
⸼ ۫ ⤹ꪱslɑmꪱc vd & qυᦅtᧉs ֹ︩︪ ✦ׅ
18.8K subscribers
About ⸼ ۫ ⤹ꪱslɑmꪱc vd & qυᦅtᧉs ֹ︩︪ ✦ׅ
hɑyy .. 👋🏻 υp ⤸ ╶ ֪ ׂ 𝅄 rɑndᦅm qυᦅtᧉs ╶ ֪ ׂ 𝅄 rɑndᦅm vꪱdᧉᦅ υp յꪱkɑ ɑdɑ ωɑktυ lυɑng sɑյɑ📌 lꪱnk chɑnnᧉl https://whatsapp.com/channel/0029VafuI2r2kNFy0s9RFM1o
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

No‘aiman dan Pengorbanannya untuk Rasulullah Pada suatu hari setelah Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah), Rasulullah dan para sahabat berada di Madinah. No‘aiman, seperti biasa, selalu ingin membuat Rasulullah senang, tapi kali ini bukan dengan candaan—melainkan dengan kesetiaannya yang luar biasa. Dikisahkan dalam beberapa riwayat, suatu ketika ada seseorang yang menghina Rasulullah di hadapan kaum Muslimin. No‘aiman yang mendengar hal itu tidak bisa tinggal diam. Baginya, menghina Rasulullah bukanlah hal yang bisa ditoleransi. Dalam hatinya, dia berpikir, "Aku tak akan membiarkan siapapun merendahkan Rasulullah!" Tanpa ragu, No‘aiman pun menghukum orang itu dengan caranya sendiri. Akibat tindakannya, keluarganya atau orang-orang yang bersekutu dengan si penghujat itu marah dan melaporkannya kepada Rasulullah. Orang-orang itu mendatangi Rasulullah dan berkata, "No‘aiman telah membunuh orang yang menghina Anda! Kami ingin menuntut balas!" Rasulullah, yang sangat menyayangi para sahabatnya, melihat bahwa No‘aiman melakukan ini karena kecintaannya yang mendalam kepada beliau. Namun, Rasulullah juga seorang pemimpin yang adil, sehingga beliau pun menawarkan tebusan diyat (uang darah) sebagai ganti nyawa orang yang dibunuh. Saat para sahabat mengumpulkan diyat untuk membayar tuntutan itu, Rasulullah sendiri ikut menyumbang, menunjukkan bahwa beliau tetap ingin melindungi No‘aiman dari hukuman lebih lanjut. Tindakan No‘aiman ini menunjukkan bahwa dia tidak hanya sekadar sahabat yang humoris, tetapi juga seorang yang sangat serius dalam membela Rasulullah. Baginya, kehormatan Rasulullah lebih penting daripada segalanya, bahkan lebih penting dari nyawanya sendiri Kisah ini disebutkan dalam kitab "Al-Isti‘âb" karya Ibnu ‘Abd al-Barr dan "Al-Isâbah" karya Ibnu Hajar. Walaupun No‘aiman sering dikenal dengan kejenakaannya, kisah ini membuktikan bahwa dia juga seorang sahabat yang sangat serius dalam mencintai dan membela Nabi Muhammad.

https://chat.whatsapp.com/HxwOkRMhOZhKMs0NTYMAzp

*Jangan pernah jatuh cinta dengan laki² seperti ini:*📌 1.Laki² yang jelek agamanya. Kalau mau lihat laki² yang pantas kamu cintai,lihatlah sholatnya. Bagaimana pentingnya sholat bagi dirinya. Jika ia berani meninggalkan sholat perintah dari Allah Ta'ala, apalagi meninggalkanmu sangat mudah baginya. 2.Akhlaknya tidak baik. Jangan mencintai orang yang akhlaknya buruk, suka mabuk, suka judi, mencuri dan sebagainya. Cepat tinggalkan ia. pesan buat wanita: Jangan berfikiran kalau saya nikah sama dia mungkin dia akan berubah? so be smart: buang pikiran tersebut ya, pokonya jangan nikahi laki² yang buruk aklahnya 3.Laki² yang mata keranjang. mata keranjang itu mudah meninggalkan sesorang. Oleh sebab itu cintailah laki² yang menundukkan pandangannya sebab ia akan selalu mencintai pasangan halalnya. Diriwayatkan: Seorang bertanya: wahai Fulan, sesungguhnya aku melihat suamimu apabila bertemu denganmu, ia bagaikan melihat engkau seperti bidadari dengan pandangan penuh cinta.. Dengan senyum ia menjawab: Sesungguhnya suamiku selalu menundukkan pandangannya apabila bertemu dengan yang bukan mahramnya. Sehingga setiap kali ia bertemu denganku, ia melihat aku dengan cinta yang luar biasa Dalam riwayat lain: ketika seorang laki² bertemu dengan imam Syafi'i Rahimahullah dan berkata: wahai imam kenapa istriku jelek sekali setelah aku menikah dengannya. Singkat saja imam Syafi'i Rahimahullah memerintahkan laki² tersebut untuk menundukkan pandangannya. Waktu berlalu laki² tersebut datang kembali ke Imam Syafi'i Rahimahullah dan berkata: Istriku adalah wanita paling cantik di dunia 4.Laki² yang temperaturnya tidak baik. Jangan mencintai laki² yang cepat marah apalagi main tangan (pukul). 5.Laki² yang pelit. Jangan mencintai laki² yang pelit sebab seluruh keburukan berasal dari sifat pelit. Wallahu'alam

Kisah Nuaiman yang Iseng Bawa Tamu ke Rumah Nabi Nuaiman memang juara soal keisengan. Suatu hari, ada seorang tamu asing datang ke Madinah. Dia baru masuk Islam dan ingin bertemu dengan Nabi Muhammad. Nuaiman yang melihatnya punya ide jahil. Dia menghampiri tamu itu dan berkata, “Wahai saudaraku, kau pasti lapar setelah perjalanan panjang. Makanlah di rumah Rasulullah, beliau sangat dermawan dan suka menjamu tamu.” Tamu itu senang banget dan langsung ikut Nuaiman. Begitu sampai di rumah Nabi, tanpa basa-basi, Nuaiman langsung masuk dapur dan ambil makanan! Nabi Muhammad yang melihat itu bingung, “Nuaiman, dari mana kau dapat makanan itu?” Nuaiman dengan santainya menjawab, “Dari dapurmu, ya Rasulullah.” Nabi tertawa kecil dan bertanya, “Tapi untuk siapa?” Nuaiman dengan bangga menunjuk tamu tadi, “Untuk saudara kita yang baru masuk Islam, biar dia merasa diterima.” Nabi mengangguk sambil tersenyum, lalu mempersilakan tamu itu makan. Tapi… setelah tamu itu selesai makan, Nuaiman malah berkata ke Nabi, “Wahai Rasulullah, tamu ini sudah kenyang. Sekarang, silakan bayar makanannya!” Nabi kaget, para sahabat langsung ngakak! Nabi berkata, “Bukankah kau yang mengundangnya ke rumahku?” Nuaiman tertawa dan berkata, “Benar, ya Rasulullah. Aku hanya ingin berbagi pahala jamuan tamu bersamamu.” Nabi Muhammad tertawa sampai bahunya bergerak-gerak, lalu berkata kepada para sahabat, “Orang ini tak pernah berhenti membuatku tertawa!” (HR. Abu Dawud)

“Unta Ini Mengadu Padaku” Suatu hari, seorang Badui punya unta yang sering disiksa dan tidak diberi makan dengan baik. Ketika Nabi Muhammad melewati unta itu, tiba-tiba unta tersebut mengeluarkan suara aneh dan mendekati beliau. Nabi tersenyum dan berkata, “Unta ini mengadu kepadaku! Dia bilang kau memperlakukannya dengan kasar.” Si Badui langsung kaget dan panik. “Maafkan aku, wahai Rasulullah! Aku janji akan merawatnya dengan baik!” Para sahabat yang melihat kejadian itu langsung ngakak karena Nabi bisa bercanda bahkan dengan hewan. (HR. Abu Dawud)

Sungguh, bukan kematian yang aku khawatirkan karena itu sudah pasti. ☁️🕊️ Tapi cara aku dipanggil Ilahi ✨🤲 dan kehidupan setelah mati yang membuatku cemas. 💭💔 Karena amalanku sangat sedikit 📉, sementara dosa menemani setiap hari. 😔🥀

Abu Bakar dan Umar: "Tolong, Jangan Jadi Imam Lagi!" Suatu hari, Nabi Muhammad sedang sakit, jadi beliau meminta Abu Bakar untuk menjadi imam shalat menggantikannya. Tapi, ada satu masalah… Abu Bakar itu terlalu mudah menangis saat membaca Al-Qur'an! Begitu dia mulai membaca, suaranya langsung bergetar, air matanya mengalir, dan jamaah di belakang ikut bingung! Suasana yang tadinya hening malah jadi haru dan penuh tangisan. Umar bin Khattab, yang terkenal tegas dan nggak gampang nangis, langsung ngelirik ke jamaah lain dan merasa ini nggak bisa dibiarkan. Akhirnya, setelah shalat selesai, Umar dan beberapa sahabat lain "menghadap" Nabi Muhammad. "Wahai Rasulullah," kata mereka, "kami sangat mencintai Abu Bakar, tapi tolong, jangan minta dia jadi imam lagi! Kami semua jadi nangis!" Nabi Muhammad hanya tersenyum melihat keluhan mereka. Tapi beliau tetap meminta Abu Bakar menjadi imam karena kelembutan hatinya adalah keistimewaan. Sementara itu, Abu Bakar yang dengar keluhan Umar dan para sahabat malah

Ketegasan Umar Sampai Ditakuti Unta!" Bayangin, ada seekor unta di pasar yang ngeyel, nggak mau jalan, dan bikin pemiliknya kesal. Lalu datanglah Umar bin Khattab, sang Amirul Mukminin. Umar lihat kejadian itu dan tanya, "Kenapa untamu seperti ini?" Pemiliknya menjawab, "Ya Amirul Mukminin, unta ini keras kepala, susah dikendalikan!" Umar lalu mendekati unta itu, menatapnya dengan tatapan tajam, lalu berkata, "Wahai unta! Bertakwalah kepada Allah! Jalan yang lurus itu lebih baik bagimu!" Dan ajaibnya… unta itu langsung berdiri tegak dan berjalan dengan patuh! 😳 Orang-orang di pasar yang melihat kejadian itu langsung tertawa, "Bahkan unta pun takut kepada Umar!" Riwayat: Kisah ini disebutkan dalam beberapa kitab sejarah, seperti Tarikh Umar bin Khattab karya Ibn al-Jawzi.