CARA MENYIMPAN BARANG TITIPAN Ustadz Muhammad Abu Rivai حَفِظَهُ الله تعالى 🗓️ Kamis, 5 Juni 2025 🏢 Studio ANB Channel, Krajan, Yogyakarta بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Melanjutkan pembahasan KItab Asy-Syarhu Al Mumti' Ala Zaadil Al Mustaqni, pada kesempatan ini berkenaan dengan tempat menyimpan barang titipan, pemilik A berpesan tapi ternyata si B menyimpan di tempat yang secara level keamanan dibawah dari permintaan A, maka dia akan dimintai kewajiban ganti rugi jika terjadi sesuatu pada barang titipan tersebut, meskipun tempat nya itu tempat yang biasa untuk menyimpan barang titipan A, tapi karena level kekuatan dibawah yang ditentukan A. A menitipkan ke B sebuah buku, dan berpesan disimpan di lemari besi (brankas), padahal kita tahu brankas itu tempat menyimpan emas dan berat, akan tetapi B menyimpan buku tersebut di tas saja, kemudian ada pencuri yang mengambil buku & tasnya, padahal pada umumnya tas tersebut biasa untuk menyimpan buku, namun B tetap ada kewajiban ganti rugi. Ketika A menentukan tempat penyimpanan maka harus dipenuhi jika B keberatan seharusnya sejak awal disampaikan ke A, sehingga ketika B sudah setuju disimpan di brankas namun justru menyimpan di tas maka B telah menyelisihi akad. Jika disimpan pada tempat yang selevel dengan brankas maka tidak mengapa, atau disimpan di tempat penyimpanan dengan level keamanan yang lebih tinggi, hal ini tidak mengapa. Rasulullah ﷺ bersabda : مَنْ أُوْدِعَ وَدِيْعَةً فَلاَ ضَمَانَ عَلَيْهِ “Barangsiapa dititipi barang maka tidak ada kewajiban untuk mengganti.” [HR. Ibnu Majah no. (2401), dan dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. )1959).] Adapun jika penerima titipan melakukan keteledoran, misalnya tidak menjaga barang sehingga rusak, atau melakukan perbuatan melampai batas sehingga barang titipan itu rusak, maka ia wajib mengganti kerusakannya. wallahu'alam Youtube;https://www.youtube.com/watch?v=-PRAItPAme4 Facebook;https://www.facebook.com/UstadzAmmiNurBaits #menyimpan #barang #titipan #wadiah