalanya. Bukan sekali, tapi terus menerus.