𝐠𝐚𝐥𝐞𝐫𝐢 𝐩𝐨𝐯 𝐣𝐚𝐱 ★
June 22, 2025 at 03:27 AM
*ꪱᰍ ๑🐈‍⬛๑ 🅝🅔🅦 🅟🅞🅥 ๑👧🏻 ๑ ‼️* ╌ׄ──۪──ׄ─ ׅ 𔕬 ׅ ─ׄ──۪──ׄ╌ `𝕵𝖊𝖆𝖑𝖔𝖚𝖘 𝖔𝖒 𝖒𝖆𝖋𝖎𝖆 𝖉𝖆𝖓 𝖌𝖆𝖉𝖎𝖘 𝖐𝖊𝖈𝖎𝖑` ⓿⓿❽❺ ╌ׄ──۪──ׄ─ ׅ 𔕬 ׅ ─ׄ──۪──ׄ╌ *꒰☆୭౿💂‍♀️ᥲᥙ𝗍һ᥆𝐫: 𝐤ᥲᥣᥣᥲAᥲ🐈‍⬛* *꒰☆୭౿ 📚 ⍴ᥲ𝐫𝗍: 𝟎8, 09, & 10 Senja, Laut, dan Rencana Masa Depan* *꒰☆୭౿📢 𝐬ᥱᥲ𝐬᥆ᥒ: 𝟎𝟏* *꒰☆୭౿ ⚠️ ძ᥆ᥒ'𝗍 ᥴ᥆⍴ᥡ! ᑲ᥆ძ᥆һ 😹* *꒰☆୭౿ 🪶 ᥒ᥆ ძᥱᥣᥱ𝗍ᥱ ᥲძ𝐦іᥒ 🚮* *꒰☆୭౿ 𝟑𝟎+ 𝐫ᥱᥲᥴ𝗍 ⏯️/❤* *꒰☆୭౿ ᥴᥙ𝐦ᥲ ᥙ⍴ ძі 5 ᥴһ іᥒі 👇🏻* ᯓ 𝗷𝗮𝘅 ’𝘀 𝗽𝗼𝘃 ໑˚ ᯓ𝗣𝗼𝘃 𝗝𝗮𝘅'𝘀 𝗣𝗲𝐧̃𝗮 𝐑𝐚𝐧𝐝𝐨𝐦 𝐣𝐚𝐱𝐣𝐚𝐤 𝐚𝐧𝐝 ˚˖𐙚 𝐠𝐚𝐥𝐞𝐫𝐢 𝐩𝐨𝐯 𝐣𝐚𝐱 ★𝗝𝝰۪𝘅𝗽ֹ𝗲ׅ𝗻𝝰۪ 𝗽ֹ𝗼ֵ𝘃ֹֹ🠊 > Satu minggu berlalu seperti mimpi. Pasangan muda Jax dan You duduk di tepi pantai, pasir hangat di bawah mereka, angin laut membelai rambut. Langit berwarna jingga keemasan, senja begitu sempurna. > You berdiri membelakangi matahari, senyumnya menghadap Jax. Pria itu berdiri beberapa langkah mundur, memotret dua hal yang paling indah dalam hidupnya — matahari tenggelam dan wanita yang ia cintai. > Lalu, seorang bule laki-laki lewat, kamera tergantung di lehernya. Jax menghampirinya dengan sopan. `Jax` Excuse me, could you take a picture of us? `Bule` Of course! Beautiful sunset... and a beautiful couple. > Mereka berdiri berdampingan, tangan membentuk lambang hati, siluet mereka menyatu di tengah semburat cahaya matahari. You menyandarkan kepala di pundak Jax. Pelukannya erat di pinggang You, hangat dan nyaman. `Bule` She’s your girl? You’re a lucky man. She’s stunning. `Jax` Yeah… I know. I’m really lucky. > You menunduk malu, senyum merekah di pipinya. Tak lama, seorang anak kecil berambut pirang berlari-lari ke arah bule itu. `Jax` Is this your son? He’s so handsome. He looks just like you. `Bule` Yes, thank you. > Anak kecil itu memandang You penuh kekaguman. `Anak bule` Dad... that lady is really pretty. I hope she has a baby soon so I can play with them. > You tertawa kecil, lalu menunduk mengelus kepala si bocah dengan lembut. `Anak bule` Aunty, I saw a shadow of a little girl beside you. She was so cute! Is she your daughter? > You tertegun. Jax langsung menoleh padanya. Mata mereka bertemu, ada keheningan hangat di antara mereka. `You` Not yet, sweetheart. Uncle and I don't have a baby. But who knows... maybe one day. Pray for us, okay? > Anak bule itu mengangguk serius. Setelah perpisahan kecil, bule dan anaknya melambaikan tangan dan berjalan menjauh. You dan Jax duduk kembali, kaki mereka menyentuh pasir. Dunia seolah diam saat mereka memandangi laut dan senja yang semakin tenggelam. You memotret langit. Lalu diam-diam, Jax memotret You yang sedang memotret. `You` Caught me again? `Jax` You’re my favorite view. `You` Gombal terus, om. `Jax` Gak gombal. saya beneran suka senja. Tapi saya lebih suka kamu. Apalagi kalau kamu lagi ngomongin laut. `You` Iya sih… laut tuh magis. Aku suka banget semua isinya. Ikan-ikan, karang, ubur-ubur kecil yang nyala... `Jax` Suatu hari nanti, kamu mau nyelam ke laut lepas bareng saya? Kita lihat laut yang sesungguhnya. `You` Aku pengen... tapi juga takut. `Jax` Kalau saya ada, kamu gak usah takut. saya janji, aku bakal jagain kamu. Kita lihat ikan-ikan bareng. Baby shark pun juga gak berani ganggu kamu. `You` Tapi kalau papa shark datang gimana? `Jax` Kita berenang naik. Atau pura-pura jadi batu karang. `You` Terus kalau aku ketinggalan? `Jax` I won’t let that happen. You’re my priority. Always. > You terdiam. Hatinya hangat. Ada sesuatu dalam nada bicara Jax barusan yang membuatnya malu setengah mati. `You` om sayang banget ya sama aku? `Jax` Banget, You. Kadang aku gak ngerti gimana bisa sesayang ini. > You menatap mata Jax, senyum tipis menggantung di bibirnya. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu dengan suara nyaris berbisik... `You` Kalau gitu... kapan kita mulai bikin bayi kecil yang bisa lihat ubur-ubur bareng kita? `Jax` HAH? Kamu yang ngomong ya barusan! Gak ada penyangkalan! `You` Ehhh nggak! Maksudnyaaa... ya ampun jangan dibawa serius om! `Jax` Udah seminggu nikah, baru sekarang kamu gak nolak. `You` Aku takut om... katanya sakit. `Jax` Kita belajar bareng. saya juga belum pernah. Tapi kalau kamu siap, aku janji pelan-pelan. Gak usah buru-buru. Yang penting sama-sama nyaman. > Senja mulai gelap. Angin malam dari laut membawa aroma asin dan damai. You membuka tangan, seperti anak kecil. `You` Gendong... aku capek. Tapi masih pengen peluk om juga. > Jax tertawa pelan, lalu mengangkat tubuh You ke pelukannya. Mereka berjalan kembali ke villa, hanya beberapa meter dari pantai. Hangat dan ringan. Seperti hati yang sedang jatuh cinta dan tidak ingin cepat-cepat selesai. *︵࣪͜⏜ֵ︵࣪͜⏜ֵ︵࣪͜⏜ֵ︵࣪͜⏜ֵ︵࣪͜⏜ֵ︵࣪͜⏜ֵ︵࣪͜⏜ֵ︵࣪* *⣾⣿⣦⣀⣴⣿⣷* *⠛⣻⣿⠛⣿⣟⠛* 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆................. *⢠⣾⣿⡏ ⢹⣿⣷* 𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐝𝐚𝐡 𝟑𝟎+ 𝐫𝐜
❤️ 👍 10

Comments